Chapter 13

585 40 0
                                    

Hari melelahkan bagi Lisa, pasalnya setelah pensi berakhir dan ternyata Lisa memenangkan lomba kategori tersebut ia dan teman-temannya langsung pergi bermain untuk sekedar merayakan kemenangan kelasnya.

"Huh cape bangt hari ini" Gumam Lisa sembari membaringkan tubuh langsing nya di atas kasur King Size miliknya.

Tok tok tok

Suara ketukan Pintu membuyarkan lamunan Lisa.

"Masuk" ucap nya sembari bangun dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantkan.

"Neng" Sapa si Bibi dari ujung pintu, Lisa pun menoleh.

"Apa Bi" Jawab nya dengan senyuman Manisnya.

"Itu kata tuan Neng Lisa siap-siap" Kata si Bibi lagi dan duduk di samping Lisa.

"Siap-siap buat apa bi" Tanya Lisa dengan menaikan kedua alisnya.

"Gak tau Bibi juga pokonya Tuan nyuruh Bibi buat bilang ke eneng kalo eneng harus siap-siap" Jawab si Bibi sambil merapihkan surai Lisa yang masih sedikit berantakan.

"Hmm yaudah" Jawab Lisa.
"Lisa mandi dulu" Lanjutnya dan ia pun masuk ke Kamar Mandi yang berada di kamarnya.

Tak sampai 20 menit ritual mandi Lisa pun selesai. Ia segera keluar dari kamar mandi dan alangkah terkejutnya ia menemukan Dress Yang panjang nya selutut di atas kasurnya.

"Bi bi" teriak Lisa.

"Iyah neng" Jawab si bibi dari ambang Pintu.

"Ini baju siapa" Tanya Lisa menunjukan Dress itu kepada si Bibi.

"Ohh itu, Itu gaun yang harus neng pake itu Tuan yang kasih" Jawab si Bibi.

"Tapi buat apa"

"Bibi juga kurang tau" Jawabnya lagi.

"Yaudah makasih Bi" ucap Lisa.

"Iyah neng, yaudah kalo gitu Bibi pergi ke dapur lagi" Kata si Bibi yang di angguki oleh Lisa.

"Hah gue tau" Ucap Lisa dengan bibir menunduk.
Ahirnya Lisa pun memakai Dress itu, ia nampak cantik dengan Dress itu terlihat Kaki jenjangnya yang ter ekspos karena panjang baju itu hanya sebatas Lututnya saja.

Ia menuruni anak tangga Rumah nya telihat sang Papa yang sedang berada di ruang tamu dengan dandanan yang sangat rapi.

"Hmm Pa" Tegur Lisa dengan sangat gugup, yang di panggil pun menengok dan menaikan satu alisnya.

"Apa" jawab sang Papa dingin yang membuat Lisa merasa takut.

"Hmmm anu Pa kita mau apa?" Tanyanya dengan sangat gugup.

"Kita mau makan sama rekan bisnis Papa" jawab sang Papa,Lisa pun hanya menganggukan kepalanya.

Nampak dari arah tangga turun Sisil dan Gigi yang turun dengan gaun indah nya.

"Udah siap" Tanya Papa dengan senyumannya.

Lisa sangat cemburu kepada Sisil dan Gigi dengan mudahnya mereka mendapatkan senyum Papa nya yang dulu hanya di berikan untuk Ia, Mama dan Kakak nya.

Ia menahan genangan air yang sudah siap meluncur di pelupuk matanya, saat melihat sang Papa memuji penampilan Sisil dan Gigi. Ia meremas bagian rok nya ia gemetar karena menahan tangis.

"Yaudah kita berangkat" Ucap sang Papa.

Mereka memasuki Mobil mewah milik sang Papa. Lisa duduk di belakanng bersama Gigi. Orang yang melihat mereka akan mengira kalau mereka adalah keluarga yang sangat Harmonis tapi hal itu berbanding terbalik dengan kenyataannya bahwa keluarga itu di penuhi dengan Hal kebohongan dan Drama lainnya.

LALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang