Hai again! Selamat menikmati kelanjutannya ya!
And happy malmingan!
Selepas beberapa hari lalu menerima jamuan makan malam dari Dania, kami mengobrol banyak sekali seperti teman lama yang tidak pernah bertemu. Anehnya, aku memang merasa seperti sudah mengenal dia lama.
Di suatu percakapan kami berakhir dengan tawaran Dania untuk membuat cookies yang pernah dia janjikan dahulu. Aku yang memang penyuka makanan manis mengiyakan saja. Hingga pada akhirnya dihari sabtu sore ini, aku sudah berdiri menghadap pintu bernomor 1214.
Kuketuk pintunya beberapa kali hingga tampaklah perempuan dengan senyuman lebarnya itu menyambutku. Tepat dibelakangnya ada anjing berwarna abu-abu berjenis Shar-pei mengikutinya.
"Doggo?" tanpa sengaja nama itu terucap lirih yang ternyata dapat didengar oleh Dania karena alisnya terangkat bingung menatapku.
"Aku pernah ngasih tahu nama anjingku ke kamu?"
Aku menatapnya dan menggeleng. Aku sendiri pun tidak tahu kenapa aku bisa mengucapkan nama itu.
(Pengen sekali punya anjing jenis ini. Kulitnya itu lho, gemas!)
"Yaudah, masuk yuk." Dania mempersilahkanku memasuki kamar apertemennya. Ketika masuk kita akan dihadapkan dengan ruang santai yang langsung terhubung dengan kitchen island tanpa sekat apapun. Lalu ada beberapa pintu yang kuyakini sebagai kamar Dania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompilasi (Short Story)
Short StoryPeringatan! Cerita ini mengandung lesbianism. Read at your own risk. Kisah tentang mereka mungkin lebih menyenangkan untuk diceritakan. Tapi kisah tentangmu, tentangku, tentang kita. Akan jauh lebih hebat. Percayalah. Cinta kita akan mengguncangka...