KOMEN KALAU ADA TYPO PLEASE...
_____________
"Bunda, Zee berangkat dulu" pamit Zidny pada Amara.
Danu yang menunggu di depan dari tadi membunyikan klaksonnya membuat Zidny kesal.
Tinnn!!
Tinnn Tinnn!!
"Iya iya tunggu!" teriak Zidny, ia lalu masuk ke mobil, menghempaskan pintu mobil dengan keras.
"Bentar lagi gue mau keluar negri lagi, jadi lo jaga bunda baik-baik" ucap Danu datar.
"Iyalah. Emang gue selalu jagain bunda. Gak kayak elo!" balas Zidny sewot, dan kurang sopan. Semenjak Danu berubah, Zidny pun juga memperlakukan Danu layaknya orang asing.
Jika melihat penampakan Danu yang sekarang, mungkin orang-orang yang dulu mengenalnya dengan baik, tak bisa mengenalinya lagi sekarang.
Dulu abangnya itu orang yang ramah, tampan, bersih, sangat patuh dan baik pada orang-orang. Tapi sekarang Danu bukan lagi Danu yang Zidny kenal, Danu yang sekarang berantakan, tidak tahu aturan, dingin, tidak sopan, dan suka minum-minum.
Setelah sampai di depan sekolah, Zidny keluar dengan ekspresi masam, Danu bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun dan langsung melaju meninggalkan kawasan sekolah.
Tiba-tiba dari jauh Dian berlari ke arahnya, "Zee! Oh em jiii!! Gue punya berita bahagia!"
"Apaan?"
"Gue ... resmi ... pacaran sama kak Rian!" heboh Dian sembari memeluk Zidny.
"ciee selamat ya!" balas Zidny ikut senang.
Bahkan gue belum jadi siapa-siapa nya Zaky, tapi merasa kehilangan gini. Gumamnya dalam hati, lalu tersadar dan membuang jauh-jauh pikiran nya yang menyangkut Zaky.
Dian dan Zidny berjalan beriringan sambil bergosip tentang banyak hal sampai di depan kelas mereka baru tersadar kalau sudah berada tepat di depan kelas.
"Eh Sarah kemana ya?" tanya Windy menerawang ke seluruh isi kelas,
"Gak tau tuh, kemarin dia bilang titip izin karena lagi mau ke luar kota"
Zidny manggut-manggut, "oww gitu"
Setelah menaruh ranselnya ia tak langsung duduk melainkan beranjak ke lua kelas, "eh gue ke toilet dulu ya, kalo guru dateng izinin bentar, okehh?!" Zidny tersenyum sok manis sambil mengisyaratkan jarinya 👌.
"Ish kenapa sih pada nitip absen ke gue!" omel Dian memanyunkan bibirnya.
___________
Zidny berjalan dengan santai ke toilet karena memang dia tidak kebelet melainkan hanya ingin membolos jam pelajaran pertama.
Zidny tersenyum melihat jam tangannya, jarum panjang bergerak mendekati angka dua belas tanda bel segera berbunyi, Lima .. Empat .. Tiga .. Dua ..
KRINGGGG!!!
"Akhirnya.." Zidny tersenyum, seperti dugaannya semua guru sekarang bergegas menuju ke kelas untuk mengajar.
Setelah melihat suasana ruang guru sepi, Zidny menyelinap ke dalam, entah apa yang ia ingin lakukan, tapi dari tadi ia tersenyum layaknya joker.
"Yes! Akhirnya dapet!" Zidny mendapatkan bukunya, ia pun segera mencari halaman belakang dalam buku latihannya, merobeknya lalu menyimpannya di kantongnya.
"Huufftt... Untung belom di periksa. Kalo guru ngeliat ini, bisa-bisa gue di hukum plus malu!"
Gimana enggak? Gue nulis 'Zaky bangsat, Zahdan laknat, Bang Danu iblis, Gilang Gilaaaa di belakang buku gue. Mungkin karena habis mabok aqua kali ya, jadi gue nggak nyadar nulisnya.
Setelah melancarkan niatnya, Zidny kembali merangkak seperti maling menuju pintu keluar, namun tiba-tiba suara langkah terdengar di luar, mampus!
Ia pun bergerak mundur dengan cepat ke bawah meja, kepalanya sempat terantuk namun ia menggigit bajunya yang keluar agar tak menjerit.
Tak .. tak .. tak
Kok langkahnya serem ya, gumam Zidny dalam hati ketakutan.
Orang itu mengambil tumpukan buku yang ada di atas meja tempat Zidny bersembunyi. Namun seakan Tuhan sengaja membuatnya ketakutan, sebuah buku terjatuh tepat di depan Zidny. Astagfirullah, ini kenapa sih udah kayak sinetron, kalo gue ketahuan beneran gimana?
Saat siswa itu hendak berjongkok mengambil buku itu, dengan bodohnya Zidny menendang buku itu dan otomatis perbuatannya terlihat jelas oleh siswa itu.
"Loh?" dengan cepat siswa itu menunduk, dan..
"Zaky!" Zidny melotot kaget, ia meneguk ludahnya gusar.
Zidny berniat kabur dan tak mau berbicara atau pun merespon cowok itu. Tapi Zaky menahannya, "tunggu!" ucapnya menahan pergelangan tangan Zidny.
Zidny menoleh sangar, "Lepasin, atau gue teriak!"
Namun suara heboh di luar membuat mereka berdua kaget, Zaky menarik Zidny lalu membungkam mulutnya, "diem!" titahnya membuat Zidny berhenti menggeliat.
Zaky kenapa sih, padahal kan dia bukan lagi maling kek gue, harusnya gue aja yang ngumpet dan dia yang ngalihin perhatian orang yang mau masuk. Celoteh Zidny dalam hati.
"Sayang!"
Astaga itu Rena? Mampus lo Ky kalau ketahuan!
Rena membuka pintu sedangkan Zaky dan Zidny berada di belakang pintu berharap Rena segera pergi.
"Loh Zaky kemana sih? Perasaan tadi ke ruang guru deh"
Zidny menatap Zaky sinis dengan mata melotot, sedangkan Zaky menggunakan satu tangannya lagi untuk menutup wajah Zidny, dasar nih cewek mau bikin gue nyesel lagi apa? Duh Zee, lo manis banget sih. Gak berubah sama sekali.
Zidny meneguk salivanya, anjay jantung Zaky kedengeran. Apa karena takut ketahuan kali ya? Atau ... Ah kayaknya gak mungkin deh.
Rena mendekat ke arah pintu menariknya untuk menutupnya lalu pergi dari sana.
Zaky membuang napasnya legah, untungnya Rena tak menemukannya, sedangkan Zidny kecewa,
"Harusnya tuh ya, lo ketahuan aja!" kesal Zidny membereskan seragamnya.
"Jadi lo masih suka sama gue?" celetuk Zaky.
"Lah? Gue? suka sama lo? Amit-amit!" sinis Zidny sambil mengekspresikan betapa jijik nya dia
"Hahaha, buktinya lo mau kita ketahuan biar Rena marah dan ninggalin gue kan?"
Zidny tak berkomentar,
"Seandainya bisa kek gituh, udah gue lakuin sejak dulu," lanjut Zaky membuat Zidny dengan cepat menatapnya tak percaya. Apa cowok itu sedang kerasukan?
"Rena itu nggak cinta sama gue, dia cuma manfaatin gue, menyelamatkan reputasi ayahnya"
Zidny masih diam, lalu tersadar bahwa dia tidak boleh terbuai untuk kembali mempercayai Zaky, "lo ngomong apa sih? Yaudah.. Gue balik ke kelas dulu, BYE!"
"Zee... Percaya sama gue"
______________
Tbc.
I hope u like this part^^
Maaf banget sering telat update tapi mohon pengertiannya ya, karena aku nggak bisa meluangkan waktu aku cuma buat wattpad doang, aku biasanya capek banget karna kerjaan di rumah jadi nggak bisa langsung nulis, karena nulis juga butuh ide, kalau nggak, nanti takutnya aku ngecewain kalian..
Makasih yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...