Chapter 23

482 28 1
                                    

"Ck sebenernya dia kemana sih elah" ucap Mila yang sudah mulai bingung.

"Coba lo telpon lagi" saut Jaemin.

"Kagak bisa goblok, hp nya mati"

"Biasa aja kali anjing kagak usah nyolot"

"Elo nya sih bikin gue emosi"

"Kok gue, itumah lo nya aja"

"Dih ko.."

"DIEM" terik Agust yang membuat Jaemin dan Mila bungkam.

"Dia nya gust" ucap Mila.

"Dia gust bukan gue" bela Jaemin.

"Udah anjir diem berisik" saut Nadia yang mulai risih mendengar keributan dua temannya itu. Tak lama hp milik Mila bergetar menandakn ada satu panggilan masuk. Tanpa banyak basa-basi setelah melihat nama sang penelfon yang tertera di layar, Mila pun langsung mengangkatnya. Terdengar sapaan di sebrang sana.

"Iyah Halo ada apa"

"...."

"Yang bener lu"

"...."

"Sukur deh, kok bisa"

"...."

"Ck yaudah-yuadah"

Pip

Sambungan telfon di matikan secara sepihak oleh seseorang di sebrang sana.

"Siapa" tanya Nadia yang sudah penasaran.

"Ja..." belum sempat menceritakn ceritanya bel pertanda masuk berbunyi, itu artinya waktu istirahat pertama telah habis. Semua siswa dan siswi langsung berlarian menuju kelas karena saat ini mereka akan menghadapi guru ter killer di sekolah sini. Guru itu bernama Bu Rukmini yang selalu mereka panggil dengan sebutan Bu Ruk. Lucu memang.

Sementara di sebrang sana seorang gadis yang masih memakai seragam sekolah nya, tengah duduk di ruang tamu di saat jam pelajaran.

"Gimana Bang" tanya gadis itu kepada seorang laki-laki berparas tampan dengan suara khasnya.

"Beres, tadinya si Mila hawatir banget sama lu cuman pas gue jelasin dan bilang lu ada di sini dia mulai tenang" jawab Pria itu yang di ketahui bernama Shawn yang tak lain adalah kakak dari Mila sahabat Lisa.

"Sukur deh bang" ucap Lisa sambil mengusap dadanya.

"Lagian lu kenapa gak ke skolah malah ke sini, terus lu abis dari mana nih baju pada belok ada tanah liat nya lagi". Tanya Shawn dengan raut wajah hawatir.

Pasal nya iya juga salah seorang yang tau kisah hidup Lisa, sampai penyebab kematian ibu dan abang Lisa yang  notabenya adalah sahabat kecil Shawn, sama seperti Mila dan Lisa.

"Gue abis dari makam Mama sama abang, gue kangen mereka" jawab Lisa sambil tertunduk lesu.

Shawn mengusp surai Lisa lembut. "Sabar sa, nanti juga ada jalanya" Ucapnya, bermaksud untuk menenagkan Lisa.

Hanya sekedar informasi Shawn adalah Kakak Mila, mereka hanya terpaut usia dua tahun saja maka dari itu Shawn sekarang sedang berada di rumah, karena ia sedang libur kuliah.

"Gue juga kangen" ucap Shawn.

"Sama siapa?" tanya Lisa.

"Elu"

"Lah"

"Abang lu lah goblok" jawabnya lagi, Lisa hanye memutar bola matanya malas, ia kira Shawan benar-benar merindukanya, karena jujur dulu, dulu sekali Lisa sempat menyukai kakak daro sahabatnya terebut. "By the way yahh Sa, apa kabar bokap lu" tanya Shawn membuyarkan lamunan masa lalu Lisa :)

Lisa menghela napas nya. "Baik, dan kayanya bahagia" jawab Lisa, dengan lesu.

"Kok kayanya?" tanya Shawan seraya membenarkan posisi duduk nya.

Lisa hanya mengedikan bahunya acuh. "Gak tau ahh pusing gue bang jangan tanya begituan." jawab Lisa, dan Shwan hanya mengangguk karena mengerti jika Lisa sekarang  sedang banyak masalah, terlihat dari wajah nya yang tak seceria biasanya jika bertemu denganya.

"Yaudahlah, eumm dari pada bosen mending kita main Ps dulu sambil nunggu Mila pulang" usul Shawn sambil memakan cemilan yang berada di atas meja.

Terlihat Lisa yang sedang berfikir sebelum menganggukan kepalanya. "Oke" jawab nya dengan penuh semangat.

Jika boleh jujur Lisa sudah mulai agak lupa cara bermain Ps, dulu saat Kakak nya masih ada ia sangat jago, apalagi kalo soal tanding bareng Shawn pasti dialah juaranya. Tapi setelah Kakak nya meninggal ia tidak pernah lagi bermain hal tersebut dan membuang nya.

Ia sangat ingat sekali waktu dulu, saat pertama kali Kakak nya mengajarkannya untuk bermain Ps yang biasanya di mainkan oleh anak laki, ia bermain balapan mobil saat itu, saat mobil berbelok dengan reflek tubuh Lisa pun ikut berbelok, yang membuat Lisa di tertawakan oleh kakaknya.

Mengingat hal-hal sederhana bersama kakak nya membuat ia semakin rindu kepada nya.

"Anjing" umpat Shawn yang langsung membuyarkan lamunan Lisa.

"Kenapa bang" tanya Lisa.

"Gue ke setrum bego pas mau nyolokin ini" jawab Shawn sambil memegangi tangan kanan nya. Sontak Lisa tertawa terbahak-bahak, hal yang tidak pernah berubah dari Shawn, suka ke setrum.

"Ngomong dong bang kalo masih belum bisa" ucap Lisa. "Sini biar gue aja" lanjutnya.

Bermain Ps pun dimulai. Mereka mulai memainkan beberapa permainan mulai dari, mobil-mobilan, balapan motor hingga Fifa 2018 pun tidak terlewat. Sampai tiba-tiba suara pintu terbuka membuat Lisa dan Shawn mengakhiri acara bermainnya.

"Dih enak yah pada bolos" ucap seseorang di belakang sofa dengan berkacak pinggang.

Lisa hanya cengengesan dan tersenyum manis kepada sahabatnya itu. "Sini dulu duduk" ucap Lisa sambil menepuk tempat, tepat di sebelah nya. Mila pun menurut dan duduk di sebalah Lisa yang artinya, Mila berada di tengah-tengah antara Lisa dan Shawn.

"Tumben dah pulang?" tanya Shawn heran, pasal nya ini baru jam satu siang dan jadwal pulang Mila adalah pukul tiga, itu artinya ada dua jam waktu tersisa.

"Guru nya pada bolos, gak deh bercanda, gurunya pada rapat jadi murid nya di suruh pulang" jawab Mila. "Oh iyah Sa, nanti Agust, Jae, sama Nadia juga nanti bakal kesini" lanjut nya.

"Wah serius" tanya Lisa. Yang di angguki oleh Mila.

"Mereka siapa?" tanya Shawn.

"Temen baru kita bang" jawab Mila, sambil berdiri.

"Mau kemana lu" tanya Shawn lagi.

"Ganti baju lah gerah, Sa lu mau ganti baju gak, pake baju gue" tawar Mila yang di angguki oleh Lisa.

"Boleh tuh Mil, bang kita ke atas dulu yah mau ganti baju"

"Gue ikut dong" celetuk Shawn yang langsung di hadiahi jitakan dari Mila dan Lisa.

"Aw.. Sakit bego" ringis Shawn yang memegngi kepalanya.

"BODO" jawab mereka serempak dan langsung melenggang naik ke lantai dua, lantai dimana kamar Mila berada.







                              ~~~~~
Alhamdulillah selesai juga...
Maaf yah makin sini makin gak jelas yah ceritanya?
Kayanya aku juga gak bakal bikin banyak-banyak chapter.
Yaudahlah yah orang gak ada yang nannya, jangan lupa follow, vote and comment yah gue suka kalo banyak comment:)
See u next chapt guys

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang