22.

810 130 28
                                    

Gue nggak akan luluh lagi karena perlakuan manis cowok ke gue! Zahdan, Zaky, Dante, Jidan, dan Gilang? Mereka semua cowok brengsek!

 

Jangan sider pleasee...ಥ⌣ಥ

 
 

"Lo udah sadar, lo gak papa?"

Zidny terbangun dan sudah berada di dalam sebuah kamar di mana ia mendapati dua sosok pria, Zahdan dan Zaky.

Ia terkejut melihat ujung bibir Zaky yang agak memar, namun ia urungkan niatnya untuk bertanya. Itu bukan urusannya lagi.

Beberapa detik kemudian, Zidny menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhnya "Gue mau pulang,"

"Lo masih belum pulih," tahan Zaky pada lengan gadis itu, ia menatapnya sendu penuh kekhawatiran.

"Apa peduli lo?" Zidny mengalihkan pandangannya lalu turun dari kasur tersebut.

"Zid, Zaky bener. Lo belum pulih."

"Gue harus nyusul bang Danu." ucap Zidny lalu mengambil tas sling bag nya di atas sofa kecil di pojok kamar itu.

Saat hendak keluar ia bertemu bunda Zaky,  sontak Zidny terkejut, ia pikir ini rumah Zahdan tapi ternyata rumah Zaky.

"Eh Zidny, udah bangun sayang?" tanya nya lembut,

"Maaf tante, Zidny mau pamit pulang," ia teringat saat dirinya di suruh memanggil wanita paruh baya itu dengan sebutan bunda, namun kini menurut Zidny ia hanya berhak memanggilnya tante.

"Loh kok buru-buru gituh?" tanya bunda Zaky lagi.

Zidny kemudian meraih tangan kanan wanita itu, lalu menciumnya, "Zidny ada urusan penting tan, Zidny duluan ya"

"Yaudah biar Zaky yang anter ya?"

"Gak usah repot-repot tante," Zidny tersenyum lalu keluar dari rumah tersebut.

Bukan pria namanya jika membiarkan seorang wanita yang ia suka pulang sendiri.

Belum 1 menit Zahdan juga ikut pamit pulang, tentu saja ia ingin menyusul Zidny yang mungkin belum jauh.

Zaky yang juga berinisiatif menyusul  gadisnya, bergegas mengambil kunci mobil namun di tahan oleh bundanya.

"Ky, udah. Jangan sakitin dia lagi." ucap bundanya pelan.

"Maksud bunda?"

"Sesegera mungkin ayahmu akan menetapkan tanggal pernikahan kalian. Jadi lebih baik kamu lupakan Zidny, dia akan semakin sakit hati jika kamu datang ke kehidupan nya lagi hanya untuk memberi tahunya kalau kamu akan segera menikah"

"Tapi bun--"

Bundanya memegang erat lengannya sambil menunduk, Zaky luluh seketika.

________

Zahdan memelankan motornya di samping gadis yang sedang berjalan mengacuhkan dirinya dari tadi.

Karena risih Zidny pun berhenti lalu berbalik menghadap Zahdan, "bisa gak sih kak, gak usah ngikutin aku??"

"Gak bisa."

Zidny agak kaget mendengar pengakuan cepat dari mulut Zahdan.

"Kalau kakak masih ngikutin, aku bakal teriak." ancam Zidny.

"Paling mereka ngira kita cuman pasangan yang lagi bertengkar" balas Zahdan santai, namun ekspresinya terlalu tajam bagi Zidny, itu bisa saja membuatnya salah tingkah.

Karena tak ingin di tatap melulu oleh Zahdan, ia pun berjalan dan menaiki jok belakang motor Zahdan.
"Mau ngapain?" tanya Zahdan, berhasil membuat pipi Zidny merah .

"MAUNYA APA SIH??!" kesal Zidny beranjak turun namun tangannya di tahan oleh Zahdan. Kedua tangan Zidny di tuntun melingkar di pinggang Zahdan. Ini benar-benar berhasil membuat Zidny gugup seketika.

Ia masih bungkam dan tak berniat melepas pegangannya di pinggang Zahdan.
"Danu emang kemana?"

Zidny sedikit mencibir, emangnya kenal? Manggil bang Danu sok akrab.

"Gak tau. Bntar Zidny lacak handphone nya" Zidny melepas pegangannya lalu mengutak-atik tasnya. Setelah itu ia memperlihatkan posisi keberadaan Danu ke Zahdan.

"Hotel? Ngapain kakak kamu ke hotel?"

"Gak tau." Zidny menggeleng namun detik berikutnya matanya melotot,

"Jangan-jangan.. Dia mau nemuin cewek pemilik tespack itu?!!" tebak Zidny, dan langsung membuat Zahdan kaget dengan mengerem mendadak hingga Zidny harus terantuk di punggung bidang Zahdan. 

Gadis itu tak bergerak, ia dapat mendengar detak jantung Zahdan yang berdetak sangat cepat.

Zahdan yang sadar akan itu langsung mebusungkan dadanya mencoba rileks dan santai. "Ekhemm"

Zidny tersenyum kecil di belakang, ia baru tahu kalau bukan hanya dirinya yang deg-degan ketika hal seperti tadi terjadi.

Tbc.

Liat typo? Komen yaa biar gue edit hehe

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang