22. Vannya & Arjun

397 33 9
                                    

Radhika turun dari atas motor milik Shakti. Radhika melepas helm yang dia pakai lalu menyerahkannya kepada Shakti.

Shakti tersenyum sambil menerima helm itu.

Dreet dreet

Getaran yang berasal dari ponselnya membuat Shakti merogoh saku celananya.

Ekspresi Shakti langsung berubah saat membaca chat yang dikirim oleh seseorang kepadanya.

Tanpa Shakti sadari, Radhika melihat perubahan ekspresi Shakti tadi.

"Radh, gue pulang ya. Titip salam buat calon mertua gue." Shakti mengelus rambut panjang milik Radhika. Kemudian cowok itu segera menjalankan motornya.

Radhika menatap kepergian Shakti. Dia segera masuk kedalam rumah dan mengambil kunci motornya. Radhika merasa ada yang tidak beres dengan Shakti.

Akhirnya Radhika memilih membuntuti Shakti.

Dengan keahliannya mengendarai motor, Radhika berhasil membuntuti Shakti tanpa ketahuan cowok itu.

Kening Radhika bertautan saat melihat Shakti menghentikan motornya disebuah cafe. Radhika pun ikut memberhentikan motornya. Dia turun dari motornya dan kembali mengikuti Shakti.

Gerakan tangan Radhika yang hendak membuka pintu cafe itu terhenti saat melihat dua orang yang tengah berbincang bincang disalah satu meja cafe itu dengan kedua tangan yang saling bergenggaman.

Radhika akhirnya memilih memutar tubuhnya dan kembali kemotornya. Dada Radhika terasa sesak, dan air mata perlahan menetes dari kedua pelopak matanya.

Baru kali ini Radhika menangis hanya karena seorang cowok. Dulu saat Ravjeet pergi meninggalkannya pun Radhika tak menangis. Dia hanya merasa sakit hati.

Sekali playboy akan tetap playboy!

*****

Vannya

Gw tunggu lo dicafe biasa

Shakti menghembuskan napasnya setelah membaca pesan dari Vannya. Tubuh Shakti sedikit menegang. Entah kenapa dia kali ini merasa takut.

Shakti mengalihkan pandangannya kepada Radhika yang kini masih berdiri didepannya. Shakti tersenyum.

"Radh, gue pulang ya. Titip salam buat calon mertua gue." Shakti mengelus rambut Radhika. Setelah itu cowok itu mengendarai motornya menuju cafe tempat dirinya dan Vannya akan bertemu.

Shakti masuk kedalam cafe itu. Dia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan cewek itu. Setelah menemukannya Shakti langsung menghampirinya.

"Apa mau lo?" tanya Shakti the to point begitu sampai didepan Vannya.

"The to point sekali." kata Vannya terbahak. Dia meminum jus melon miliknya.

"Vannya cepat katakan, gue gak punya banyak waktu."

"Sabar dong, lo duduk dulu terus pesan makanan."

Shakti menghela napasnya. Lalu dia mendudukan bokongnya dikursi itu. "Gue gak punya waktu buat makan." kata Shakti ketus.

Lagi-lagi Vannya terbahak. Namun tak lama kemudian tawa Vannya terhenti saat melihat seorang perempuan yang sepertinya hendak masuk kedalam cafe ini. Karena letak meja yang mereka tempati sekarang dekat dengan pintu cafe membuat Vannya bisa leluasa melihat perempuan itu.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang