29-Sang Misteri

1.1K 48 7
                                    

Author PO'V

Taman kota, Makassar. Sore hari

"Sampai kau akan bersembunyi?" Tanya seorang pria yang memiliki usia 22 tahun dengan tinggi 182cm, warna mata hijau lumut, rambut klimas, hidung mancung, bibir tipis, langsing, dan warna kulit putih Eropa.

"Selamanya aku akan bersembunyi" Jawab wanita mata yang bulat, bulu mata yang lentik, bibir tipis merah dalima, pipi mulus, hidung mancung, mata hitam, tinggi sekitar 160cm, dan tak lupa dengan jilbab biru malam dipadukan dengan gamis abu-abu gelap

"Terserah kamu saja, tapi ingat, kalau sampai dia menemukanmu, mau tidak mau, kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu" Ucap tegas pria dengan warna bola mata hijau lumut

Rumah Adri, Bandung. Malam hari

"Kak, boleh aku kembali melanjutkan karirku?" Tanya Fadilah yang makan malam dengan Adri

"Tidak" Jawab Adri tegas

"Aku kan sudah bilang, kau tidak boleh keluar rumah" Lanjut Adri tegas

"Tapi kak..." Ucap Fadilah menggantung

"Tidak ada kata-kata tapi" Jawab Adri tegas kemudian berlalu meninggalkan Fadilah di meja makan dengan kesal

Fadilah hanya menatap Adri dengan tatapan kesal

"Kak Adri tidak tahu saja, kalau karirku terancam dilepas, dan itu sama saja gelarku sebagai PNS di lepas" Guman Fadilah sendu

Adri PO'V

Dikamar Adri

"Anasya, bagaimanapun caranya?, aku harus menangkap Anasya, untuk membersihkan nama baik Fadilah" Gumanku geram di balkon kamarku

"Jangan sampai Fadilah turun tangan mencari Anasya, kalau itu terjadi..." Lanjutku menggantung.

"Kak Adri ngapain berdiri di sana?" Tanya Fadilah tiba-tiba yang sudah berdiri di pintu balkon,

"Aku hanya mencari udara segar di malam hari" Jawabku santai meliriknya

"Tapi jangan lama-lama, nanti kak Adri masuk angin" Nasehat Fadilah kemudian masuk kekamar mandi

Aku hanya tersenyum tipis menanggapi nasehat Fadilah

Author PO'V

Makassar, malam hari. Pantai

Terlihat dua orang yang sedang menikmati angin malam di sebuah pantai Losari, tepatnya di Makassar. Namun tatapan mereka sangatlah kosong

"Kenapa kau mau menolongku?" Tanya seorang wanita mata yang bulat, bulu mata yang lentik, bibir tipis merah dalima, pipi mulus, hidung mancung, mata hitam, tinggi sekitar 160cm

"Apa kau mau berkhiananat padanya?" Tambahnya

"Aku tidak akan pernah berkhianat padanya, aku menolongmu karena aku hanya kasihan padamu" Jawab
seorang pria yang memiliki usia 22 tahun dengan tinggi 182cm, warna mata hijau lumut, rambut klimas, hidung mancung, bibir tipis, langsing, dan warna kulit putih Eropa.

"Aku juga kasihan padamu, karena hidupmu tidak seberuntung dia" Lanjut pria tersebut dengan nada mengejek

Wanita yang mendengar jawaban pria tersebut, langsung pergi dari sana

"Taxi" Panggil wanita tersebut yang melihat taxi

Setelah wanita itu pergi, pria tersebut hanya tersenyum kasihan pada wanita tersebut

"Secepatnya, dia akan menemukanmu" Ucapnya dengan tersenyum miring kemudian pergi dari sana dengan mobil sportnya.












Bersambung

Farmasi dan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang