Author PO'V
Terlihat seorang gadis dengan jilbab panjang sampai paha dengan warna tosca dan baju gamis berwarna hijau lumut. Gadis itu sedang mencuci mobil honda jazz RS kesayangannya. Karena sudah dua minggu tidak mencucinya sambil bernyanyi. Walaupun ia tau bahwa suara sangat cempreng, tapi dia tetap PD dalam bernyanyi dengan alasan, suara, suaranya aku, bukan suara yang ku pinjam.
"Hai Fadilah, lagi mencuci mobil ya?"sapa dan tanya Anasya kepada Fadilah yang sedang mencuci mobil.
"Hai Anasya, nggak, aku lagi nggak cuci mobil, aku lagi menikah sama CEO tampan, kaya, dan regilius"jawab Fadilah dan menatap Anasya sekilas dan kembali fokus pada aktivitasnya tanpa berhenti dari aktivitasnya.
"Hehehe, kamu ada-ada aja Fadilah"kekeh Anasya yang menepuk pelan bahu Fadilah.
"Kamu sih, udah liat aku lagi nyuci mobil, kamu masih nanya. Emang ada apa kau kesini, heh?"tanya Fadilah.
"Nggak kok, cuma mau curhat aja sama kamu, kan kita juga udah lama nggak baku ngobrol"jawab Anasya
"Oh, mau curhat apa?"tanya Fadilah
"Hmm, entahlah Fadilah, aku nggak mau nerima lamarannya Adri, tapi papaku tetap paksa aku buat nerima lamarannya Adri"ucap Anasya dengan nada sedih.
"Heh, paling juga demi uang, untuk apa lagi coba?"ucap Fadilah membatin. "Kamu tolak aja, dari pada nantinya kamu nggak bahagia. Tapi, itupun kalau kau mau adu mulut dengan papamu itu"ucap Fadilah tanpa melihat Anasya.
"Tapi aku nggak mau adu mulut dengan papaku Fadilah"ucap Anasya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ya udah, terserah"ucap Fadilah sambil merapikan selang air dan menyalakan mesin mobil untuk memanaskannya.
"Hmm, ohya Fadilah, dengar-dengar kamu akan ke Malaysia untuk melanjutkan gelar S3 kamu di sana, apa itu benar?"tanya Anasya.
"Iya"jawab singkat Fadilah. "Tapi 5 bulan yang akan datang, baru aku kesana, kenapa? Kamu mau ikut?"jawab dan diakhiri pertanyaan oleh Fadilah.
"Hmm, nggak kok, aku cuma tanya doang"jawab Anasya.
"Ohya Anasya, kan 5 bulan lagi, kamu akan menikah kan?"tanya Fadilah.
"Hmm, iya"jawab Anasya dengan nada sedih.
"Selamat ya, akhirnya kamu udah ketemu sama calon Imammu"jawab Fadilah sambil tersenyum.
Anasya hanya tersenyum kikuk menjawab pertanyaan Fadilah
"Kak Anasya, kakak di panggil sama papa, katanya kakak harus pergi milih baju pengantin sama kak Adri"panggil Vero adik laki-laki Anasya.
"Iya, aku duluan ya Fadilah."ucap Anasya. "Assalamu alaikum"ucap Anasya dan Vero bersamaan
"Iya, walaikumussalam"jawab Fadilah sambil tersenyum manis.
Dirumah Anasya
"Wah, itu dia Anasya, Adri"ucap Sahir, ayah Anasya sambil melihat Anasya.
"Assalamu alaiku"ucap Anasya dan Vero bersamaan.
"Walaikumussalam"jawab Sahir dan Adri bersamaan
"Nah, sekarang Anasya sudah pulang, kami pergi dulu ya Paman"pamit Adri ke Sahir dan kemudian menarik tangan Anasya.
"Ya, hati-hati di jalan ya"ucap Sahir.
Di mobil Adri
Di dalam mobi Adri, baik Adri maupun Anasya, tidak ada yang membuka suara, mereka sama-sama diam sampai di tempat tujuan, yaitu butik sahabat Adri yang bernama Ranesme.
Butik Ranesme
"Wah, hai Adri, ini baju pengantinya sudah selesai, sesuai dengan pesanan kalian, coba kamu pakai Anasya"sapa Ranesma dan kemudian memperlihatkan baju yang sudah dia buat kepada Adri dab Anasya.
Adri hanya melirik sekilas baju pengantin tersebut dan dia memilih untuk duduk di sofa. Sementara Anasya mencoba baju pengantin tersebut. Setelah selesai Anasya mencoba baju pengantin tersebut, mereka langsung pulang. Adri hanya mengantar Anasya sampai di rumahnya dan kembali ke hotel yang sudah dia sewa selama 6 bulan terakhir ini. Seperti biasa, tidak ada pembicaraan antara Anasya dengan Adri, Adri hanya mengantar Anasya sampai ke rumahnya dan Adri langsung pulang tanpa mampir ke rumah Anasya. Kalaupun Adri datang ke rumah Anasya, itu hanya mengajak Anasya pergi mempersiapkan pernikahan mereka. Sebenarnya Adri bisa saja langsung menyewa dari gedung sampai catering, namun, Anasya yang mau melihat, mengurus dan pernikahannya sederhana saja. Karena mengingat Anasya juga wanita Sulawesi-Selatan, yang memiliki banyak acara pada pernikahan.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi dan CEO
RomancePROLOG "Aku pastikan, kau pasti menjadi milikku selamanya" -Adrian Yudriyansa Colabs "Aku menyesal, karena telah bertemu denganmu, tapi aku bahagia, karena telah mencintaimu" -Fadilah Yulianda