Setelah insiden melempar kecoa pada Shawn. Lisa dan Mila di marahi abis-abisan oleh Shawn, tapi bukannya merasa takut, dua gadis itu malah tertawa terbahak-bahak mendengar omelan Shawn yang seperti ibu-ibu komplek menurut nya.
"Lu pada yah bukannya minta maaf malah ketawa ketiwi" omel Shawn.
Terlihat Lisa sedang mengatur napas nya karena kelelahan ketawa. "Oke, maaf yah bang Shawn" ucap Lisa sambil mengedipkan matanya.
Shawn berdelik ngeri. "Jiji Sa gila" ucap Shawn.
"Yeuh beruntung kita mau minta maaf" ucap Mila dengan tangannya yang meluncur bebas untuk menoyor Shawn.
"Iyah dah iya" jawab Shawn. "Eh Sa mending lu pulang di anterin gue aja" usul Shawn seolah-olah melupakan kejadian tadi.
"Kagak usah lah, takut ngerepotin" jawab Mila.
"Kan ini gue yang mau"
"Yaudah deh kalo maksa itung-itung hemat ongkos" Lisa menujukan deretan gigi putih nya dan Mila dan Shawn hanya memutar bola matanya malas.
"Maaf Sa gue gak bisa ikut, gue mau bocan" ucap Mila sambil menaik turunkan alisnya.
Lisa mengangguk sembari tersenyum. "Iyeh, tidur aja sono jangan bangun-bangun kalo bisa"
Mila menoyor kepala Lisa. "Si goblok kalo ngomong gak bisa di jaga yahh!" omel Mila semabari berkacak pinggang, seperti emak yang ngamuk sama anak nya.
"Yeh canda anjing, sakit pala gue" keluh Lisa.
"Malah berantem! Mau pulang kagak ini"
"Iyah iyah, ayo! Mil gue pulang dulu ya" pamit Lisa.
"Yoi, Heart heart in the walk beybehh"
"Bahasa lu"
💜💜💜
"Mau mampir dulu gak bang?" ucap Lisa saat mobil yang ia tumpangi sudah sampai di tujuan.
Shawn menggeleng. "Engga usah makasih, lagian gue ada janji" katanya.
"So banget si" ledek Lisa. "Yaudah makasih yah bang, gue masuk dulu bye" lanjut nya.
Shawn lagi-lagi hanya mengagguk. Ia melambaikan tangan nya saat Lisa sudah keluar dari mobil nya.
Lisa mulai membuka gerbang rumah nya, ia berjalan dengan cuek seolah kemarin tidak terjadi apa-apa. Itu karena ia berekad untuk segera meselesaikan masalah yang sudah bertahun-tahun menyelimuti pikirannya. Dan dia tidak akan lagi diam saat 'mereka' menindas atau menggagunya.
Ia mulai memasuki rumah nya yang terlihat sangat sepi, seperti biasa.
"Darimana aja lo!" ucap seseorang yang tengah berjalan dari atas tangga.
"Bukan urusan lo!" jawab Lisa.
"Ya ya ya terserah aja, gue cuman mau kasih tau kalo semalem ada keluarga Zayn kesini, termasuk sama temen lo, si Agust. Mereka membatalkan perjodohan sama lo dan di ganti jadi gue" jelas Gigi dengan nada centil nya.
Ngapai Agust ikut batin Lisa.
Seolah menulikan pendengarannya, ia tidak merespon penjelasan dari Gigi yang membuat orang itu geram.
"Lo denger gue ngomong gak si?" ucap nya.
Lisa tersenyum meremehkan. "Denger, kan itu emang mau lo" balas Lisa.
Gigi memutar kedua bola matanya malas. "Gue cuman mau ngasih peringatan sama lo. Mulai detik ini lo jangan deket-deket sama Zayn, kalo gue sampe liat lo ngedektin dia, abis lo sama gue, karena sekarang Zayn milik gue, inget he is mine" ancam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LALISA (END)
Teen FictionKisah seorang gadis yang bertekad untuk membalaskan semua dendam yang terpendam pada dirinya. Dendam masa lalu yang terus menghantuinya tanpa henti.