Chapter 44

542 27 2
                                    

Ridwan menatap khawatir pada Lisa anaknya yang tengah berbaring di atas tempat tidur pasien.

Sekitar beberapa jam yang lalu Lisa telah menjalankan oprasinya dan berhasil. Semua nampak senang.

Tapi sampai saat ini Lisa belum juga siuman.

Shawn berjalan menghampiri Ridwan. "Om, kami kepemakaman dulu, kalau Lisa sudah sadar tolong kabari kami" ujar Shawn.

Ridwan menoleh "iyah Shawn kalian pergi saja, biar Om yang jaga Lisa. Dan tolong sampaikan salam dan rasa terimakasih Om buat keluarga, mereka. Om janji setelah kondisi Lisa membaik, Om dan Lisa akan melayat kesana" ujar Ridwan.

Shawan menganggukan kepalanya, lalu menoleh kebelakang untuk mengajak Mila, Nadia, dan Jaemin agar segera pergi.

Mila dan Nadia tersenyum pada Ridwan sebelum pergi. Sementara Jaemin, dia langsung menyelonong pergi tanpa pamit.

Mereka berjalan beriringan, Jaemin nampak lesu terlihat dari raut mukanya yang tak bersemangat. Shawn menepuk pundak Jaemin.

"Ini jalan tuhan" ujarnya.

Jaemin hanya bisa menghembuskan napas lirih. Perasaan dia kalut sekarang ini.

"Kita langsung ke pemakaman apa ke rumahnya dulu?" tanya Nadia.

"Rumah, karena jenazahnya juga masih di rumah" jawab Jaemin datar.

Mila meringis mendengar suara dingin Jaemin. Dia mengerti dengan perasaan Jaemin, dan tidak bisa di pungkiri pula dia sangat sedih mendengar berita sedih di saat dia akan menyambut kebahagian atas berhasilnya oprasi sahabatnya itu. Dia sangat sedih, dia bisa merasakan apa yang Jaemin rasakan.

Mereka semua berangkat menggunakan mobil milik Shawn, karena diantara mereka hanya Shawn yang setiap saat selalu membawa kendaraan.

Suasana di dalam sana hening, tak ada satupun yang memulai pembicaraan. Samapai pertanyaan dari Nadia membuat semua menoleh.

"Gigi hamil?" tanynya.

"Hah? Kata siapa lo?" tanya Shawn.

Nadia nampak bingung, "em, gue gue gak sengaja kemarin denger pembicaraan Lisa sama Zayn dan yah Zayn ngomong gitu. Kalo Gigi hamil dan anak dia"

Mila melebarkan matanya, menatap tak percaya pada Nadia. "Lo serius?" tanyanya.

Nadia mengangguk.

"Lo salah denger kali" ujarnya lagi.

"Nadia gak salah denger, Gigi emang hamil dan itu anak Zayn. Zayn akan bertanggung jawab" jelas Jaemin.

"Gue kira bandelnya Zayn gak sampe ngehamilin anak orang" Nadia berkata lirih.

"Dia di jebak, itu si yang gue denger dari Agust"

"Sekalinya wanita licik tetep aja" gumam Shawn.

"Terus respon Lisa gimana?"

Nadia nampak bingung, "kayanya Lisa kecewa. Tapi, yang gue denger Zayn juga gak bakal nuntut balas cinta dari Lisa"

"Kasian Zayn" lirih Mila. "Nanti dia punya istri mantan narapidana" lanjutnya.

"Gaklah, Zayn cuman nerima anaknya gak sama Giginya. Dia sadar, yang salah tuh ibu bapaknya bukan anaknya. Jadi dia bakal besarin anaknya kalo emang itu bener-bener anaknya" jelas Jaemin.

"Rumit"

"Emang"

Mereka kembali terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang