54.

474 62 39
                                    

Halo gais, im apdet. Sorry telat karena aku lagi sakit :')

Yang bikin semangat ya cuma vote dan koment dari kalian, jadi jangan sider ya gais.

Selamat membaca!! Maklumi typo.
 

Jika aku menginginkan sesuatu maka aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika aku menginginkan sesuatu maka aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkannya.

-Dona-
 
 

~o0💜0o~ 

"Kenalin, gue pacarnya Gilang" sahut Dona mengulurkan tangannya ke arah Rena.

Rena menaikkan alisnya menatap Gilang seakan tak percaya, lalu detik berikutnya ia tertawa terbahak, "Hahaha, april mop? Seniat ini?"

"Dia pacar gue sekarang" ucap Gilang membuat tawa Rena terhenti.

Cowok itu melenggang pergi setelah mengatakan pernyataan mengagetkan tadi, diikuti Dona yang mengekor di belakangnya. Bagi Rena itu tidak masuk akal, apa yang merasuki Gilang hingga mau memacari gadis yang lebih busuk dari dirinya ini.

Rena pun segera mencegat sepupunya itu, menghadagnnya meminta penjelasan yang bisa ia terima.

Sekilas ia menatap Dona yang tersenyum penuh kemenangan, "gue butuh penjelasan, kenapa lo bisa tiba-tiba pacaran sama belut gatel ini" tunjuk Rena pada Dona.

Dona mendesah geram, "Hha? Belut, lo bilang?!" 

"Lo diem," sahut Gilang dingin menyuruh Dona diam.

Gilang menghelah napas berat, "nanti gue jelasin"

Tanpa penjelasan yang memuaskan Rena, Gilang mengisyaratkan Rena agar tak ikut campur, ia dan Dona melanjutkan jalannya menuju kamar Gilang.

Rena mendengus kesal, "ke kamar? Gilang bener-bener udah gila!"

Zahdan harus tau hal ini.
 

💜💜💜
   

 
Brak!

Gilang menghentakkan pintu setelah Dona masuk dan duduk di kasurnya,
"Puas lo?"

"Belom, kan baru kakak angkat lo yang tau. Zaky, Zahdan, dan Zidny belum kan?" jawab Dona dengan nada gembira.

Gilang tak melanjutkan percakapan itu, ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, menarik sebuah bantal untuk di tutupkan ke wajahnya. Dona yang melihatnya langsung ikut berbaring ke atas dada bidang Gilang.

"Apa-apaan lo?!" Gilang yang kaget langsung mendorong Dona menjauh darinya.

"Aw, kasar banget sih! Peluk doang masa gak boleh"

"Lo jangan sentuh gue!" tegas Gilang mengarahkan telunjuknya ke Dona, ia melepas segera jaket yang ia kenakan seakan merinding setelah di sentuh Dona.

Dona tersenyum sembari menggigit bibir bawahnya, "peluk gak boleh? Padahal kita kan udah ngelakuin yang lebih dari itu sayang.."

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang