Chapter 18

526 31 0
                                    

Pagi ini Lisa berangkat sekolah menggunakan Mobil peribadinya, ia berangkat sangat pagi. Bukan, bukan karena tidak mau sarapan bersama tapi karena mereka tidak ada. Yah sejak kepergian Lisa semalam Papa dan Ibu tirinya pergi ke luar kota untuk beberapa Minggu dan Gigi tidak ikut tentunya.

Dia berjalan menulusuri koridor untuk menuju ke kelasnya.

Brak

Lisa memegangi kepalanya karena ia menabrak sesuatu. Tunggu sepertinya seseorang karena Lisa melihat sepatu yang ia tabrak.

Nih orang makan apa yah keras banget perasaan gumam Lisa. Ia mendongakan kepalanya untuk menatap siapa orang yang menubruknya ralat yang ia tubruk.

"Eh so--sorry" ucap Lisa saat mengetahui siapa yang ia tabrak.

Orang itu tersenyum karena melihat tingkah Lisa yang bisa di bilang salah tingkah. "Santai aja" jawab pria jangkung bernama Manu itu.

Lisa hanya tersenyum. "Yaudah euh gue duluan yah, sekali lagi sorry" ulang Lisa dan mulai melangkah. Tapi langkahnya terhenti saat tangan mungil nya di pegang oleh Manu.

"Mau kemana?" Tanya Manu dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Ke kelas" jawab Lisa.

"Ohh yaudah hati-hati nubruk orang lagi" Lanjut Manu dengan tangan kanan mengacak gemas rambur Lisa dan mulai melangkah pergi.

Sedangkan Lisa tengah me matung di buatnya.

Sesampai nya di kelas, Lisa hanya melihat beberapa temannya yang sedang membersihkan kelas karena mungkin ini hari mereka untuk piket dan ada Nadia yang tengan memainkan benda pipih berwarna Pink.

"Nad" ucap Lisa. Nadia mendongakan kepalanya dan menaikan kedua alisnya sebagai isyarat ada apa.

"Sini deh" ajak Lisa sambil menunjuk kursi kosong di sebelah nya. Nadia melangkah menuju Lisa dan mendudukan bokong nya di kurai tersebut.

"Paan" Tanya Nadia sambil menatap Lisa.

"Lu tau Manu kan?" Tanya Lisa. Lisa bertanya kepada Nadia bukan tanpa Alasan, ia tau Nadia adalah orang yang tidak akan pernah ketinggalan gosip terhangat tentang cogan-cogam di sekolahnya.

Nadia menganggukan kepalanya. "Tau kenapa emang" Tanya Nadia dengan jidat membentuk gelombang-gelombang.

Lisa menggelengkan kepalanya, lalu menghela napas panjang. "Nanya doang".

"Suka lu yah" Tuduh Nadia denga tatapan menyelidiki.

"Apaan sih engga"

Taklama Mila datang bersama Jaemin dan Agust.

"Morning" Sapa Mila kepa semua yang ada di kelas.
"Awas dulu Nad gue mau nyimpen tas" Lanjut Mila.

"Jae muka lu kenapa di tekuk" Tanya Nadia saat melihat raut wajah Jaemin.

"Biasa burunya ilang" ucap Agust.

"Hah? Burung? Kok gue ambigu" ucap Nadia dramatis.

Mila yang berada di sebelah Nadia langsung menjitak kepala Nadia. "Kebanyakan nonton ff nc lo" ucap Mila.

"Itukan panutan Mil biar kita belajar biar nanti gak kaku kaku banget gitu" jawab Nadia.

"Si Gblk"ucap Mila,Lisa,Jaemin
serempak.

Kring kring

Bel tanda masuk pun berbunyi,semua siswa dan siswi yang berada di luar berhamburan masuk ke dalam. Mereka sekarang sudah duduk rapi karena hari ini pelajaran Pak Liam yang tak lain adalah wali kelas mereka. Jadi harus jaga image dong.

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang