21-Kebenaran yang Terungkap

1.4K 52 0
                                    

Adri PO'V

Dimobil Adri

"Kenapa Fadilah bisa kembali drop?" Tanyaku sendiri saat dalam perjalanan ke rumah sakit

Rumah sakit

"Bibi, bagaimana keadaan Fadilah?" Tanyaku pada bi Amor saat tiba depan ICU

"Nak Fadilah kembali drop Tuan, bahkan lebih parah" Jawab bi Amor

"Kenapa Fadilah bisa drop kembali?" Tanyaki yang semakin khawatir

"I-itu, anu, a-ada.." Jawab bi Amor gagap

"Ada apa bi?" Tanyaku yang tambah khawatir dan penasaran

Ceklek. Pintu ICU terbuka dan dokter wanita yang kira-kira berumur 35-an tahunan yang menanangi Fadilah pun keluar

"Dok, gimana keadaan istri saya?" Tanyaku pada dokter

"Apa bisa kita bicara berdua di ruangan saya?" Tanya dokter kepadaku

"Iya" Jawabku dingin

Ruangan dokter

"Jadi, gimana keadaan istri saya?" Tanyaku dingin, karena dari dokter tersebut hanya melihat data-data Fadilah

"Begini, kami dari pihak rumah sakit, harus mengambil jalan oprasi, karena istri Anda mengidap penyakit Amandel, dan ternyata penyakit tersebut sudah parah, maka kami akan...." Jawab dokter

"Lakukan yang terbaik, atau rumah sakit ini akan bangkrut dan ditutup" Jawabku memotong penjelasan dokter

Setelah dari ruangan dokter, aku langsung ruang ICU yang di tempati oleh Fadilah

"Kau bahkan terus sibuk mencari wanita sialan itu" Ucapku geram sambil membelai kepala Fadilah yang tertutup jilbab.

Author PO'V

Flasback on

Rumah sakit

Setelah Adri menerima telpon dari bi Amor, bahwa Fadilah masuk kerumah sakit, Adri langsung kerumah sakit dan mendapat kabar dari dokter tentang penyakit yang di derita oleh Fadilah. Setelah Adri mengetahui itu semua, Adri langsung mencari tau tentang masalalu Fadilah dan data-data mengenai Fadilah.

"Fadilah dan Anasya bersahabat sewaktu kecil? Namun, karena pendidikan mereka harus terpisah?" Tanya Adri sendiri saat menemukan data tentang Fadilah

"Heh, sangat berbanding 360 derajat antara Fadilah dan Anasya" Pikir Adri

"Oh, jadi, dari umur 3 tahun Fadilah sudah mengidapa penyakit maag, kemudian disusul patah tulang saat berumur 15 tahun" Ucap Adri saat mendapat fakta lagi tentang Fadilah

"Jadi penyakit Amandel yang diderita Fadilah, sudah ada semenjak ia duduk di bangku SMA? Wah, parah juga nih anak, bisa bertahan dan hidup jauh dari keluarga, demi pendidikan, dari desa pergi kekota besar demi cita-cita" Ucap Adri

Setalah Adri menelusuri tentang kehidupan Fadilah, dia melirik Fadilah yang masih belum sadarkan diri.

"Fadilah, Fadilah, kenapa kau susah mencari Anasya?, bahkan aku sudah mengetahui keberadaan Anasya" Guman Adri yang sambil menutup leptopnya yang ia pakai untuk mencari informasi tentang Fadilah

"Dan aku juga sudah tahu, bahwa kamu tidak bersalah dalam hal ini, memang Anasya yang mencuri tiketmu" Guman Adri yang kini duduk di kursi samping ranjang Fadilah dan menggenggam tangan Fadilah

Adri mencari tahu, mengapa mengapa Fadilah terlibat dalam pelarian Anasya, tepat di hari pernikahannya dengan Adri, dan jelas-jelas Fadilah akan berangkat ke Malaysia pada saat itu juga, bagaimana mungkin, Fadilah mau memberikan tiket dan uang kepada Anasya? Sedangkan Fadilah sangat menginginkan melanjutkan S3nya di luar negri.

Adri, yang tidak habis pikir dengan semua itu, ditambah lagi Fadilah yang selalu bersikeras mengatakan bahwa dia tidak membantu Anasya kabur dari pelaminan dan tidak mengetahui apa pun yang terjadi karena dia sibuk mengurus dirinya yang akan berangkat ke Malaysia, akhrinya mencari tahu apa yang terjadi, dan alhasil, Adri menemukan jawaban dari pertanyaannya sendiri.

Flasback off

"Maafin aku ya Fadilah" Ucap Adri di telinga Fadilah kemudian mencium kening Fadilah. Setelah itu, Adri menelpon bi Amor

"Bi, bibi kerumah sakit sekarang, saya mau keluar sebentar" Ucap Adri pada bi Amor di sebrang sana

"Baik Tuan" Jawab bi Amor, kemudian Adri memutuskan sambungan

Adri pun pergi dari rumah sakit, kesuatu tempat.








Bersambung

Farmasi dan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang