Chapter 10

692 37 0
                                    

"Berani pulang juga kamu!" Lisa langsung melirik ke sumber suara,dan
ternyata dia adalah.

~~~~

"Bibi asatga bikin Lisa jantungan aja tau" omel Lisa sembari mengusap dada nya karena kaget.

"Hehe maaf neng abis neng Lisa ngendap-ngendap udah kaya maling" Jawab nya dengen cengiran khasnya.

"Kan Lisa takut ada Sisil bi Lisa takut kena amuk" Keluh Lisa dengan menundukan wajah nya. Bi surti yang melihat hal itu langsung duduk dan mengangkat wajah Lisa agar menatapnya.

"Neng Lisa takut kenapa hmm?" Tanya Bi surti sambil membenarkan anak rambut Lisa.

"Lisa takut bi, Papa sekarang makin kesini makin berubah, Papa bukan lagi Papa yang dulu Lisa kenal." Isak Lisa mulai terdengar sebelum ia melanjutkan Kalimatnya. "Lisa cape bi, Lisa udah gak bisa tepatin janji Lisa ke Mama sama Abang, Lisa merasa gagal jadi anak Mama hikss, Lisa merasa tertekan di sini, Papa yang dulu selalu ada buat Lisa, nemenin Lisa ngerjain tugas, ajak Lisa jalan-jalan dan hal yang lain yang dulu selalu Lisa lakuin sama Papa, Mama dan Abang sekarang udah gak pernah sama sekali, Papa udah berubah bi" Lisa ambruk dalam Pelukan Bi surti, ia bisa merasakan Kesedihan Lisa, ia menangis di pelukan orang Yang tidak ada hubungan darah sama sekali dengannya tapi bisa menyayanginya.

"Neng mungkin Papa sibuk, kan neng tau sendiri sekarang kebutuhan di rumah ini semakin banyak jadi neng Lisa gak boleh sedih, kan neng Lisa mau nepatin janji neng ke Mama sama Abang, kalo neng Lisa sedih kaya gini Mama sama Abang di surga juga ikutan sedih." Balas si Bibi sambil mengusap punggung Lisa untuk sekedar menenangkannya.

Lisa pun melepaskan pelukannya, ia menghapus air mata yang ada di wajah nya dan ia merapihkan bajunya. Bi Surti benar, ia harus semangat, ia harus bisa. Ia menarik napasnya dalan dalam lalu ia berteriak.

"LISA BISA!!" Teriak Lisa yang membuat Bi surti menutup kuping nya.

"LISA BISA" Teriak Bi surti menirukan gaya Lisa untuk membantu menyemangatinya."Nah gitu dong bibi, Mama sama abang kan jadi seneng" tambah Bi surti seraya bangkit dari sofa yang ia dan Lisa duduki tadi.

"Iyah bi, Lisa sadar kalo menyerah itu bukanlah jalan keluar" Jawab Lisa.
Bi surti tersenyum melihat Lisa kembali bersemangat.
"Yaudah bi, Lisa mau mandi, mau tidur besok Lisa harus bangun pagi dan dalam keadaan fit"

"Emang besok neng mau apa?" Tanya Bi Surti dengan alis sebelah kanan terangkat.

"Ada deh" Jawab Lisa dan iapun berlari menuju kamarnya.

Besok Harinya

"Hmmm gue pake baju apa yah" Gumam Lisa sambil meng ubrak abrik isi Lemarinya. Sebenarnya Lisa bingung sendiri ia tuh mau sekedar latihan Dance dan nyanyi tapi serasa ia akan berkencan.

"Pake Dress bagus gak yah?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Lah yakali yah Dance pake Dress, bloon sekali hambamu ini YaAllah" Ia menjawab pertanyan yang tadi.

Setelah Lisa berpikir panjang dan setelah ia merusak isi lemarinya dan yang ujung-ujung nya Bi surti lah yang harus membereskan nya.
Ia memilih Hoodie berwarna Putih dan ia Padukan dengan celana Lejing berwarna Hitam dan sedikit aksen putih di sampingnya.Tak lupa ia poles wajah cantiknya dengan Lip Ice yang tipis untuk sekedar menutupi bibir nya yang pecah-pecah.

Ia menuruni anak tangga dan ia berdoa semoga saja mereka belum pulang, karena yang Lisa tahu dari Bi surti alasan Papa, Sisil dan Gigi semalam tidak ada di Rumah karena Ada urusan perusahaan.You know? I dont care. Segitu mudahnya mereka, melupkan satu masalah dan ber alih pada masalah yang lain.

Tapi dugaan Lisa salah di ruang Tv sudah ada Papa yang sedang melihat berita pagi.

"Mau kemana kamu?" Tanya Papa saat melihat anaknya turun dari tangga dengan dandanan yang cukup membuat dia mengingat Mendiang istrinya.

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang