33. Pura-pura Bahagia

355 34 18
                                    

Sudah satu minggu lebih Shakti tak bisa dihubungi. Radhika benar-benar merasa terpuruk. Namun Radhika pintar menyimpannya dari semua orang. Seperti sekarang, Radhika dan kedua sahabatnya saat ini tengah berada dikantin sekolah. Radhika bersikap seperti biasanya, tak ada ekpresi sedih sedikit pun diwajahnya.

"Gue mau nanya deh Radh?"

Radhika menolehkan wajahnya pada Riti.

"Apa?"

"Udah seminggu bang Shakti uring-uringan. Kalian ada masalah?"

Radhika terdiam sebentar kemudian menggelengkan kepalanya. Cewek itu tersenyum kecil. "Enggak kok. Kita baik-baik aja."

"Oke." kata Riti ragu. Riti merasa Radhika dan Shakti tengah menyembunyikan sesuatu darinya dan keluarga mereka. Jawaban Radhika dan Shakti jika ditanya tentang hubungan mereka selalu sama. Mereka berkata baik-baik saja tapi kenyataannya mereka berdua tidak pernah terlihat bersama lagi.

Radhika sadar jika Riti mulai curiga dengan hubungannya dan Shakti yang tidak baik-baik saja. Biarkanlah semuanya berjalan semestinya, Radhika tak ingin menutup-nutupinya lagi. Radhika sudah lelah bersandiwara. Kebenaran pasti akan terungkap meski serapat apa pun kita menutupinya.

*****

Jika Radhika yang bisa menutupi keadaannya, maka berbanding balik dengan Shakti. Cowok itu benar-benar merasa tepuruk selama satu minggu ini. Shakti hanya mengurung dirinya dikamar. Dia akan keluar dari kamar jika perutnya lapar saja. Bahkan Shakti pun tak kuliah. Banyak chat masuk dari kedua sahabatnya dan teman-teman kampusnya yang menanyakan kabarnya. Namun Shakti tak ada niat sedikit pun untuk membalas chat mereka.

Shakti saat ini tengah duduk diatas ranjang sambil memainkan sebuah game online diponselnya. Ya, kegiatan baru seorang Shakti Diren selama satu minggu ini. Hitung-hitung untuk menghibur dirinya yang terpuruk.

"Shakti."

Panggilan dan gedoran dipintu kamarnya membuat Shakti menghentikan permainannya sebentar. Cowok itu pun bangkit dari ranjangnya dan berjalan untuk membuka kan pintu kamarnya.

"Ada apa ma?" tanya Shakti pada sosok wanita yang saat ini berdiri disisi ranjangnya. Sementara Shakti sudah kembali duduk diatas ranjangnya.

Tesha menghela napasnya. Wanita itu merebut ponsel yang berada digenggaman putranya dengan paksa.

"Shit." umpat Shakti pelan.

"Kamu kenapa sih sebenarnya? Kalau ada masalah cerita sama mama atau papa, jangan dipendam sendiri! Coba lihat sekarang diri kamu, kek gembel tau gak."

Shakti mengerucutkan bibirnya kesal. "Tega ih nyamain anak sendiri sama gembel."

"Habisnya kamu emang mirip gembel. Rambut acak-acakan, baju khusut, gak mandi lagi! Kalau Radhika liat bisa-bisa dia ilfeel sama kamu."

Mendengar nama Radhika ekspresi Shakti langsung berubah. Namun sayang Tesha tak melihat itu, dia masih asik mengomeli sang anak.

"Kamu udah satu minggu loh gak kuliah. Mama gak mau tau, pokoknya besok kamu harus kuliah!"

"Iya ma." pasrah Shakti.

"Awas aja gak kuliah! Mama bakal batalin pertuangan kamu dengan Radhika!" ancam Tesha kemudian keluar dari kamar putranya itu.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang