Shalom!
Kali ini saya mendapatkan tantangan berat dari imajinasi saya yang datang dari antah brantah.
Jadilah kisah ini. Enjoy!Kate’s pov
Tidurku pagi ini terusik dengan suara alarm yang memekakan telinga. Sudah 3 kali aku mematikan alarm jam disamping tempat tidurku. Rasanya aku tidak ingin bangkit dari kasur yang sangat nyaman ini. Tidak bisakah satu harian ini aku bermalas-malasan dikamarku sendiri? Hmm. Tapi sepertinya hari ini bukn hari yang tepat untuk itu.
Setelah kesadaran ku pulih dan menyadari akan tanggung jawab yang harus aku lakukan. Kali ini aku benar-benar mematikan alarm dan bangkit menuju kamar mandi.
Hari ini aku ada janji temu dengan kolega disekitaran café dekat taman kota. Ada hotel dari Dubai yang mengembangkan usahnya di sini dan mereka memintaku untuk menjadi Head Sommelier hotel mereka.
Setelah melewati beragam kursus dan mendapatkan sertifikat sommelier ku lima tahun yang lalu dari WSET School London, banyak tawaran yang masuk dari hotel-hotel dan restoran yang ada di Eropa.
Oh sebelumnya, pekerjaanku adalah seorang pencicip wine atau biasa disebut dengan sommelier. Aku sudah banyak berkeliling dunia untuk mempelajari dan mencicipi berbagai macam produk wine.
Butuh kepekaan rasa yang bagus untuk benar-benar mengetahui kualitas dari suatu wine, sehingga kita dapat mengetahui wine itu baik atau tidak. Sudah menjadi tugas seorang sommelier untuk memberikan penilaian tentang wine yang baik dan dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk hotel maupun restorant yang menyediakan produk-produk wine.
Pekerjaan yang menarik bukan? Sangat menarik kalau untukku.
Pertama kalinya aku mencicip wine, umurku baru menginjak 18 tahun. Keluarga kecilku tidak pernah meminum hal-hal yang berbau alkohol. Akan tetapi waktu itu, Om Aria datang dari Italia dan membawakan 1 botol white wine dengan kadar alkohol sekitar 5-9%. Om Aria bekerja sebagai sommelier di restoran di Italia.
Saat pertama kali mencecapnya di lidahku, aku langsung menyukainya. Dan begitulah aku ingin menjadi seorang sommelier seperti Om Aria. Aku menunggu umurku genap 21 tahun sebelum aku mengikuti Om Aria berkeliling Eropa. Mempelajari setiap detail wine yang ada, Om Aria banyak memberiku pengetahuan yang sangat berguna untukku dan mempermudah jalanku dalam mendapatkan dipekerjaan ini.
Sebelum mencapai usia 21, aku mengambil pendidikan Diploma 3 jurusan Perhotelan di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata yang ada di kotaku.
Pekerjaan pertama, aku dapatkan di kota Roma, masih sebagai seorang Junior. Dari situlah aku mulai menyisihkan gajiku untuk mengikuti kursus sommelier dan yang paling utama adalah untuk menjadi seorang Master. Setelah mendapatkan sertifikat itu, aku menetap di London dan bekerja disana untuk restorant dengan bintang dua Michelin.
Setelah itu, saat aku sudah berada di Level 4 , aku mulai belajar membuka usaha dibidang Sommelier And Wine Consultant bersama rekan-rekan seperjuanganku.
3 bulan yang lalu, Rixos Premium Hotel menawariku pekerjaan. Mereka sedang membuka cabang di tanah airku tercinta. Jelas saja langsung aku terima. Mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri? Kenapa tidak, kan? Sudah lama juga aku tidak pulang ke negeriku.
Kini, aku sudah rapi dengan setelan celana bahan warna hitam dan blazer berwarna senada dipadankan dengan kemeja bergaris hitam putihku. Tanganku meraih jam tangan warna hitam yang ada dilemari dan memakainya sambil berjalan menuju tempat sepatuku. Sebelum keluar rumah, tidak lupa aku menyemprotkan parfum dititik-titik nadiku.
![](https://img.wattpad.com/cover/156170159-288-k603231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompilasi (Short Story)
Short StoryPeringatan! Cerita ini mengandung lesbianism. Read at your own risk. Kisah tentang mereka mungkin lebih menyenangkan untuk diceritakan. Tapi kisah tentangmu, tentangku, tentang kita. Akan jauh lebih hebat. Percayalah. Cinta kita akan mengguncangka...