15. Vannya Alexandra

473 37 11
                                    

"Makasih." Radhika turun dari motor besar Shakti. Gadis itu menyerahkan helm kepada Shakti.

Shakti menerima helm itu. Lalu dia meletakannya dijok belakang. "Ya udah gue pulang ya." pamit Shakti.

Shakti mendekatkan tubuhnya kearah Radhika membuat gadis itu gugup seketika. Shakti menahan senyumnya melihat raut wajah Radhika yang terlihat menggemaskan dimatanya.

"Kenapa? Ngarep gue cium?" tanya Shakti menggoda Radhika.

Pipi Radhika memerah. Gadis itu mengubah raut wajahnya menjadi datar agar tidak ketahuan kalau dia salah tingkah.

"Enggak ya." bantah Radhika.

Shakti terkekeh. Kemudian cowok itu kembali mempersempit jarak dirinya dan Radhika. Dan...

Cuph

Shakti mencium kening Radhika. Shakti menciumnya cukup lama.

"Jangan lupa napas. Gue pulang." kekeh Shakti saat menyadari tubuh tunangannya itu menegang.

Setelah kepergian Shakti, Radhika mengerjapkan matanya berulang kali. Radhika menghirup udara disekitarnya dengan rakus. Astaga efek ciuman dari Shakti benar-benar bikin dirinya salah tingkah.

Radhika segera masuk kedalam rumahnya. Kalau masih diluar rumah bisa saja dia kena serangan jantung mendadak.

*****

Shakti melemparkan tasnya sembarang. Shakti merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya. Shakti tak berhenti tersenyum setelah kejadian didepan rumah calon mertuanya tadi.

Drettt dreet

Getaran yang berasal dari ponselnya membuat cowok itu segera mengambil ponselnya yang berada didalam saku celanannya.

Shakti menyeritkan keningnya melihat no tidak dikenalnya mengirim SMS padanya.

Karena penasaran akhirnya Shakti membukanya.

Bisa kita ketemu hari ini dicafe violet

-Vannya Alexandra-

*****

Shakti memberhentikan motornya diparkiran cafe violet. Cowok itu turun dari motornya dan berjalan memasuki cafe violet.

Shakti mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang akan ditemuinya. Pandangannya berhenti tepat dimeja no 9.

Shakti melangkahkan kakinya kemeja no 9 itu. Shakti mendudukan dirinya dikursi setelah sampai dimeja no 9. Dia menatap seorang perempuan didepannya ini. Perempuan itu masih sama seperti dulu, dia masih sangat cantik, ya walau masih cantikan Radhika sih menurut Shakti.

Melihat wajah perempuan itu membuat Shakti mengingat kejadian dimasa lalu dulu. Raut penyesalan kembali terukir diwajah tampannya.

"Maaf." hanya satu kata itu yang bisa diucapakan oleh Shakti sebagai kata pembuka.

Perempuan yang bernama Vannya itu menatap kearah Shakti.

"Baru nyesal sekarang?" tanya Vannya sinis.

"Maaf." lagi-lagi hanya kata itu yang mampu diucapkan oleh Shakti. Kesalahan dimasa lalunya benar-benar fatal.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang