Happy reading❤
Mentari mulai menampakkam dirinya di langit timur, cahaya jingga perlahan-lahan bersinar sepenuhnya, burung-burung pun berkicau menyambut datangnya hari.
"eemmhh.... " Lisya menggeliat dan perlahan bangun dari tidurnya, matanya perlahan terbuka da menatap jendela, samar-samar terlihat cahaya jingga yang mulai merambah di luar sana.
Tok... Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan pintu."Lisya bangun udah siang," kata seseorang di seberang pintu, yang Lisya yakini adalah suara Anita, mamanya.
"eemm... Iya ma ini udah bangun kok... Hooaamm... " kata Lisya sambil menguap, matanya kemudian melirik jam weker yang ada di mejanya.
" Anjir, gue kesiangan," Lisya membulatkan matanya, jam menunjukkan pukul 07:00 wib, sedangkan jam kuliahnya di mulai pukul 08:00 wib, untuk mandi saja memakan waktu setengah jam, belum dandan nya, sarapan, dan perjalanan menuju ke kampus yang jaraknya lumayan jauh.
Ini hari pertama Lisya masuk kuliah di kampus barunya, dia baru pindah seminggu yang lalu dari Bandung.
Setelah selesai mandi dan bersiap, Lisya langsung turun ke bawah untuk segera berangkat ke kampus, langkahnya tampak terburu-buru.
"Lisya sarapan dulu," titah Anita pada putrinya itu.
"gak sempet ma, udah telat nih, Lisya berangkat dulu ya,Assalamualaikum,"
pamit Lisya sambil mencium punggung tangan mamanya."waalaikumsalam hati-hati, Sya" Anita sedikit berteriak karena Lisya sudah menghilang di balik pintu.
Lisya berjalan menuju halte, dia agak mempercepat langkahnya, sambil melihat arloji yang melingkar di tangan kirinya.
"aduh mudah-mudah an gak telat", gumam Lisya sambil terus berjalan.
Ccrraatt....
Tiba-tiba ada mobil warna putih silver yang melintas di dekat lisya, membuat genangan air yang ada di jalan memuncrat mengenai baju Lisya. Maklum tadi malam baru saja tutun hujan."Aaaaaa.... ", pekik Lisya kaget, karena tiba-tiba bajunya di buat basah.
Mobil itu berhenti beberapa meter di depan Lisya, tampak kaca mobil terbuka dan menampakkan seorang lelaki di dalamnya, bukannya minta maaf laki-laki itu hanya menengok ke arah Lisya melalui kaca mobilnya yang sudah terbuka dan pergi begitu saja tanpa mengucap sepatah kata pun.
Lisya menjadi geram melihatnya
"woy... Gimana sih lo, udah salah gak minta maaf, malah pergi gitu aja, basah nih baju gue," omel Lisya tak terima. Mungkin sebagian orang yang ada di situ menganggap lisya itu orang yang gak begitu waras, karena gomel-ngomel sendiri, sebab mobil yang tadi udah pergi jauh dari sana, dan gak mungkin dia bisa mendengarnya.
"yah gimana nih, kalo pulang lagi ntar gue telat, tapi kalo gak di bersihin kotor, masa iya hari pertama kuliah tampilan gue kayak gini," gumam lisya, sambil berusaha membersihkan bercak kecoklatan itu di baju putihnya.
Akhirnya Lisya memutuskan untuk mencari toilet umum ataupun musola. Setelah membersihkan bajunya Lisya kembali mencari angkutan umum untuk segera berangkat ke kampus.
Walaupun lisya terlahir di kalangan keluarga yang mampu, tapi orang tua lisya tak pernah memanjakannya, lisya harus belajar hidup sederhana, dan lebih mandiri.
****
Akhirnya Lisya bisa sampai juga di kampusya, setelah melewati banyak halu lalang, meskipun agak telat beberapa menit, tapi dia yakin dosennya pasti belum masuk ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Hati [end]
Teen Fiction➡ Part lengkap! Sebagian part ada yang direvisi:) Berawal dari pertemuannya dengan dosen dingin, killer, plus nyebelin, yang membuat lisya harus ekstra sabar dalam menjalani hari-harinya semasa kuliah. Namun apa jadinya jika orang tua lisya malah b...