36-Terbalik

663 23 0
                                    

Author Po'v

Sejak kejadian minggu lalu, sifat Fadilah menjadi sangat dingin. Bukan hanya kepada Adri, tetapi kesemua orang di dekatnya termasuk bi Amor.

Fadilah Po'v

Ku nikmati angin malam dibalkon kamar setiap kali berhembus. Kejadian minggu lalu sama sekali tidak ku sesali saat aku melawan kepada kak Adri. Dan sejak saat itu juga aku tidak pernah berbicara kepada kak Adri walaupun dia memulai pembicaraan dengan sangat hangat.

"Mungkin sifatku saat ini sudah sangat keterlaluan kepada bu Amor. Dia sama sekali tidak menahu akan hal ini" pikirku sendiri

"Tapi kalau aku tidak tegas mulai dari sekarang maka harga diriku semakin terinjak-injak. Mengingat semua masalahku sekarang yang di mulai dari Anasya" ucapku geram

Tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang dan langsung kulepaskan pelukan itu dan langsung masuk kekamar

"Fadilah" ucap orang itu. Namun aku tidak menghiraukannya dan terus berjalan dan tiba-tiba orang itu langsung memelekku dengan erat

"Maafkan aku, aku tidak akan mengulangi perbuatanku" ucapnya dengan nada memohon.

"Oh" ucapku sangat dingin tanpa melepas pelukannya

Setalah kurasa cukup lama dia memelukku, aku langsung melepas pelukannya dengan kasar dan kembali berjalan

"Fadilah, berhenti" ucapnya

"Aku bilang berhenti Fadilah!" perintahnya

"Apa kau tidak mau mendengarkan perintah suamimu?" Tanyanya

"Apa? Suami?. Apa sifatmu itu pantas disebut sebagai seorang suami? Sifatmu yang selama ini menyiksaku? Kamu tidak pernah percaya apapun yang kukatakan? Bahkan kamu selalu membandingkanku dengan kekasih gelapmu itu" Tannyaku bertubi-tubi dengan

"Aku yakin, kamu masih belum bisa melupakan Anasya" lanjutku mengejek dengan menekan nama Anasya

Seketika kak Adri mencium bibirku. Aku sangat kaget dan mendorong kak Adri dan menamparnya

"Sial, bajingan!" Umpatku dalam hati

Aku langsung berjalan cepat pergi meninggalkan kak Adri, aku tidak mau melihatnya saat ini. Memalukan sekali bagiku

Author Po'v

"Fadilah, kau mau kemana?" Tanya Adri mengejar Fadilah

Fadilah langsung berlari menuruni anak tangga dan disusul oleh Adri. Fadilah berlari mobil Adri dan melajukannya dengan cepat. Adri langsung menyusul Fadilah dengan mobil yang lain.

"Sial" ucap Adri mengejar Fadilah


Fadilah melajukan mobil dengan cepat. Membelah jalan raya kota yang tidak terlalu padat.

"Hm, kau mengejarku ya kak Adri sayang?" Tanya Fadilah sendiri dengan senyum kecut

Saat ada lorong kecil, Fadilah langsung membelokkan mobilnya. Dan disitulah Adri kehilangan jejak Fadilah, karena Adri tidak melihat lorong tersebut.

Adri Po'v

"Sial!!!" Teriakku dalam mobil saat aku kehilangan jejak Fadilah

Aku harus menemukan Fadilah malam ini. Fadilah tidak terlalu jalan yang ada dikota ini, jangan sampai dia tersesat.






























Maaf ya, lama saya pending🙏🙏🙏
Terimakasih kepada kalian semua yang setia menunggu cerita Adri dan Fadilah😗. Serta memberikan dukungan kepada penulis🍀🍀🍀









Farmasi dan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang