Happy reading ❤" Lisya tolong anterin kue ini ke rumah tante Meta ya," Anita memberikan beberapa kotak kue pada Lisya.
"mama Revan?" tanya Lisya memperjelas.
"iya."
"ok," Lisya segera menyambar kotak kue itu dan segera beranjak keluar toko untuk mencari taksi.
Saat hari libur seperti ini, Lisya memang selalu membantu mamanya di toko dan tak jarang juga ia menjadi tukang antar seperti saat ini.
Lisya menyetop taksi di depannya, dan segera memberitahukan alamat yang dituju.
30 menit kemudian Lisya sudah sampai di depan rumah Revan.
Ia mendapati Meta yang sedang menyiram bunga di depan rumahnya."Assalamualaikum tante," sapa Lisya sambil menyalami Meta.
"waalaikumsalam, Lisya ada apa?" Meta mematikan kran air yang tadi di gunakan untuk menyiram bunga dan meletakkan selang air nya di tanah.
"ini Lisya nganter pesanan kue tante" kata Lisya menyodorkan kotak kue yang tadi dibawanya.
"oh iya makasih ya Sya," Meta segara meraih kotak kue itu.
"sama-sama tante."
" yaudah masuk dulu yuk, sekalian tante ambil uang nya dulu," ajak Meta.
"iya," angguk Lisya dan segera mengikuti Meta masuk ke dalam.
Semakin masuk, Lisya semakin mendengar jelas suara orang yang sedang ribut dan gaduh.
"itu apaan sih tan kok ribut banget," tanya Lisya penasaran.
"oh... biasa itu Devan sama Niko lagi main ps," jawab Meta santai.
" kok Devan bisa ada di sini sih tan?" tanya Lisya makin kepo.
" kan Devan emang tinggal di sini."
" oh... Lisya baru tau tan."
" kamu sih jarang main ke sini."
" hehehe.... Iya sih tan," jawab Lisya cengengesan.
" Lisya kamu tunggu di sini dulu ya, tante mau ambil uang dulu," Meta mempersilakan Lisya duduk di ruang tamu, sementara Meta masuk ke kamarnya guna mengambil uang.
Lisya duduk di sofa samping akuarium, matanya mulai menelusuri seluruh penjuru ruangan ini, ruangan yang tertata rapi dengan dominasi warna putih dan hijau, menambah suasana sejuk di dalamnya. Membuat Lisya semakin betah berada disini.
Tak lama Meta pun keluar dan memberikan beberapa lembar uang kepada Lisya.
"em... Tante dari tadi kok Lisya gak lihat Revan, emang Revannya kemana?" tanya Lisya kemudian.
"cie.... Ada yang kangen nih," goda meta, dan sontak membuat pipi Lisya bersemu merah saking malunya.
" enggak kok tan, Lisya kan cuma tanya aja," elak Lisya.
"kalau iya juga gak apa-apa kok," Meta lantas tersenyum melihat Lisya yang salah tingkah.
" ee... Lisya, tante boleh minta tolong ngak?" Meta membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
"minta tolong apa tan?"
" eem... Kamu tolong temani Revan buat beli makanan ringan di supermarket ya, untuk acara arisan nanti, soalnya tante lagi sibuk ngurusin buat makanan utamanya," pinta Meta.
" ee.. Sama Revan tante?"
"iya... gimana mau kan?"
" eem... Iya boleh tante" jawab Lisya akhirnya setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Hati [end]
Teen Fiction➡ Part lengkap! Sebagian part ada yang direvisi:) Berawal dari pertemuannya dengan dosen dingin, killer, plus nyebelin, yang membuat lisya harus ekstra sabar dalam menjalani hari-harinya semasa kuliah. Namun apa jadinya jika orang tua lisya malah b...