#lifetalk_idk/Merkurius

1.2K 89 3
                                    


Kamu sulit didapatkan, aku jadi penasaran. Tidak seperti yang kemarin, yang tanpa usaha tetap mendekat. Kamu merubah penasaranku menjadi sebuah obsesi. 

Tampaknya, semesta sedang menghukumku.

March, 2019

Saat kamu menangis dalam rangkulanku. Aku teringat memainkan sebuah lagu untukmu lewat ponselku. Lagu yang memiliki kekuatan didalamnya. Lagu yang dapat membuatmu merasa lebih baik, setidaknya kan? And yeah, kamu menangis sesudah menceritakan kisah sedihmu. Tentang keluargamu, kalau aku tidak salah ingat. Sampai detik ini, saat lagu itu diputar, aku teringat akan kamu. Aku mengingat siang yang mendung itu. Mungkin mereka ada benarnya. Every song has their own story.

Aku teringat perasaan itu. Aku mengingat hatiku terasa menghangat saat kulit kita tidak sengaja saling bersentuhan, saat aku membaca pesanmu. Iya, pesanmu. Saat kita sedang dalam kondisi yang baik atau saat kita sedang marahan. My heart feel so weak all the time. Karena kata-kata manismu, karena perhatianmu, bahkan karena kejutekanmu saja mampu membuat hatiku bergetar. 

Aku juga teringat saat mata kita saling memandang, hatiku terasa hangat.

Kamu ingat saat kamu tampil dalam pementasan, dan mencariku setelah pementasanmu berakhir? Kamu memilih menghabiskan waktu bersamaku daripada teman-temanmu. 

Aku ingat, kita harus diam-diam saat ingin berbicara berdua. Kadang bersembunyi dan menunggu teman-teman kita pergi duluan.

Kita dekat dalam waktu yang sangat cepat. Aku lupa bagaimana kita bisa berakhir berbalas pesan satu sama lain. Bahkan waktu kita didalam satu ruangan pun, kita masih lanjut berbalas pesan. Aneh!

Hubungan kita memang sedikit aneh. Teman se gengmu bahkan tidak ada clue sedikitpun kalau kita sedekat itu. Seperti menjalani backstreet saja. Oh iya, aku juga ingat, kamu punya buku yang hanya ditulis khusus untukku. Warna sampulnya biru dengan pita putih, ya? Kamu Merkurius, dan aku Mars. 

Aku pernah memberikan panggilan yang menurutku biasa saja, tapi kamu menyebutnya panggilan kesayangan haha. Ingat tidak, waktu aku merubah bio twitterku dengan nama panggilan itu? 2 huruf awal namamu itu ditambah petik didepan s. Waktu aku memberitahu hal itu padamu, kamu juga ingin mengganti biomu. Dengan nama panggilanku! Sungguh gila jika dipikir-pikir. Semua orang tau itu nama panggilanku, bodoh! Bagaimana jika kita ketahuan? Pernahkah kamu memikirkan tindakanmu itu?

Resikonya sangat besar, loh. Apa sesuka itu kamu denganku? Aku jadi geer kan! Tapi karena aku masih waras, aku menyuruhmu menghapusnya. Aku menyelamatkanmu! Bahkan aku masih tersenyum saat menuliskan ini. Sungguh gila, setakut itu aku jika hubungan aneh kita ketahuan. Apalagi jika gengmu itu tau. Pasti aku yang akan disalahkan.

Kata orang-orang kamu cantik, kataku kamu biasa saja. Rambutmu yang terurai panjang, terasa halus ditanganku. Jari-jarimu yang terlihat kecil. Dan jangan lupakan punggung tanganmu yang belang karena cahaya matahari. Kamu punya sesuatu yang bisa meluluhkan hatiku yang dingin dan beku. I like you, Merkurius. A lot. Tapi aku telah dibutakan oleh egoku yang sangat ingin kamu hanya untukku.

Aku terlalu terobsesi denganmu. Aku tidak tau kenapa, tapi kamu adalah salah satu obsesi terbesarku saat itu. Dan itu membuatku harus kehilanganmu, kehilangan kedekatan kita. Kita bisa saja masih sedekat itu kalau aku menekan egoku sedikit saja dan bersabar, tapi aku merusaknya.

Makin kesini aku mulai berpikir. Aku pikir kita punya perasaan yang sama. Aku pikir aku bisa mengekspresikan perasaanku lewat kamu. But i'm wrong. You totally  straight  as pole. 

Sekarang jika aku harus bertemu atau melihatmu secara langsung.  Kurasa aku tidak bisa. Kurasa aku masih butuh waktu. Aku terlalu malu, dengan semua perbuatan dan perkataanku dulu. Aku malu dengan semua hal gila yang pernah kulakukan untuk meraihmu.

Jika aku melihatmu lagi, akankah hatiku masih menghangat? 

Hah, terdengar sangat menakutkan.


Kompilasi (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang