12. Publik

541 53 5
                                    

"Radhika, malam ini ikut papa sama mama ya." kata Angga pada sang putri yang baru saja pulang dari sekolah bersama dengan tunangan putrinya.

Mata Angga beralih menatap kearah Shakti. "Kamu juga ikut ya Shak, ada hal penting yang ingin kami bicarakan." pinta Angga pada tunangan putrinya.

Menganggukan kepala. Shakti berpamitan kepada kedua orang tua Radhika karena sedari tadi mamanya menelponnya tak henti-hentinya. Keluar dari rumah kediaman keluarga Akyildicz, Shakti mengendarai motor ninjanya.

Shakti sampai didepan rumah kediamannya. Cowok itu melepas helmnya dan masuk kedalam rumahnya. Mendapati kedua orang tuanya yang tengah duduk disofa ruang tamu membuat cowok itu ikut mendudukan bokongnya disamping sang papa.

"Yuhuuu makanan dan minuman datang." kata Riti sambil membawa beberapa minuman dan cemilan ditangannya.

"Wih udah pulang aja lo Bang, gue pikir masih mampir dirumah Radhika." ledek Riti, mengingat sang abang sekarang suka sekali menempel kepada sahabatnya itu.

"Gue pulang salah juga, maunya apa." sewot Shakti mengerucutkan bibirnya.

Riti terbahak melihat wajah imut sang kakak. "Idih ngambekan."

Arif dan Tesha menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan adik kakak itu.

"Oh ya ma, tadi katanya ada yang penting?" tanya Shakti mengingat tujuan utamanya pulang kerumah. Jika bukan karena mamanya yang menelpon Shakti lebih memilih dirumah tunangannya itu.

"Ikut mama dan papa malam ini." kata Tesha lembut.

"Bareng Radhika ya?" tanya Shakti. Tesha menganggukan kepalanya.

"Udah diajak sama papa mertua." ujar Shakti lagi. Cowok itu bangkit dari sofa kemudian berjalan menaiki tangga. Tapi sebelum itu tangan cowok itu mencomot minuman yang tengah diminum adiknya, membuat gadis itu marah.

"Bang Shakti balikin minuman gue." teriak Riti membuat Shakti yang berada diambang pintu kamarnya terkekeh geli mendengarnya.

*****

Shakti tersenyum lebar. Cowok itu benar-benar senang sekarang. Bagaimana tidak, berita tentang pertunangannya dengan Radhika sebentar lagi akan dipublikasikan ke publik.

"Perkenalkan, ini putri saya satu-satunya yang selama ini saya sembunyikan dari publik. Radhika Akyildicz, penerus bisnis keluarga Akyildicz." kata Angga didepan kamera.

Suara tepuk tangan terdengar dimana-mana. Mereka kagum saat melihat kecantikan yang terpancar diwajah dingin seorang Radhika Akyildicz. Sorot kamera kini fokus kewajah Radhika.

"Dan disamping putri saya kalian pasti sudah kenal bukan. Dia Shakti Diren, putra dari Arif Diren. Dia tunangan putri saya."

Suara tepuk tangan kini semakin ricuh. Mereka benar-benar dikagetkan dengan berita pertunangan itu. Putri dari Angga Akyildicz, pengusaha terkaya no 1 di Indonesia dan Putra dari Arif Diren, pengusaha terkaya no 2 di Indonesia sudah bertunangan. Bagi mereka Shakti dan Radhika benar-benar cocok.

"Untuk hari ini cukup sampai disini." kata Arif membuat beberapa wartawan yang ingin tau lebih lanjut tentang pertunangan Radhika dan Shakti harus menelan kekecewaan.

*****

"Setelah ini kamu harus lebih menjaga Radhika, Shak." Shakti manggut-manggut mendengar ucapan papanya. Senyuman tak pernah hilang sekalipun dari bibirnya.

"Radhika, Shakti. Mulai sekarang kalian berdua yang akan memimpin sekolah." kata Angga.

Radhika dan Shakti membelalakan kedua mata mereka. Keduanya dibuat kaget mendengar perkataan Angga.

"Pa.." protes Radhika. Sementara Shakti hanya diam saja.

"Keputusan papa sudah bulat Radhika."

*****

Berita tentang Radhika yang ternyata putri dari Angga Akyildicz kini telah menyebar luas. Hampir di semua majalah terpampang berita itu. Disekolah juga demikian, banyak yang membicarakan Radhika. Mereka semua tak menyangka, sosok Radhika yang mereka kenal dingin itu ternyata putri dari pemilik sekolah yang mereka tempati sekarang.

Shakti dan Radhika kini berjalan dikoridor sekolah. Mereka bergandengan tangan membuat orang yang melihatnya menjadi iri.

"Cocok banget ya mereka."

"Gak nyangka gue ternyata dia putri Akyildicz."

"Cantik dan ganteng."

"Mereka udah tunangan katanya."

"Pantes Shakti selalu pakai cincin."

"Kalau Radhika gue jarang liat dia pakai cincin."

"Mungkin Radhika malu punya tunangan kaya Shakti yang playboy."

Shakti menghentikan langkahnya saat mendengar bisikan itu. Apa tadi Radhika malu punya tunangan kaya dia? Wah kurang ajar itu namanya.

"Kenapa sih Shak." heran Radhika melihat wajah kesal tunangannya itu.

"Dengar gak yang mereka tadi bilang apa. Masa kamu katanya malu punya tunangan kaya aku." Shakti mengerucutkan bibirnya kesal. Radhika tersenyum melihat wajah imut tunangannya itu.

"Astaga Radhika senyum."

"Cantiknya Ya Allah ciptaan mu."

"Sering sering senyum ya kak, tambah cantik tau."

"Beruntungnya Shakti punya tunangan kaya Radhika."

Radhika menghentikan senyumnya saat mendengar bisikan-bisikan itu. Wajahnya kini kembali datar membuat Shakti tersenyum melihatnya.

"Ayo kita kekelas princess. Benar apa yang mereka bilang kamu tambah cantik ketika tersenyum."

Degh

Jantung Radhika berdegub kencang mendengarnya. Pipinya bahkan memerah.

Keduanya kini kembali melanjutkan jalan mereka menuju kelas Radhika.




---TBC---

Maaf aku updatenya lama

Aku sibuk, banyak tugas

Semoga suka
Maaf kalau mengecewakan

Vote dan comennya ya

Salam dari Author
Azkiazulfa_

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang