Chapter 8

748 46 0
                                    

Author VOP

Waktu yang ditunggu-tunggu anak sekolah pun tiba ISTIRAHAT.

Lalisa sedang berjalan di koridor sendiri karena Mila tidak masuk sedangakan Agust dan Jaemin mereka sedang di hukum karena mereka tidur saat pelajaran Pak Namjoon yang dikenal dengan sebutan Mr.Killer.

"Hai Lisa" Sapa seorang pria jangkung yang memakai seragam yang di keluarkan dan dasi yang di longgarkan. Ck sangat tidak di siplin.

"Eh hai Kak Manu" Balas Lisa dengan mengembangkan senyumnya. Ia memanggil Manu dengan embel-embel Kak, karena dia ingat perkataan Nadia bahwa Manu adalah kakak kelasnya.

"Manu aja, gak usah pake Kak" ucap Manu dan dia duduk di sebelah Lisa. "Sendirian aja?" lanjut Manu bertanya.

"Haha iyah nih, temen gue punya urusan." balas Lalisa dengan gugup.

"Boleh gue temenin?" tanya Manu dengan senyum yang mengembang.

Lisa nampak berfikir jika ia mengia kan, itu akan berdampak buruk pada kesehatan jantungnya. Tapi Jika ia menolak, nanti Manu akan berfikir yang tidak-tidak tentangnya.

"Boleh kok" putus Lisa. Manu tersenyum membalasnya.

Keadaan hening, sepertinya diantara mereka sama-sama canggung. Di lihat dari gelagat Lisa yang hanya mengaduk Mie-nya tanpa ada niatan untuk memakanya. Sedangan Manu, sepertinya dia sedang berfikir untuk mencari topik pembicaraan agar tidak hening seperti ini.

Sampai-sampai bel pertanda masuk membuyarkan kegugupan mereka.

"Yah Bel!" ucap Manu kaget.

"Iyah." Lisa menganggukan kepalanya. "Euh, gue duluan yah." pamit Lisa.

Manu menganggukan kepalanya, tapi sebelum Lisa benar-benar pergi Manu mencekal pergelangan tangan Lisa. "Boleh minta WA lu gak?" tanya Manu, sambil menyodorkan benda pipih berwarna hitam.

Lisa tersenyum tipis. "Boleh" ucapnya, lalu mengambil benda milik Manu, dan mengetik beberapa digit nomer di benda tersebut. "Udah" ucapnya.

Manu tersenyum. "Thanks ya"

💜💜💜

Zayn pria jangkung dengan wajah ke timur timuran yang mempunyai Idung mancung,senyum manis dan alis agak tebal Ini sedang berjalan menyusuri koridor.
Saat ia sedang berjalan tiba-tiba ada orang yang menghampirinya.

"Haii, Zayn yaa?" Tanya wanita yang memakai rok di atas lutut yang jelas-jelas tak layak di gunakan untuk anak sekolah seperti mereka.

"Heem" Jawab Zayn singkat dan melanjutkan jalannya.

Wanita itu menyamakan langkahnya dengan Zayn agar ia bisa mengobrol atau sekedar modus dengan cogan.

"Kenalin nama gue Gigi" Yap!! Wanita itu Gigi kakak tiri Lisa. Gigi mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Zayn dengan yaa tatapan nyelenehnya.

"Tau kok gua" jawab Zayn sambil mengunyah permen karet.

"Haha lo tau gue? Ah jelas lah yah secara guekan cewe paling terkenal sesekolah, so siapa yang gak kenal gua?" Pernyataan Gigi yang terkesan sangat pede dan membuat Zayn ingin muntah Paku hari ini juga.

"Bukan, gue tau lo bukan karena lo terkenal tapi karena tuh Name Tag yang di pake lo,sebelumnya gue gak kenal lo sama sekali serius deh" Seperti di hantam beribu-ribu jarum, Gigi sangat merasa malu. Pernyataan Zayn membuat kadar ke pedeannya sedikit menciut.

"Ah-oh gituh yah" Balas Gigi terbatabata.

Zayn menganggukan kepalanya. "Hooh" jawab Zayn. "Yaudah kalo gitu gue mau ke kantin dulu ok" Lanjut Zayn dan mulai melangkahkan kakiknya tapi tanganya di tahan oleh Gigi.

'Mau apa lagi sih Nih cewe' Gumam Zayn sembari membalikan tubuhnya menghadap Gigi dengan malas.

"Apalagi sih ya tuhan gue udah laper" Tanya Zayn dengan geram kepada cewe sok kenal yang ada di depanya ini.

"Hmm boleh minta Id Line lo atau WA gitu? kalo gak mau juga gakpapa kok."

"Gak mau"Jawab zayn dengan cepat.

"Kok gitu sih" Balas Gigi dengan nada suara yang sedikit meninggi, karena merasa heran tidak biasanya meminta ID line pria karena ia lah yg biasanya di kejar-kejar oleh pria untuk sekedar meminta Id line nya. Harga diri cuy.

"Katanya kalo gak mau juga gakpapa, yaudah gue jawab gak mau gimana sih lo" Jawab Zayn yang sekarang sudah terlanjur kesal. Dan ia meninggalkan Gigi sendirian karena ia sudah merasa sangat Lapar.

'Awas aja lo,lo harus jadi milik gue harus!!' Batin Gigi.

💜💜💜

Di lain sisi Lisa sedang menikmati waktu istirahatnya di kantin bersama teman-temannya, saat jam istirahat ke dua.

"Hey nanti kan Malam minggu nih, berhubung kalian jomblo gimana kalo nanti malem kita Hunting gimana mau gak?" Ucap Jaemin dengan nada suara yang sangat tinggi. "Mau lah yo sekalikali" tambahnya lagi dengan muka yang dibuat buat.

"Ayoo!!" Jawab Mila dengan riang.
"Hemm" Terdengar suara deheman Agust.

"Hmm apa nyet iya apa engga" kesal Jaemin dengan jawaban Agust yang sangat amat singkat dan gantung tersebut.

"Bisa" jawab Agust yang kelewat singkat.

"Gue juga ayo-ayo aja" ucap Nadia, sambil menyeruput jus alpukat Jaemin, yang membuat sang empunya melotot, tidak terima minumannya di ambil.

"Kalo gue liat entar aja yah" Jawaban Lisa membuat semua menoleh.

"Kenapa Sa?" Tanya Mila dengan kedua alis terangkat.

"Lu tau sendiri Mil" Jawab Lisa dan Mila hanya menganggukan kepalanya.

Lisa merasa iri dengat teman-temannya yang bisa bermain bebas,sedangkan dia? Untuk sekedar bermain ke taman saja harus dengan cara diam-diam.Tapi mau bagaimana lagi dia harus bisa bertahan di rumah itu untuk bisa menjaga Papanya dan mengungkapkan Kebenaran.

LISA POV

Sebentar lagi sekolah-ku akan  mengadakan pensi dan semua kelas wajib mengirimkan minimal 10 perwakilannya untuk ikut serta dalam beberapa lomba. Dan aku salah satu orang yang terpilih menjadi perwakilan kelas, jujur aku bingung aku mau menunjukan apa, bakat aja gak punya,bakat aku cuman makan,tidur itu terus.

"Gue harus nampilin apa dong Mil" Tanyaku pada mila yang sedang menulis entah apa itu yang di tulis.

"Nampilin buat apa?" Tanya dia balik.
"Itu lho buat pensi" Jawabku sambil benerin posisi agar menghadap Mila.

"Ohh itu lu Dance atau gak nyayi gitu" Usul Mila.
"Hmmm gimana yah gue gak bisa"

"Elumah belum juga di coba udah ngeluh aja, yah jelas gak bakal bisa kalo gitu mah" Jawabnya sembari membereskan buku-buku yang barusan iya tulis.

"Tapi gimana yah gue kan harus latihan dulu nah latihannya sama siapa, apalagi Dance hadeuhh gue harus kaya cacing ke panasan kan?"

"Yeuh ogeb lu yah gak usah kaya cacing kepanasan juga dan gue tau siapa yang bisa bantu lo buat Dance" Jawabnya.

"Siapa?" Tanyaku.

"Si agust"
"HAH" teriaku, yang benar saja. Agust? Benarkah, Agust temanku yang dingin dan ah sudahlah kalian tahu sendiri.

"Iyah si Agust dia tuh dingin-dingin and cuek kaya gitu juga dia jado Dance sama ngerap nya tau" Jelasnya panjang lebar. Tapi yang Mila bicarakan serius atau tidak sih? Takut-takutnya dia hanya bercanda.

"Lu serius" tanyaku lagi.
"Heem,lu mau gak nanti gue ngomong sama si Agust" jawabnya.
"Yaudah deh".

~~~~~

Haii guys ahirnya chapter8 selesai juga,sorry telat soalnya gue sibuk belajar kelas9 broo hadeuhhh
Btw jangan lupa mampir ke cerita temen gue yaa Parkjhnn_

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang