Epilog

633 34 8
                                    

Shakti mondar mandir didepan ruangan bersalin. Raut wajah cowok itu nampak sekali tengah gelisah. Gimana gak gelisah coba, didalam sana sang istri tengah berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka.

Ya, setelah 2 bulan menikah, Radhika dinyatakan hamil. Dan hari ini, tepatnya saat jam 1 siang tadi istrinya itu mengeluh sakit perut dan akhirnya dibawa kerumah sakit.

"Shak, duduk dong, jangan kek setrikaan deh. Pusing gue liatnya." kata Gautam pada sahabatnya itu.

Shakti mendengus. "Gue ini lagi khawatir ogeb, gimana kalau terjadi sesuatu sama Radhika dan anak gue. Lo sih gak ngerasain jadi gue. Gue mau jadi bapak ini."

Buuukkk

Shakti mengelus perutnya yang habis dilempari sendal oleh Gautam. "Sialan, apaan nih?" amuk Shakti tak terima.

"Lo yang sialan. Duluan gue kali yang jadi bapak. Songong amat." mana terima Gautam. Wong lebih duluan dia jadi bapak. Sekitar 2 bulan yang lalu Riti melahirkan, dan mereka dianugrahi seorang anak perempuan yang akhirnya diberi nama Garetta Pishar.

"Iya iya."

Arjun yang melihat perdebatan unpaedah kedua sahabatnya itu pun menggelengkan kepalanya. 'Duluan gue juga kali yang jadi bapak.' batin cowok itu. Aneh memang kedua sahabatnya ini, jadi bapak aja rebutan.

Shakti melirik kearah gelang jam yang melingkar dilengan kirinya. Sudah hampir 2 jam Radhika berada diruang bersalin. Shakti hanya bisa berdoa kepada sang pencipta untuk diberikan keselamatan pada istri dan calon anaknya.

"Anjir lama bener." dumel Shakti.

"Sabar aja sih Shak. Lo sih beruntung Radhika ngelahirin normal. Nah Riti waktu itu dia pendarahan, jadi mau gak mau harus sesar." gumam Gautam mengingat Riti yang waktu itu pendarahan karena jatuh dari kamar mandi. Bayangin gimana paniknya Gautam waktu itu saat melihat keadaan sang istri yang sangat lemah. Beruntung keduanya selamat.

Benar, Shakti lebih beruntung dari pada kedua sahabatnya. Arjun juga mengalami hal yang sama seperti Gautam. Vannya juga waktu itu mengalami pendarahan dan akhirnya sesar.

Oweekkk oweeekk

Suara tangisan bayi menggema didalam ruang bersalin. Shakti yang mendengarnya langsung menitikan air matanya dan mengucap syukur dalam hati.

Setelah dokter keluar, dengan tak sabar Shakti masuk kedalam ruang bersalin. Didalam sana istrinya tengah terbaring lemah, namun wajahnya menunjukkan senyuman tulus.

Shakti mengecup kening istrinya itu. "Makasih sayang udah berjuang ngelahirin anak pertama kita. Maaf aku gak bisa nemenin kamu, aku gak bakal tega liat kamu ngerintih kesakitan."

"Gak papa Shak, aku ngerti kok." sahut Radhika lemah. Cewek itu masih menunjukan senyumannya.

Sekali lagi Shakti mencium kening Radhika. "Love you."

"Love you too."

"Woyyy jangan pacaran aja, gak ingat sama anak lo Shak." tegur Arjun.

Lantas Shakti pun berjalan menghampiri keluarga dan sahabat-sahabatnya yang tengah menggerumbungi anaknya yang berada digendongan ibu mertuanya.

"Ini Shak anak kalian. Dia perempuan, cantik kaya Radhika." kata Rani sambil menyerahkannya kepada Shakti untuk diadzani.

Shakti terpana melihat bayi merah itu. Wajahnya benar-benar mirip dengan Radhika. Kulitnya juga seputih kulit Radhika. Bahkan bayi merah itu hanya mewarisi rambutnya saja.

Setelah selesai mengadzani putrinya, Shakti membawanya kepada Radhika.

"Putri kita sayang, dia cantik seperti kamu."

Radhika meneteskan air matanya. Diusianya yang ke dua puluh dua tahun dia sudah menjadi seorang ibu.

Shakti yang melihat Radhika meneteskan air matanya pun langsung menghapus air mata cewek itu. "Jangan nangis, nanti bayinya juga ikut nangis loh."

"Aku nangis bahagia Shak. Gak nyangka aja diusia aku yang masih muda aku udah menjadi seorang ibu."

Shakti hanya tersenyum membalas perkataan Radhika. Dia pun juga tak menyangka bisa menjadi seorang ayah semuda ini.

Tisha dan Ravjeet datang. Mereka sudah menikah setelah 3 bulan Radhika dan Shakti menikah.

"Cieee udah jadi ibu." kata Tisha.

Radhika tersenyum.

"Selamat ya Radhika, Shakti." ucap Rajveet. Sekarang Shakti dan Ravjeet bukan musuh lagi, bahkan mereka sudah bersahabat.

"Makasih ya bro."

"Siapa namanya nih Shak?" tanya Vannya yang mendekat kearah brankar Radhika.

Hanya Riti yang tak ada diruangan ini. Cewek itu harus menjaga putrinya yang masih kecil dirumah.

"Namanya siapa yang?" Shakti bertanya pada Radhika. Shakti memang tak ada menyiapkan nama pada anak pertama mereka ini.

Radhika tersenyum sebelum menjawabnya. Dari awal dia hamil, dia sudah menyiapkan beberapa nama untuk anak pertamanya ini.

"Raisha, Raisha Diren."

"Raisha, nama yang bagus." sahut Tesha, mama mertua Radhika.

Semuanya pun mensetujui nama yang diusulkan oleh Radhika.

Seperti namanya, Raisha akan menjadi jalan penghidupan yang tentram dan bahagia untuk Shakti dan Radhika.

Raisha Diren adalah pelengkap. Pelengkap dalam hidup Shakti dan Radhika.







*****

Gimana sama epilognya?

Makasih buat yang nungguin

Ucapkan selamat datang untuk penerus Shakti dan Radhika, Raisha Diren.

Votenya jangan lupa....

See you❤️







Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang