Sudah dua hari sejak kejadian ditaman waktu itu. Bukannya meminta maaf, Radhika justru mendiami Shakti. Sebenarnya yang harus marah disini siapa? Radhika atau Shakti sih?
Shakti saat ini berdiri didepan kelas Radhika. Bel masuk akan berbunyi tepat 10 menit lagi. Shakti menunggu Radhika yang belum datang juga, padahal kedua sahabatnya sudah lama datang. Tidak biasanya Radhika telat.
Semenjak kejadian waktu itu memang Shakti dan Radhika tak pernah pulang bareng dan berangkat bareng lagi.
Mata Shakti menangkap sosok perempuan yang tengah berjalan menuju kearahnya, tepatnya ke kelas 11 IPA 2. Senyumnya mengembang saat sosok itu semakin mendekat.
"Radhika!" panggil Shakti. Ya, perempuan itu adalah Radhika.
"Ngapain lo disini?" Radhika menatap dingin kearah Shakti.
Shakti meneguk salivanya susah payah. Duh kenapa dia jadi gementar gini sih.
"Kita perlu bicara." Shakti menarik tangan Radhika, membawa gadis itu ke roftoop sekolah.
"Cepat, waktu gue gak banyak."
"Radh maaf soal kejadian dikan..."
"Jangan dibahas." Radhika memotong ucapan Shakti.
"Kamu cuma salah paham, kita gak makan bareng kok."
"Terus namanya apa?"
Akhirnya Shakti menceritakan semuanya pada Radhika.
"Kamu percayakan sama aku?"
"Gue balik, sebentar lagi bel bunyi."
Shakti menatap punggung Radhika yang perlahan menjauh darinya. Shakti menghembuskan napasnya. Rasanya lega karena sudah menceritakan semuanya pada Radhika. Percaya atau tidak percayanya Radhika, itu urusan belakangan. Yang penting Shakti sudah berani mengungkapkan semuanya pada Radhika.
*****
Shakti menatap tajam pemandangan didepannya ini. Tangannya mengepal kuat. Dia hampir berjam-jam menunggu Radhika didepan kelas gadis itu hanya untuk mengajak gadis itu pulang. Tapi apa, Radhika kini malah lebih memilih pulang bareng Ravjeet dari pada dirinya.
"Sialan." umpat Shakti kesal.
Shakti mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia tak peduli lagi dengan pengendara lain nya yang menyumpah serapah dirinya. Tujuan Shakti sekarang adalah pulang kerumah. Dia ingin menenangkan pikirannya.
Shakti sampai dirumahnya. Setelah memarkirkan motornya dihalaman rumahnya, cowok itu langsung bergegas masuk kerumah.
Kening Shakti saling bertautan saat sudah sampai kedalam rumah. Rumahnya sepi dan gelap, tumben-tumbenan seperti ini.
"Mama kemana nih, kenapa jadi gelap gini sih!"
"Si Riti juga kemana kali ah, gak tau apa gue lagi kesal." Shakti menggerutu. Cowok itu berjalan menuju saklar untuk menghidupkan lampu.
Belum sempat Shakti memencet saklar, tiba-tiba saja lampu sudah menyala sendiri. Disana, didekat sofa, berdiri Radhika dengan senyumannya sambil memegang sebuah kue dengan lilin berbentuk angka 18 diatas kue itu.
Dibelakang Radhika juga ada Riti, Tisha dan kedua orang tua Shakti. Oh ya jangan lupa kan dua sahabat laknat Shakti, siapa lagi kalau bukan Arjun dan Gautam.
Radhika berjalan mendekat kearah Shakti. "Happy Birthday, sayang!" ucapnya pada Shakti. Gadis itu menyodorkan kue yang dia bawa kehadapan Shakti, berharap cowok itu meniup lilinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1
FanficIni kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Dia di pertemukan dengan seorang gadis yang be...