Lantai 12-3

2.5K 269 22
                                    


Hai again! Selamat menikmati kelanjutannya ya! 

And happy malmingan!


Selepas beberapa hari lalu menerima jamuan makan malam dari Dania, kami mengobrol banyak sekali seperti teman lama yang tidak pernah bertemu. Anehnya, aku memang merasa seperti sudah mengenal dia lama.

Di suatu percakapan kami berakhir dengan tawaran Dania untuk membuat cookies yang pernah dia janjikan dahulu. Aku yang memang penyuka makanan manis mengiyakan saja. Hingga pada akhirnya dihari sabtu sore ini, aku sudah berdiri menghadap pintu bernomor 1214.

Kuketuk pintunya beberapa kali hingga tampaklah perempuan dengan senyuman lebarnya itu menyambutku. Tepat dibelakangnya ada anjing berwarna abu-abu berjenis Shar-pei mengikutinya.

"Doggo?" tanpa sengaja nama itu terucap lirih yang ternyata dapat didengar oleh Dania karena alisnya terangkat bingung menatapku.

"Aku pernah ngasih tahu nama anjingku ke kamu?"

Aku menatapnya dan menggeleng. Aku sendiri pun tidak tahu kenapa aku bisa mengucapkan nama itu.

 Aku sendiri pun tidak tahu kenapa aku bisa mengucapkan nama itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pengen sekali punya anjing jenis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pengen sekali punya anjing jenis ini. Kulitnya itu lho, gemas!)

"Yaudah, masuk yuk." Dania mempersilahkanku memasuki kamar apertemennya. Ketika masuk kita akan dihadapkan dengan ruang santai yang langsung terhubung dengan kitchen island tanpa sekat apapun. Lalu ada beberapa pintu yang kuyakini sebagai kamar Dania.

Kompilasi (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang