3. Radhika Akyildicz

895 72 50
                                    

Seorang gadis tengah mencari-cari buku yang menarik di sebuah perpustakaan. Dia hanya seorang diri karena kedua sahabatnya tengah berbelanja di kantin sekolah.

Gadis itu mendudukan bokongnya di salah satu kursi yang berada di perpustakaan. Gadis itu adalah Radhika Akyildicz, gadis cantik dan pintar tetapi sangat dingin pada orang lain.

Radhika membaca sebuah novel. Gadis itu begitu fokus kepada novelnya, tak memperhatikan sekelilingnya.

Shakti yang baru saja masuk kedalam perpustakaan guna mendekati Radhika pun langsung berjalan menghampiri gadis itu. Dia mendudukan bokongnya di kursi samping Radhika.

"Hay, Radhika." sapa Shakti dengan senyuman manisnya.

Radhika memutar bola matanya malas, gadis cantik itu ingat sekarang siapa cowok itu. Dia yang menghampirinya waktu dia tengah asik bermain hujan-hujanan.

"Jawab dong sapaan gue."

Hening.

"Nama gue Shakti, lo tau kan?" Shakti memperkenalkan dirinya kepada Radhika. Radhika masih asik membaca novelnya tampa memperdulikan ucapan cowok itu. Ya pasti Radhika tau lah, siapa sih yang gak kenal sama cowok playboy itu.

"Udah tau ya." Shakti bingung sendiri jadinya mencari pembahasaan, wong orang yang dia ajak bicara aja kaya patung hidup gini. "Gue...."

"LO BISA DIAM GAK SIH." teriak Radhika, sebelum cowok itu kembali berbicara padanya.

Kini mereka berdua menjadi pusat perhatian di dalam perpustakaan itu. Yah, walau di dalam perpustakaan ini hanya terdapat para nerd tetapi tak bisa di pungkiri Radhika benar-benar malu sekarang. Walaupun Radhika dingin tapi dia juga manusiakan yang memiliki sifat malu.

"Kok pada tegang." Shakti mengelus dadanya kaget saat sang adik, Riti tiba-tiba datang di hadapannya dan Radhika.

"Kok lo gak kaget Radh." protes Riti. Radhika hanya menatap sekilas sahabatnya itu kemudian dia kembali fokus membaca novelnya. "Radhika lo tanyain, gak bakal jawab dia." kata Tisha yang di angguki oleh Riti dan Shakti.

*****

"Radh, lo pulang naik apa?" tanya Tisha.

Sekarang sudah saatnya jam pulang. Kini Radhika, Smriti, dan Tisha tengah berada di parkiran sekolah.

"Mobil." jawab Radhika singkat dan padat. Kedua sahabat Radhika hanya menganggukan kepala mereka.

"Kalau gitu, gue duluan ya Radh, Rit." pamit Tisha, kemudian gadis itu berjalan memasuki mobilnya.

Mobil Tisha perlahan meninggalkan parkiran sekolah itu. "Naik apa?" tanya Radhika ambigu. Riti menyeritkan keningnya bingung, tak mengerti ucapan sahabatnya itu. "Pulang naik apa?" ulang Radhika.

Riti mangguk-mangguk. "Gue ikut abang gue." jawab Riti. Radhika berlalu dari hadapan Riti dan memasuki mobil ferrari hitam miliknya.

Riti menatap mobil Ferrari milik sahabatnya itu yang perlahan menjauh meninggalkannya seorang diri di parkiran itu.

"Ayo pulang." tepukan di pundak Riti membuat gadis itu menengok ke belakang.

"Kemana aja lo Bang, lama banget." sewot Riti. Shakti mengacak-acak rambut adik satu-satunya itu dan mencium pucuk kepalanya.

Sekilas mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih, bagi orang yang tak mengenal mereka. Padahal mereka hanya adik dan kakak.

*****

Shakti berjalan menuju kelas Radhika. Ditangan cowok itu terdapat sebuket bunga mawar merah, putih, dan pink. Cowok itu selalu tersenyum, tak pernah terhilang sedetikpun senyuman itu dari bibirnya.

Sesampainya di kelas Radhika. Shakti langsung masuk kedalam kelas itu tampa izin pemilik kelas. Siswa-siswi kelas 11 IPA 2, tentu saja merasa heran dengan kedatangan kakak kelas mereka yang playboy itu.

"Dimana Radhika?" tanya Shakti datar pada seorang gadis nerd.

"Di...disana." tunjuk gadis berkacamata dan berkepang dua itu. Shakti mengangguk dan berjalan menghampiri seorang gadis yang tengah tidur di meja paling pojok.

Shakti mengelus pucuk kepala gadis itu dengan lembut membuat sang empu terbangun dari tidurnya. "Hai." sapa Shakti sedikit basa-basi. Sungguh dia benar-benar gugup ketika berdekatan dengan Radhika.

Radhika tak menjawab. Gadis cantik itu hanya melihat datar pada Shakti. "Ini bunga buat lo." Shakti meletakan bunga yang dia bawa keatas meja Radhika.

"Sorry, Gue gak suka bunga." tolak Radhika mentah-mentah. Shakti mengeram kesal, jadi dia di bohongi adiknya itu.

Shakti berjalan menghampiri sang adik yang tengah mengikat kedua tali sepatunya. "Rit, kesukaan Radhika apa aja?" tanya Shakti pada adiknya itu.

Riti terlihat berpikir sebentar, kemudian adik dari Shakti itu menahan senyumannya. "Kesukaan Radhika itu bunga, coklat, pokoknya dia suka barang-barang romantis." kata Riti. Dalam hati dia tertawa terbahak-bahak saat melihat sang abang mangguk-mangguk. Padahal sebenarnya itu adalah kesukaan dirinya dan Tisha. Radhika, gadis itu mana mungkin menyukai apa yang dia sebut tadi. Dia aja benci banget hal yang berbau romantis.

Shakti bersumpah akan menguliti adiknya itu. Demi Tuhan, sekarang dia benar-benar malu di pertawakan siswa-siswi kelas 11 IPA 2. Di dalam sejarahnya, tidak pernah sekalipun playboy sepertinya di tolak, dan kali ini dia di tolak.

Shakti menatap sang adik yang baru saja memasuki kelas dengan santainya. Bahkan adiknya itu bertanya mengapa saat dirinya menatap tajam gadis itu.

"Lo udah boongin gue." kesal Shakti.

Adiknya ini bukannya minta maaf kepadanya. Gadis itu justru tertawa terbahak-bahak menertawakan kesialannya hari ini.

"Adik durhaka ya lo." Shakti meninggalkan kelas itu dengan perasaan malunya. Kenapa juga dia dengan bodohnya percaya dengan sang adik yang jahil itu.

"Jangan lupa baksonya ya bang."

















---TBC---

mohon vote dan comennya

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang