"ANASYA!!"teriak Fadilah saat memanggil gadis tersebut.
Gadis itupun menoleh pada Fadilah. Suasana yang tidak terlalu ramai, bisa membuat Fadilah melihat jelas gadis tersebut.
"Fadilah?"ucap gadis tersebut membatin dengan ekspresi tidak percaya
"Ya, itu Anasya"ucap Fadilah membatin. Gadis yang di maksud oleh Fadilah tidak lain adalah Anasya, sahabat kecilnya.
Anasya yang panik melihat Fadilah langsung lari menjauhi Fadilah.
"kau tidak bisa lari dariku Anasya, kau harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama ini"ucap Fadilah pada diri sendiri. "ANASYA!!?teriak kembali Fadilah.
Fadilah yang melihat Anasya berlari menjahuinya, langsung mengejarnya.
Tiiiiiing......Tiiiiiiing.......Tiiiiiiing.....
Suara klakson mobil menghentikan langkah Fadilah.
"HEH, KAU MAU MATI, HAH!!?"tanya bentak pria yang mengendarai mobil dan hampir saja menabrak Fadilah.
"Maaf, maaf, maaf pak, saya nda lihat"ucap Fadilah sambil menunduk sebagai tanda maaf
Mobil itupun meninggalkan Fadilah. Fadilah yang menyadari bahwa tadi melihat Anasya dan mengejarnya sampai-sampai dia hampir saja tertabrak mobil pun langsung melihat ke arah saat di melihat Anasya.
"Sial, aku kehilangan jejaknya Anasya"geram Fadilah sendiri
Fadilah yang menyadari bahwa matahari sudah semakin condong ke arah Barat, langsung melirik jam tangannya dan ternyata jam sudah menujukkan 5.36, langsung menelpon sopir pribadinya, karena mengingat dia sudah pergi selama kurang lebih 3 jam. Padahal jarak antara supermarket dan rumahnya hanya 5 kilometer.
"Assalamu alaikum. Halo pak Udin, bisa jemput saya di depan masjid samping supermarket?"tanya Fadilah pada seorang sopir pribadinya di seberang sana.
"Walaikumussalam. Supermarkaet yang biasa kan, nak?"tanya pak Udin di seberang sana
"Iya pak"jawab Fadilah
"Oh, bisa nak, bapak segera kesana"jawab pak Udin
"iya pak, terimakasih, Assalamu alaikum"ucap Fadilah
"Walaikumussalam"jawab pak Udin kemudian memutuskan sambungan.
Tak lama kemudian, pak Udin sudah berada di tempat yang di maksud Fadilah, kemudian kembali ke rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersammbung

KAMU SEDANG MEMBACA
Farmasi dan CEO
Lãng mạnPROLOG "Aku pastikan, kau pasti menjadi milikku selamanya" -Adrian Yudriyansa Colabs "Aku menyesal, karena telah bertemu denganmu, tapi aku bahagia, karena telah mencintaimu" -Fadilah Yulianda