"Bang, lo nggak ada niatan jenguk si Zidny?"
"Ngomong apa sih lo, udah kerjain sana tugas dari gue."
Gilang melempar buku paket ke kasur kakaknya. "Ajarin, gak ngerti gue"
Zahdan menarik selimut menutupi kepalanya, entah sampai kapan adik satu-satunya itu bisa mengerjakan PR dengan otaknya sendiri. Yap, Gilang adalah adik Zahdan, mereka tinggal berdua di rumah peninggalan orang tuanya yang beberapa tahun lalu meninggal, kini Gilang jadi tanggung jawab Zahdan sepenuhnya, sejak kecil Zahdan suka memanjakan adiknya hingga sekarang ia melaksanakan KKN di tempat Gilang bersekolah hanya demi mengawasinya.
"Bang, kerjain lah bang. Gue nggak ngerti!" Gilang mengguncang tubuh Zahdan dengan keras.
"Iya iya ntar gue kerjain!" Pasrah Zahdan.
"Untuk kali ini, gue harus ngalah" batin Gilang.
_____
Di lain tempat Zaky masih menikmati tidur nyenyaknya di atas kasur king size miliknya.
Tok tok tok.
"Sayang...Rena dateng nih bawain kamu makanan."Zaky mendengarnya dengan jelas, itu suara bundanya, namun di pikirannya masih saja hanya ada Zidny, betapa memalukannya dirinya hanya karena dia senior, dia terbawa suasana hingga merasa bahwa Zidny adalah miliknya.
Kenapa gue malah terbawa suasana dan menganggap dia pacar gue? Argghhhh..!
"Arrghhhh!"
"Zaky?? Sayang? Kamu kenapa?" Bunda Zaky terdengar khawatir, dan menggoyang goyangkan gagang pintu yang terkunci.
Ceklek!
Pintu terbuka, "bunda jelasin ke Zaky, Zidny itu siapa? Dan Rena siapa?"
Bunda Zaky menoleh ke belakang melihat apa ada orang atau tidak, setelah mengetahui tak ada orang ia menarik tangan Zaky untuk masuk ke kamarnya. Tangisnya pecah di dada bidang anak bungsunya itu, Zaky sampai bingung mengapa bundanya tiba-tiba menangis.
"Maafin bunda sayang, bunda gak punya pilihan lain"
"Bunda kenapa? Maafin Zaky, Zaky gak maksud marah tadi" Zaky merasa bahwa perkataannya tadi terlalu kasar dan membuat bundanya kaget.
Bundanya menggeleng, "hiks..enggak, ini memang salah bunda"
"Bunda akan menjelaskan semuanya sama kam__"
Tok tok tok...
Rena mengetuk pintu memotong pembicaraan Zaky dan bundanya "Bun? Zakynya udah bangun kan?"
"Ahh iya iya nak," bunda Zaky bergegas keluar, "tunggu sebentar ya sayang, bunda urus Rena dulu." Pamit bundanya sambil mengelus kepalanya.
Zaky mengulum senyum, ia semakin yakin bahwa Rena bukanlah orang yang ia sangat cintai melainkan Zidny, adik kelas manis yang tak bisa lepas dari pandangannya.
Setelah di pikir-pikir dia penasaran ingin mendengar pembicaraan Rena dan bundanya. Minum dulu ah, Zaky meneguk susu yang dibuatkan bundanya, lalu keluar kamar berniat ingin menguping.
"Tante gimana sih! Kok Zaky bisa-bisanya malah tambah suka sama si Zidny itu?! Aku kan udah bilang kalau Zaky sebaiknya pinda sekolah aja!"
Zaky mencoba menahan emosinya, ia harus mendengar semuanya dulu sebelum menindaki perempuan yang berani-beraninya mengolok bundanya.
"Kok diem? Tante kan udah janji buat jodohin aku sama Zaky secepatnya?" Rena mengomeli bunda Zaky, ia tak terima kalau Zaky sering bertemu Zidny di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...