Well, well, I'm back!
Enjoy!
Acara yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu oleh Chiara—salah seorang sepupuku— hari ini akhirnya tiba juga. Sepupuku itu telah memantapkan hati untuk melabuhkan cinta terakhirnya pada teman jaman sekolahnya dulu. Hari ini mereka memilih melangsungkan pernikahannya dengan konsep outdoor disalah satu rooftop hotel berlantai 20 di kota ini.
Sedari mereka berpacaran, aku sudah mengikuti perkembangan hubungan mereka. Karena, ya, aku dan Chiara cukup dekat. Dan kami selalu berbagi cerita. Bahkan dari awal persiapan pernikahan yang sudah dilakukan, aku terlibat secara langsung. Mau tidak mau, jadi ikut merasakan bagaimana ribetnya mengadakan suatu pesta untuk mengikat hubungan cinta secara legal.
Tadi pagi, akad nikah sudah berlangsung dengat amat lancar. Kini mereka telah sah menjadi pasangan suami-istri. Betapa bahagianya melihat pasangan itu melewati satu momen kehidupan.
Tapi jika ada yang bertanya bagaimana denganku? Kapankah aku menikah? To be honest, aku tidak tahu apakah aku ingin menikah atau tidak. Menjalani hidupku yang sekarang ini aku sudah bahagia kok. Pasangan? Nah, aku belum punya sampai detik ini. I'm 25 and i'm single and I'm okay with that. For now, ya.
Seperti yang kubilang diawal tadi, acara resepsi akan berlangsung di rooftop hotel. Warna tema untuk resepsi mereka adalah putih—seperti kebanyakan pengantin lainnya. Rooftop hotel sore hari ini sudah berhias dengan lantai berumput sintesis warna hijau segar, tidak lupa juga dengan tambahan pepohonan agar terlihat lebih teduh.
Tamu-tamu sudah mulai berdatangan dengan pakaian terbaik mereka. Aku sudah ada disini sejak 1 jam yang lalu untuk memastikan kondisi venue aman terkendali. Rambutku yang panjang sudah terkelabang rapi ditambah dengan hiasan bunga melati. Aku memakai pakaian yang serupa dan seragam seperti anggota keluarga lainnya, berupa gaun lengan pendek dengan panjang sebatas mata kaki.
Pandanganku tertuju pada jam yang melingkari pergelangan tangan, sepertinya acara akan segera dimulai. Dan benar saja, para pemain musik sudah mulai memainkan nada-nada dan dua orang MC terkenal juga sudah mulai mengeluarkan kalimat pembuka. Semua penonton sudah berdiri bersiap menyambut kedua pengantin masuk.
Aku berada di bagian tempat duduk VIP untuk keluarga saat mereka masuk. Chiara terlihat sangat cantik sore ini. Pakaian yang dia gunakan sekarang berbeda dengan yang digunakan saat akad. Jika waktu akad Chiara mengenakan dress yang simple, kini dia menggunakan gaun yang cukup elegan dengan ekor yang menjuntai panjang. Yakin 100 persen pasti gaun itu sangatlah berat.
Waktu sudah semakin sore dan syukurlan acara resepsi berlangsung cukup asik. Aku memperhatikan teman-teman dan kerabat yang masih berswafoto dengan para pengantin. Tanganku membawa semangkuk eskrim stroberi saat Diana—sepupuku yang lainnya—menyeretku ke kerumunan depan pengantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompilasi (Short Story)
Short StoryPeringatan! Cerita ini mengandung lesbianism. Read at your own risk. Kisah tentang mereka mungkin lebih menyenangkan untuk diceritakan. Tapi kisah tentangmu, tentangku, tentang kita. Akan jauh lebih hebat. Percayalah. Cinta kita akan mengguncangka...