1. Meet Again

1.3K 115 136
                                    

Hari ini hari pertama sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Seorang cowok berjalan di koridor sekolah dengan tangan yang di masukannya kedalam saku celanannya membuat cowok itu terlihat semakin tampan. Di belakang, kedua sahabat dari cowok itu menggelengkan kepala mereka saat melihat cowok itu melambaikan tangannya kepada semua siswi yang mereka lewati. Alhasil para cewek berteriak histeris.

Shakti Diren, nama cowok itu. Dia menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Cowok itu memang terkenal playboy jadi jangan heran jika kelakuannya seperti tadi.

"Shak, kata bang Marcell, malam ini ada balapan, lo ikut gak?" tanya Arjun. Cowok itu melemparkan tasnya di atas meja begitu juga dengan Shakti dan Gautam.

"Hadiahnya apaan?" Shakti mendudukan bokongnya di atas meja, lalu mengambil ponselnya di saku celanannya.

"Katanya sih uang 15 juta."

"Boleh juga, lumayan uang gue lagi tipis."

Shakti masih asik dengan ponselnya begitu juga dengan Arjun dan Gautam. Karena terlalu asik mereka sampai tidak menyadari Bu Naina-guru Sosiologi yang terkenal kiler itu masuk ke kelas mereka.

"SHAKTI, ARJUN, GAUTAM! KELILING LAPANGAN SEKARANG JUGA." teriak bu Naina.

Siswa-siswi di kelas 12 IPS 1, sudah menutup telinga mereka masing-masing.

"Eh ibu, kapan datang bu." ucap Shakti sambil menujukan cengirannya.

"Shakti, bagus ya kamu duduk di atas meja."

Shakti turun dari atas meja. "Udah bu, saya gak duduk di atas meja lagi." jawabnya dengan enteng.

"Masya Allah, gak habis pikir saya sama kamu ya Shakti."

"Sekarang juga keliling lapangan 20 kali! Kalian juga, Arjun, Gautam." lanjut Bu Naina.

Ketiga cowok itu hanya pasrah, mereka keluar dari kelas dan menuju lapangan sekolah.

*****

"Cape banget gue." keluh Shakti setelah selesai melaksanakan hukuman yang bu Naina perintahkan tadi.

Arjun dan Gautam yang baru selesai menghampiri Shakti yang tengah duduk di tepi lapangan. "Bu Naina gak tanggung-tanggung ya kasih kita hukuman." ucap Gautam yang di angguki kedua sahabatnya.

"Kalau begini tiap hari, bisa mati kali ya." Lagi-lagi mereka hanya mengangguk mendengar celotehan Gautam.

"Kantin yuk." ajak Arjun.

Shakti dan Gautam mengiringi Arjun yang berada di depan mereka.

Langkah Shakti mendadak terhenti. Gautam dan Arjun yang tak mengerti juga ikut menghentikan langkah mereka.

"Siapa yang lo liatin sih?" tanya Arjun kepo.

Shakti tak menjawab. Cowok itu masih dengan setia menatap ke arah tiga orang gadis yang berjalan di koridor, mereka asik tertawa tapi ada satu dari mereka yang tak tertawa sedikitpun. Bahkan gadis itu hanya menampakan wajah datar dan dinginnya.

"Lo mandangin ayang beb Tisha ya?" tuduh Arjun. Bukan tanpa alasan, pasalnya bola mata sahabatnya ini memandang cewek incarannya.

"Enggak lah. Ngapain juga gue liatin si Tisha." Shakti masih fokus memperhatikan cewek itu.

"Siapa sih Shak? Jangan bikin penasaran deh." kali ini Gautam yang berucap.

"Itu tuh, yang tengah." kata Shakti menunjuk ke arah gadis itu. "Kalian tau namanya gak?"

"Kenapa? Mau lo jadiin mainan juga." sinis Arjun.

"Cepat kasih tau." paksa Shakti. "Ni ya, kalau dia mau nerima gue jadi pacarnya. Gue janji deh gak bakal mainin cewek lagi." kata Shakti sungguh-sungguh.

Arjun dan Gautam nampak tak percaya, tapi setelah melihat mata Shakti yang terlihat begitu serius membuat mereka tersenyum. "Namanya Radhika."

"Radhika! Nama yang cantik seperti orangnya." Shakti tersenyum saat teringat awal pertemuan mereka waktu itu.

"Tapi Shak, dia bukan cewek yang mudah di dekatin. Bahkan yang gue tau dia tu orangnya dingin banget, bahkan sama guru sekalipun." ujar Gautam.

"Sedingin-dinginnya es tetap bisa mencair, jadi sedingin-dinginnya dia gue akan tetap deketin."

*****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Shakti kini tengah berada di depan kelas 11 IPA 2, menunggu seseorang.

Tiga orang gadis keluar dari kelas itu. Mereka lah orang terakhir yang keluar dari kelas itu.

"Bang, kok lo ada disini?" tanya Smriti bingung. Dia adik dari Shakti. Bukan tampa alasan Riti bertanya seperti itu, pasalnya kakak satu-satunya itu tak pernah kekelas dia sekalipun.

"Mau ngajak pulang bareng." sahut Shakti ambigu.

"Mau ngajak gue pulang? Sorry ya bang, gue bawa mobil sendiri." sahut Riti sedikit ketus.

Pletek. Shakti menjitak jidat adiknya itu membuat sang empu meringis kesakitan. "Gue bukan ngajak lo, tapi gue ngajak Dia." tunjuk Shakti pada Radhika. Membuat kedua sahabat Radhika menatap ke arah gadis itu dengan tatapan bingungnya.

"Radhika? Jangan-jangan lo pacaran sama Radhu?" tanya Rithi. "Do'a in aja ya." jawab Shakti seadannya.

"Jadi, lo mau gak pulang bareng gue?" tanya Shakti pada Radhika yang sedari tadi hanya diam dan menampakan wajah datar khasnya saja.

"Gue gak kenal lo siapa." setelah berucap seperti itu, Radhika berlalu meninggalkan mereka yang ternganga mendengar jawaban gadis itu.

"Bhahaaaaaa, ngakak gue." Riti memegangi perutnya yang terasa sedikit sakit akibat tertawa. Begitu juga dengan Tisha yang juga tertawa terbahak-bahak melihat kakak kelas mereka yang terkenal playboy kelas kakap itu di tolak sahabat mereka yang memang terkenal dingin.

"Diam deh kalian." Shakti menatap sebal ke arah sang adik dan sahabat adiknya itu. Demi Tuhan, baru kali ini dia di tolak sama cewek. "Rit, Sha, bantuin gue dong!"

"Bantuin apaan?"

"Bantuin gue deket sama dia."

"Enggak bisa. Yuk Tis, kita cabut." ajak Riti pada Tisha.

Shakti semakin sebal saja saat kedua gadis itu mulai berjalan menjauhinya.












---TBC---

Semoga suka ya

Mohon vote dan comennya

Bhahaaa anehkan? Gak nyambungkan?

Udah biasa. Cerita gue emang gini.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang