24.

799 117 23
                                    

"Ky, cepet ada Rena di luar" teriak bunda Zaky.

Zaky keluar dan mengambil roti yang ada di meja "Mau ngapain lagi sih tuh cewek, gak bisa banget jauh-jauh sehari aja" gumam Zaky sambil mengunyah roti selai nanasnya.

Saat Zaky keluar Rena tiba-tiba berlari memeluknya, "haii sayang, kamu kok lama banget sih" ucapnya membuat Zaky bergidik ngeri dan langsung mendorongnya menjauh.

"Ih, apaan sih lo. Jangan manggil-manggil gue sayang" protes Zaky,

Rena cemberut, "tante..." adunya ke bunda Zaky,

"Ky.." tegur bundanya, tak ada lagi yang bisa Zaky lakukan selain melakukan perintah bundanya, jika saja bukan karena hutang mungkin Zaky sudah memberikan kata-kata pedas agar Rena sadar dan menjauh.

Zaky berangkat bersama Rena, begitulah setiap hari, Zaky benar-benar harus sabar dan menunggu waktu yang tepat.

Di depan gerbang sekolah Zaky mendapati sosok Zidny yang sedang bersama Gilang, mereka terlihat tertawa bersama.

"Kamu liat apa sih beb?" Rena pun mengikuti arah pandang Zaky.

Dengan kesal Rena mengambil alih setir lalu membunyikan klakson mobil Zaky, hingga orang-orang yang berada dekat dari sana dibuat kaget, tak terkecuali Gilang dan Zidny.

Zaky pun langsung kaget, "eh lo ngapain sih?!" tegur nya menghempaskan tangan Rena, membuat gadis itu mencintai tak jelas.

Zidny dan Gilang dengan jelas melihat Rena dan Zaky yang berada dalam mobil itu, tanpa pikir panjang Gilang merangkul Zidny memamerkannya pada Zaky, gadis itu hanya menurut karena tahu kalau yang di lakukan Gilang adalah demi menguatkannya.

Melihat itu, Zaky segera menjalankan mobilnya masuk ke parkiran tanpa melihat ke arah Zidny lagi.

Hatinya sakit melihat orang yang ia cintai di peluk oleh pria lain.

***

Di kelas, Zidny hanya berinteraksi dengan Sarah dan Dian. Dante dan Jidan masih menjauhinya entah apa alasannya, dirinya juga tdak tahu.

"Eh Cendol dawet, temenin gue bentar yuk" ajak Gilang ke Zidny, sekilas Dante dan Jidan mendelik tajam ke arah Gilang, namun Gilang malah senyam-senyum lalu menarik tangan Zidny, membuat dua cowok di pojok sana memanas.

"Ciee kalian mau kemana??" tanya Dian dengan smirk menggoda.

"Si Gilang mau PDKT kali tuh," celetuk Sarah santai memakan cemilannya.

"Apaan sih" balas Zidny, lalu di tarik keluar oleh Gilang.

"Kita mau kemana?" tanya Zidny sambil menatap tangan Gilang yang masih menggandengnya,

"Gue pengen ke kantin" balas Gilang menoleh karena dari tadi ia merasa Zidny sedang menatap dirinya. "Ngapain liatin gue terus??" tanya Gilang berhenti berjalan.

Zidny pun tersenyum menggoda sambil mengangkat tangannya yang di genggam Gilang, "betah banget ya megang tangan gue?"

Dengan cepat Gilang melepaskan genggamannya, "elleh, GR banget sih lo" ucap Gilang menoyor jidat Zidny.

"Ish!" Zidny mengelus jidatnya sambil cemberut.

Dari kejauhan Gilang mendapati sosok Zaky bersama Rena...lagi, Rena terlihat bergelayut manja di lengan Zaky, bukan seperti pacar lagi tapi sudah semacam istrinya karena satu hari ini belum pernah Gilang melihat mereka berdua pisah, hanya menempel satu sama lain sejak pagi.

"Yaudah yuk ke kantin"  Zidny kemudian menarik tangan Gilang ingin melanjutkan jalannya, namun tatapannya tiba-tiba tertuju pada Zaky dan Rena membuat nya berhenti di tempat.

Tatapan Zidny dan Zaky bertemu, mereka cukup lama saling melepas rindu dari kejauhan, tatapan sendu penuh rindu. Melihat hal itu Rena benar-benar kesal dan tanpa pikir panjang ia langsung mencium bibir Zaky saat itu juga.

~chup💋

Mata Zaky melotot kaget, begitupun Zidny rasanya seketika hatinya tercabik habis melihat pemandangan menyakitkan itu.

Gilang yang tak tahu harus berbuat apa, langsung menarik  tubuh Zidny ke dalam pelukannya.

Tatapan Gilang berubah tajam ke arah Zaky, untuk membalasnya, Gilang mendekap Zidny bagai seorang pacar, lalu ia mencium pucuk kepala gadis itu lembut dengan masih menatap tajam Zaky.

Zaky mendorongnya tubuh Rena hingga terhempas,

sedangkan Gilang melanjutkan jalannya menuju kantin, dengan merangkul gadis itu, menyembunyikan tubuh kecilnya dari pandangan Zaky.

"Zidny!!" panggil Zaky.

Namun Gilang tak mengizinkan Zidny menggubris panggilan Zaky.

"Kamu jahat banget sih Ky!!" kesal Rena, lalu berlari pergi.

Zaky mengacak rambutnya kasar,"aaargghh!!"

*****

Saat pulang Zaky langsung masuk ke rumahnya, meninggalkan Rena di mobilnya.

"Ky!! Anter aku pulang." Rena keluar dari dalam mobil lalu menarik tangan Zaky.

"Lo itu punya mobil sendiri, punya kaki, punya tangan, bisa nyetir! Pulang sendiri sana!!" bentak Zaky frustasi.

Rena kemudian ikut masuk ke dalam rumah Zaky, "Yaudah aku gak mau pulang!"

Zaky tak menggubris Rena lagi, ia sekarang mencari bundanya namun tak ada orang di rumahnya.

"Bun! kak?!" teriaknya.

Karena tak dapat tanggapan apapun, Zaky langsung menuju ke kamarnya untuk tidur. Namun tanpa sepengetahuannya Rena juga ikut masuk, membuat Zaky kaget.

"eh ngapain lo di sini?!" mimik Zaky makin bertambah kesal melihat sosok Rena.

Anehnya, Rena hanya berdiam untuk beberapa saat di dekat pintu lalu dengan cepat tangannya mengunci pintu,

"Rena! Lo mau ngapain?!" Zaky mulai bisa membaca pikiran Rena yang pasti akan melakukan hal gila. Zaky mendekat namun Rena malah berteriak,

"Aaaaa!!!" teriak Rena sambil membuka kancing seragam sekolahnya, serta merobek roknya.

"Rena! Lo gila ya?!!"

'Gak akan ada lagi alasan Zaky buat ninggalin gue setelah malam ini'

.

.

Tbc.

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang