Sebelum membaca part ini, harap membaca kembali cerita 'BaRana' dari awal, sebab cerita ini di remake dari 'Livina' menjadi 'BaRana'. Dan buat teman-teman yang udah support cerita 'Livina', maaf udah mengecewakan. Tapi alur cerita 'Livina' terlalu acak, jadi saya menggantinya dengan cerita lain dulu. Sekali lagi maaf ya, karena 'Livina' dihapus dan diganti menjadi 'BaRana'. Lagipula'Livina' pasti bakalan kembali kok dengan alur cerita yang lebih menarik tentunya. So, enjoy this story:)
---
"kamu mau kemana?" tanya Rendra saat melihat Bintang meletakkan pakaiannya di dalam koper. Rendra tahu kemana Bintang akan pergi. Tapi bagi Rendra, dia tak akan membiarkan Bintang pergi semudah itu.
"bukan urusan kamu." Bintang masih sibuk merapikan baju-bajunya dan diletakkan di dalam koper.
"ke Paris?"
Bintang terdiam. Tangannya berhenti melipat pakaiannya. Kini pandangan matanya terfokus pada kakaknya. " jadi kamu tahu dimana 'dia' tinggal?" tanya Bintang sambil menarik kerah baju Rendra.
"tahu. Aku tahu banget. Namanya Kirana Audya Rayana Afarah. Teman SMA kamu, pacar kamu sewaktu kuliah, yang bahkan kamu gak ingat dia siapa, sekarang pindah ke Paris. Kamu tahu kenapa dia pindah ke Paris? Karena dia gak mau kenal sama kamu lagi. Dia lebih milih ngejauh dari kamu." ujar Rendra meremehkan.
Bintang semakin mengeratkan cengkraman tangannya di kerah baju Rendra. Tatapan mata Bintang kian menajam. Tak seharusnya Rendra menjelek-jelekkan Rana. "bohong! Dia gak bakalan ngelakuin hal itu!"
Rendra menatap Bintang dengan tajam. "jadi sekarang, kamu mau berangkat ke Paris buat apa? Ajak dia balik ke sini? Atau mau memperbaiki hubungan kalian? Iya? Apa kamu pikir dia bakalan mau dengan kondisi kamu yang bahkan gak ingat dia sama sekali? Kamu pikir dia bisa dengan mudahnya mau nerima kamu? Ingat Bi! Percuma kamu pergi ke sana, gimana kalau dia ternyata udah ngejalin hubungan sama orang lain? Gimana kalo ternyata dia mulai ngelupain kamu? Apa kamu mau hadir disana sebagai orang asing?" tanya Rendra beruntun. Rendra harus mencari cara agar Bintang tidak pergi. Sekalipun Bintang berkeras kepala ingin pergi ke Paris, Rendra akan menggunakan segala macam kekerasan untuk menahannya pergi. Rendra terpaksa melakukan hal itu.
Bintang melepas cengkramannya secara perlahan. Jujur, Bintang tak tahu siapa Rana. Dia hanya tahu bahwa dia punya ikatan yang kuat dengan Rana. Itu terbukti ketika Rana menjenguknya di rumah sakit waktu itu. Rana tampak sangat frustasi saat itu, terlihat dari lingkaran hitam di matanya, matanya yang sembab, dan juga rambutnya sedikit acak-acakan. Semenjak kejadian itu, Bintang terus memikirkan Rana terus menerus. Tapi sebelum mencari tahu tentang Rana, Bintang perlu mencari tahu hal-hal yang juga berkaitan dengannya.
"jadi, apa kamu masih mau pergi ke sana?"
Bintang menggeleng. Mungkin, ini bukan waktu yang tepat untuk pergi ke sana. Pertama-tama Bintang harus mencari tahu apa yang terjadi di masa lalu. Kemudian mencari tahu siapa saja orang yang berhubungan dengannya di masa lalu. Lalu setelah itu, secara perlahan Bintang akan mencari tahu tentang Rana. Karena semenjak hari itu, Bintang tak bisa lepas darinya. Walaupun Bintang tak tahu kenapa.
Rendra menepuk bahu Bintang dengan pelan. Jawaban yang diberikan Bintang sudah cukup membuatnya yakin bahwa Bintang pasti akan tetap menyerah walaupun sekeras apapun dia mencari tahu tentang Rana. Karena tak mau terjadi hal yang sama, Rendra harus melakukan sesuatu agar Bintang tak bisa mengenal tentang gadis itu. "kamu buat keputusan yang tepat, Bi. Dari awal kamu memang gak perlu mengenal gadis itu, dia hanya penambah masalah saja."
Bintang mengepalkan tangannya begitu mendengar Rendra meremehkan Rana seenaknya. Ini perasaan yang aneh bagi Bintang, walaupun dia tak tahu siapa Rana, tapi mengapa begitu mendengar orang lain menceritakan hal yang buruk tentang Rana, Bintang tak bisa menahan rasa kesal? Kenapa Rana bisa begitu berpengaruh pada hidupnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
BaRana
Teen FictionSetelah bersusah payah menahan perih saat menjelajahi masa lalu, kini Rana mulai belajar beradaptasi dengan lingkungan barunya sebagai penyembuh luka. Mencoba melupakan keisengannya bermain bersama sang Bintang di bebatuan asteroid, mencoba melupaka...