Author PO'V
Pemandangan kota Bandung yang sangat indah di malam hari tak seperti perasaan seorang perempuan hijabers yang sedang berdiri di balkon kamar yang berada di lantai 3. Pandangannya yang kosong, pikirannya hanya terus memikirkan jawaban apa saja dari ribuan pertanyaan yang ada dikepalanya selama ini, sayangnya setiap dia bertanya kepada setiap orang di sekitarnya hanya kebungkaman, bentakan, bahkan pukulan dan hinaan yang dia dapat.
Ya, siapa lagi kalau bukan Fadilah Yulianda yang telah menikah dengan CEO muda, kaya, tampan, idaman para kaum hawa, tetepi Fadilah tidak pernah tertarik kepada Adri, apalagi sekarang Fadilah sudah tau bahwa Adri adalah seorang ladykiler.
Fadilah tidak pernah pernah menyangka dan membayangkan bahwa hal ini akan terjadi pada dirinya.
"FADILAAAH!!"teriak seorang laki-laki yang sedang berada di lantai 2. Lelaki dengan tinggi 180cm, langsing dan memiliki six pack, rahang yang keras, sorot mata yang tajam, warna mata yang biru, sebiru samudra, kemeja putih dengan lengan kemeja yang di gulung sampai siku, dua kancing atas yang terbuka, rambut klimaks yang acak-acakan, celana panjang kain hitam.
Ya, siapa lagi kalau bukan Adrian Yudriansa Colabs. Yang menikah dengan Fadilah Yulianda 1 tahun yang lalu. Adri baru saja pulang dari kantor dan mencari Fadilah. Ya, seperti biasa, pelampiasan amarah. Setiap kali Adri punya masalah, pasti berimbas kepada Fadilah. Sedangkan, Fadilah hanya bisa pasrah dan menangis menerima semua perlakuan kasar Adri, suaminya sendiri.
Walaupun, Fadilah melawan, pasti ujung-ujungnya Fadilah di kurung di kamar mandi, tidak di izinkan makan selama sehari, bahkan sampai-sampai Fadilah di kurung di gudang yang terdapat banyak tikus, kecoa, lipan, dan hewan-hewan lantai lainnya.
"Dimana kau Fadilah!?, awas aja kalau aku menemukanmu"ucap Adri dengan penuh emosi.
"FADILAAAH KAU DI MANA ISTRI TIDAK TAU DIRI!!??"teriak Adri dengan lantang dan penuh emosi yang sudah diubun-ubun.
Para pelayan yang melihat Adri marah langsung menghindar, mereka takut, karena Adri bisa saja melampiaskan amarahnya kalau tidak menemukan Fadilah, dan melihat ada pelayan didepannya atau hanya sekedar lewat atau berpapasan dengan Adri.
Fadilah yang mendengar Adri berteriak di lantai 2 hanya bisa menghela nafas, Fadilah sudah tau kalau Adri punya masalah lagi dan pasti akan berimbas kepadanya. Fadilah pun menemui Adri di lantai 2.
"Ada apa? Ada masalahmu lagi? Mau lampiaskan emosi ke aku? Kenapa nggak bunuh saja aku Adri? Atau setidaknya ceriakan aku Adri?"ucap Fadilah yang sudah berdiri di tangga dan langsung menghujani Adri dengan berbagai pertanyaan.
"Heh, jangan harap kau bisa berpisah denganku Fadilah, karena gara-gara KAU, AKU TIDAK JADI MENIKAH DENGAN ANASYA!"ucap Adri dengan menekan kata di kalimat terakhirnya dan berteriak.
Adri langsung menghampiri Fadilah yang masih berdiri di tangga dan langsung menarik dan mencengkram lengan Fadilah ke dalam kamar mandi dan langsung memasukkan kepala Fadilah ke dalam bak mandi hingga beberapa kali dan berakhir dengan 4 kali tamparan di pipi mulus Fadilah.
Begitulah kehidupan Fadilah setelah menikah dengan Adri, berubah menjadi 360 derajat saat dia masih hidup bersama kedua orangtuanya dan kakaknya dulu, yang penuh dengan kebahagiaan, keharmonisan, canda dan tawa setiap saat. Namun, sekarang semuanya berbanding terbalik, di mana hanya air mata setiap hari.
Istri mana yang tidak sakit hati, melihat suaminya bercumbu di rumah sendiri dan di depan matanya sendiri. Di jadikan pelampiasan setiap hari. Fadilah hanya bisa pasrah. Awalnya Fadilah memang pasrah, dia berfikir dengan cara Fadilah begitu, maka Adri akan lelah dengan sendirinya saat menyiksanya, namun yang ada, Adri semakin menjadi-jadi. Fadilah pun, melawan, namun Adri semakin menjadi-jadi juga dalam menyiksa Fadilah. Adri juga tidak mau berpisah dengan Fadilah dengan alasan, Fadilah harus merasakan akibatnya karena, gara-gara Fadilah, pernikahan Adri dengan Anasya batal, dan Fadilah yang menggantikan posisi Anasya.
Dari awal pernikahan, Adri tidak pernah memanjakan Fadilah. Adri lebih memanjakan para jalang yang menjadi pemuas sesaatnya. Walaupun Adri, selalu menyakiti Fadilah, tetapi Adri tidak pernah mengganggu Fadilah saat sedang beribadah. Saat Adri sedang melihat Fadilah solat, mengaji, puasa, dan melakukan hal-hal yang berhungan dengan Islam, Adri selalu tersentuh dan ingin kembali kejalan Allah SWT, tetapi, Adri selalu menepisnya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi dan CEO
RomancePROLOG "Aku pastikan, kau pasti menjadi milikku selamanya" -Adrian Yudriyansa Colabs "Aku menyesal, karena telah bertemu denganmu, tapi aku bahagia, karena telah mencintaimu" -Fadilah Yulianda