Adri PO'V
"Kamu makan dulu ya" Bujukku pada Fadilah, karna dari dia tidak mau makan
"Nggak mau" jawab Fadilah ketus
"Dari tadi kamu belum makan lho, dan ini waktunya kamu minum obatmu" Ucapku
"Buburnya hambar, kak Adri" Ucap Fadilah
"Tapi ini yang di izinkan dokter, Fadilah" Bujukku lagi
"dua suap aja ya" Tambahku
Fadilah membuka mulutnya, dan memang hanya dua suap saja yang dia mau makan
"Sekarang kamu minum obat ya" Ucapku pada Fadilah. Fadilah meminum obat kemudian aku menyuruhnya tidur
Setelah Fadilah tidur, aku menelpon Bi Amor untuk ke Rumah Sakit menjaga Fadilah karna aku mau keluar
"Bi, bibi ke sini dulu ya, aku mau keluar dulu" ucapku pada bi Amor di seberang sana
"iya Tuan, saya segara kesana" jawabnya di seberang sana
Aku pun mematikan HP ku dan menunggu kedatangan Bi Amor. Setalah 20 menit menunggu, bi Amor pun datang dan aku langsung pergi
Apertemen Albert
"Gimana? Apa kakak sudah menemukan orang itu?" Tanya pada kak Albert. Saat ini aku dan kak Albert berada di ruang kerja kak Albert.
"Aku belum menemukannya" Jawabnya
"Hebat juga orang itu bersembunyi, sampai-sampai aku tidak menemukannya" Tambah kak Albert
Aku hanya mendengarkan kak Albert, kemudian keluar dan menuju balkon kamarnya.
Author PO'V
Bagi Albert, menemukan jejak adalah hal yang paling gampang. Namun, ternyata Adri juga pandai dalam menemukan jejak, tetapi Albert belum mengetahui akan hal itu.
Selama di Bandung *kalian masih ingatkan? Setelah Fadilah dan Adri menikah, mereka tinggal di Bandung* Albert lebih memilih memiliki apertemen sendiri, sedangkan Adri sudah memiliki rumah pribadi.
"Sampai kapan kau akan bersembunyi?" Ucap Adri membatin sambil menghirup udara bebas
Fadilah PO'V
Rumah sakit
"Aku mau pulang sekarang" Ucapku pada bu Amor yang sibuk mengupas buah apel
"Nak, kan kamu belum di izinkan sama dokter" Ucap bu Amor tenang
"Aku bosan di sini Bu" Ucapku malas
Author PO'V
Ceklek. Pintu terbuka dan terlihat ada seorang pria tampan dengan bola mata coklat, tinggi sekitar 175cm, langsing, warna kulit kuning langsat, dan memakai pakaian formal dengan setelan jas hitam, ditambah dengan gaya rambut poni samping
"Hei apa kabar?" Ucapnya mau hendak duduk di tepi ranjang Fadilah
"Jangan duduk di situ" Jawab Fadilah cepat, namun pria itu sudah duduk terlebih dahulu dan Fadilah langsung membuang mukanya jutek
"Maaf, Anda siapa?" Tanya bi Amor
"Aku?" Tanyanya pada bi Amor
"Aku adalah adik dari Adrian Yudriansa Colabs" Tambahnya memperkenalkan diri
"Adik dari Tuan Adri?" Tanya bi Amor heran, sementara Fadilah langsung membulatkan matanya tanpa melihat ke arah pria yang mengaku adik Adri
"Maaf Tuan, Tuan Adri tidak memiliki adik, bahkan dia sebatang kara, dia hanya memliki Fadilah, namun sebelumnya dia menganggap Tuan Albert sebagai kakaknya" Terang bi Amor
"Tidak memiliki adik?" Tanyanya dengan nada mengejek
"Dia memiliki adik kandung, tapi sayang adiknya meninggal karena di perkosa oleh ayah tirinya" Tambahnya
"Apa?" Kaget bi Amor
"Hei cantik, kamu yakin mau bertahan dengan Adri?, Ingat, Adri adalah The Leader of Mafia, dan dia dari keluarga yang tidak baik-baik, tidak separti keluargamu" Hasutnya pada Fadilah
"Kalau dia bukan dari keluarga yang baik-baik, maka kamu juga dari keluarga yang tidak baik-baik. Maka dari itu, lebih kamu pergi dari sini, dan jangan datang lagi, bahkan menemuiku lagi, karena aku tidak suka apabila ada orang yang menjelek-jelekkan keluargaku" Ucap Fadilah berani, dan mengusir pria tersebut
"Keluargamu?, Apa kamu menganggap Adri sebagai keluargamu?" Tanya pria tersebut
"Iya, tapi aku tidak menganggap kak Adri sebagai keluargaku, tapi dia adalah keluargaku, karena dia suami sahku di mata negara dan di mata agama" Jawab Fadilah lantang
"Heh, aku ingin lihat, sampai kapan kau akan bertahan dengan pria brengsek seperti Adri" Ejek pria tersebut, kemudian berdiri
"Kau" Geram Fadilah. Sesaat kemudian, Fadilah langsung mencabut jarum infusnya tanpa memperdulikan darah keluar dan menampar lelaki tersebut karena sudah mengatakan bahwa Adri adalah pria brengsek
"KELUAR KAU DARI SINI ORANG ASING!!!" Teriak Fadilah lantang
"AKU TIDAK SUKA APABILA ADA ORANG YANG MENGEJEK KELUARGAKU, MENGHINANYA, BAHKAN MENYAKITINYA" Tambah Fadilah
"Santai aja cantik, tapi aku pastikan, kau bakal berlutut di kakiku untuk menjadikanmu milikku" Ucapnya tenang
"Dan aku langsung menjadikanmu milikku saat itu juga, sayang" Tambahnya
Fadilah yang mendengar kata 'sayang diakhir kalimat orang tersebut hendak menamparnya kembali, namun di tahan oleh bi Amor.
"Tolong Anda pergi dari sini sekarang, atau saya panggil satpam" Ancam bi Amor.
"Oke, aku akan pergi, tapi ingat kata-kataku itu, Fadilah Yulianda" Ucapnya dan menekan nama Fadilah Yulianda
Setelah orang itu pergi, bi Amor memanggil dokter untuk menangani Fadilah karna Fadilah langsung pucat dan sesaat kemudian Fadilah pun pingsan
Apertemen Albert
Adri PO'V
"Apa?, baiklah saya segera kesana" Ucapku saat menerima telpon dari Bi Amor dan mendengar bahwa Fadilah kembali drop. Aku langsung menuju rumah sakit yang sebelumnya aku sudah berpamitan pada kak Albert
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira, siapa ya pria yang mendatangi Fadilah dan mengaku sebagai adik Adri?
Mau tau, ikuti terus ceritanya ya😊😄.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi dan CEO
RomancePROLOG "Aku pastikan, kau pasti menjadi milikku selamanya" -Adrian Yudriyansa Colabs "Aku menyesal, karena telah bertemu denganmu, tapi aku bahagia, karena telah mencintaimu" -Fadilah Yulianda