14-Tulip Putih

1.5K 65 0
                                    

Fadilah PO'V

Cahaya matahari pagi yang menyilaukan pandanganku. Perlahan aku membuka mataku

"Aku di mana?"tanyaku sendiri, karna tidak melihat siapa-siapa disini

"Bukannya kemarin aku di kunci, di gudang? Kenapa sekarang aku ada di sini?"Tanyaku membatin sambil beranjak duduk saat menyadari kalau aku sedang berada di kamar rumah sakit

Saat ini aku berada di rumah sakit, setelah kemarin Adri menguciku di gudang.

"Bu Amor?"tanyaku saat melihat seseorang membuka pintu kamar inapku dan benar, orang itu bu Amor

"Alhamdulillah, kamu sudah siuman, nak?"tanya Bu Amor sambil membawa rantang dan berjalan kearah nakas yang berada di samping tempat tidurku

"Alhamdulillah, Bu Amor"jawabku sambil tersenyum lembut kepadanya

"Lho? Kenapa kamu duduk? Sebaiknya kamu tidur"tanya Bu Amor sambil menatapku

"Nggak ada apa-apa kok Bu"jawabku singkat.

Hening. Aku dan Bu Amor sama diam, saat ini aku hanya melihat keluar jendela, menatap taman yang terdapat banyak bunga tulip. Sedangkan Bu Amor sibuk mempersiapkan sarapanku. Ya, aku memang tidak suka dengan masakan rumah sakit karena rasa begitu hambar bagiku.

"Bu, kenapa aku bisa ada disini?"tanyaku memecahkan keheningan

"Ah itu...."ucap Bu Amor menggantung

"Itu siapa?"tanyaku penasaran

"Ah ini, kamu suka makan udangkan? Ibu sudah buatkan kamu udang krispy"ucap Bu Amor mengalihkan pembicaraan

"aku alergi seafood"ucapku dingin

"iya, ibu tau kok, tapikan ini cuma sedikit, seafood juga baik lho untuk kesehatan"ucap Bu Amor yang semakin mengalihkan pembicaraan

"Iya, aku tau, tapi....."ucapku menggantung saat pintu tiba-tiba di buka oleh seseorang

"Kak Albert?"tanyaku saat melihat kak Albert datang membawa bunga tulip putih

"Hei, apa kabar?"tanyanya sambil menyedorkan bunga tulip putih kepadaku

"Untuk apa?"tanyaku saat melihatnya menyedorkan bungan tulip putih

"Apa kabar?"ulangnya sambil menyimpan bunga tersebut di sampingku

"kabar baik kok, kak"jawabku sambil meraih bunga tersebut

"oh syukurlah" tanggapnya

"Untuk apa kakak kasih aku bunga ini?"tanyaku sambil memegang bunga tersebut

"Nda apa-apa kok"jawabnya dengan senyuman lembut

"oh gitu. Tapi setauku, arti dari bunga tulip putih yaitu melambangkan perminta maafan seseorang"ucapku sambil menatap kak Albert yang juga menatapku

"oh"jawabnya ber-oh ria

"Memang kak Albert punya salah sama aku, perasaan kak Albert baik kok orangnya"ucapku sambil tersenyum manis. Kak Albert hanya tersenyum ramah menanggapi ucapanku.

"ohya nak Fadilah, kamu sarapan dulu ya, setelah itu kamu minum obat"ucap Bu Amor tiba-tiba

"Ahiya, kau harus sarapan dulu, aku pergi dulu ya"ucap kak Albert sambil berdiri dan berjalan keluar pintu

"iya, hati-hati kak"ucapku sambil menatap punggung kak Albert yang semakin menjauh

"ohya, ini nak, sarapannnya"ucap Bu Amor sambil menyedorkan sarapanku

"iya Bu"ucapku sambil mengambilnya yang sebelumnya, aku sudah menyimpan bunga pemberian kak Albert di atas nakas

"ohya Bu, ibu belum jawab pertanyaanku, memang siapa yang membawaku kesini?"ucapku sambil memainkan sarapanku, karna memang dari tadi mau mengetahuinya

"Ibu juga tidak nak"ucap bi Amor sambil mengupas buah apel untukku

Aku menerima jawaban bu Amor kemudian aku mulai sarapan. Sekarang yang ku pikirkan tentang siapa yang menolongku di gudang?, siapa yang membawaku ke rumah sakit?, memangnya aku sakit apa?, dan kenapa kak Albert memberiku bunga tulip putih? Yang ku tau tentang arti bunga tulip putih yaitu perminta maafan si pemberi bunga tulip putih kepada orang penerima bunga tulip putih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ada yang mau menjawab pertanyaan Fadilah?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

Farmasi dan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang