Author Po'v
Sejak kejadian 1 bulan yang lalu, Fadilah sangat membenci Adri. Walaupun Fadilah adalah istri Adri, namun dia enggan untuk disentuh oleh Adri.Flasback on
"Lupakan saja hal semalam" ucap Adri yang bersiap-siap untuk berangkat kekantorFadilah hanya terisak tanpa mau menjawab pertanyaan Adri.
"Brengsek kamu Adri! Kurang ajar!" Ucap Fadilah setelah Adri berangkat, dia menangis mengingat perlakuan Adri semalam yang sangat kasar. Ditambah lagi sifat Adri selama ini yang selalu menyakitin dan tidak pernah menganggap Fadilah
"Akh, sakit" ucap Fadilah saat bangun untuk hendak mandi
"Sial, aku juga ketinggalan waktu subuh gara-gara bajingan itu!" Ucap Fadilah kesal berjalan menuju kamar mandi
Flasback off
"Nak, ibu buatkan kue vanila kesukaan kamu" ucap bi Amor yang melihat datang
"Kue vanila, pasti enak" ucap Fadilah ceria
"Nak Fadilah sepertinya sudah mulai ceria. Alhamdulillah" ucap bi Amor membatin
"Uek, manis banget sih bu!" Ucap Fadilah marah.
Bi Amor kaget dengan reaksi Fadilah yang kaget. Fadilah tidak pernah marah kepada bi Amor. Dia sangat menghormati bi Amor selayaknya ibu kandungnya sendiri
"Ibu bisa bikin kue nggak sih?" Tanya Fadilah marah
"Anu nak, eh" ucap bi Amor gelagapan
"Anu apa? Kamu mau dipecat hah!?" Tanya Fadilah semakin marah
"Uek uek" Fadilah berlari ke wastafel karena mual-mual
"Nak kamu nggak apa-apa kan? Kamu sakit lagi?" Tanya bi Amor mengusap punggung Fadilah khawatir
"Saya baik-baik saja bu" jawab Fadilah lembut
"Astagfirullah, aku tadi kok marah-marah ke bu Amor ya?" Tanya Fadilah bingung
"Bu, aku minta maaf ya karena marahin ibu tadi" ucap Fadilah menyesal
"Eh nggak kok nak, ibu yang salah karena tidak tau selera kamu" ucap bi Amor ramah
"Nggak bu, aku minta maaf ya" ucap Fadilah lembut.
"Hmm iya nak" ucap bi Amor tersenyum lembut. Kemudian mereka berpelukan
Saat ini Fadilah sedang melihat bunga-bunga dihalaman depan rumah sambil menikmati angin sore. Tak lama kemudian sebuah mobil memasuki halaman rumah tersebut dan terlihat seorang pria tampan dengan pakaian formal yang memakai jas dan tinggi 180cm, bermata biru namun sorot mata yang tajam dan rambut klimas yang rapi, yang tidak lain adalah Adrian Yudriansa Colabs. Fadilah sangat senang melihat Adri.
"Kak Adri" teriak Fadilah ceria berlari memeluk Adri. Adri mendapatkan pelukan dari Fadilah sangat keheranan, karena belakangan ini Fadilah sangat membencinya
"Kakak ko lama pulangnya? Macet ya?" Tanya Fadilah manja melihat Adri dengan berbinar melingkarkan tangannya keleher Adri
"Hmm iya" jawab Adri heran tanpa melepaskan Fadilah darinya
Mereka pun berjalan memasuki rumah dan Fadilah memeluk Adri terus.
"Kak, ayo pergi ke pasar malam sebentar ya" ajak Fadilah memeluk Adri dari belakang saat sudah berada dikamar mereka
"Pasar malam? Sebentar?" Tanya Adri bingung
"Iya, sebentar. Kan sekalian malam minggu kak" ucap Fadilah manja
"Ngapain?" Tanya Adri sambil melepaskan kancing kemejanya
"Jalan-jalan kan kak" jawab Fadilah melepaskan pelukannya pada Adri
"Tumben kamu mau keluar malam?" Tanya Adri lagi
"Kakak mau nggak sih pergi? Kalau nggak mau bilang aja langsung! Nggak usah banyak tanya!" Ucap Fadilah marah dan pergi keluar kamar dan tak lupa membanting pintu. Adri yang mendengar dan melihat langsung heran atas sifat Fadilah.
Tadi Fadilah langsung tiba-tiba manja kepada Adri padahal dia sangat membenci Adri dan sekarang, Adri hanya memberikan pertanyaan ringan, Fadilah langsung marah.
"Kok dia begitu ya?" Tanya Adri bingung
Hahaha kok Fadilah gitu ya?😅
Author juga bingung😅
Apalagi Adri😂Jangan lupa baca cerita terbaru ya😄😄😄
"Bersemi di Agustus"
Aku sayang banget sama kalian❤❤❤
Kalian adalah penyemangatku dalam berkarya😙
Bahkan karena kalian aku kembali melanjutkan cerita Farmasi dan CEO❤Ini judulnya
Ini sinopsisnya
Mohon dibaca ya, jangan lupa votenya dan komentarnya❤😙😄😄🍀🍀🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi dan CEO
RomancePROLOG "Aku pastikan, kau pasti menjadi milikku selamanya" -Adrian Yudriyansa Colabs "Aku menyesal, karena telah bertemu denganmu, tapi aku bahagia, karena telah mencintaimu" -Fadilah Yulianda