38. Fitting Baju

422 31 11
                                    

"Sialan lo ya, pulang gak bilang-bilang." gerutu Riti diseberang sana.

Radhika terbahak. Saat ini Radhika, Riti, dan Tisha tengah melakukan video call.

"Kejutan." kata Radhika sambil terkekeh.

"Btw gue mau ngasih tau, minggu depan gue mau nikah sama Shakti."

"What?"

"Lo ngelangkahin gue anjay."

Lagi-lagi Radhika terkekeh.

"Minta sama kak Ravjeet buat cepet-cepet nikahin lo. Nikah itu enak loh." kata Riti memanas-manasi.

Tisha mengerucutkan bibirnya sebal. "Mentang-mentang udah nikah. Belagu amat."

"Udah ya, gue cuma mau ngabarin itu doang. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Waalaikumsalam Radh."

Radhika pun mematikan video call nya. Cewek itu membaringkan tubuhnya keatas ranjang. Sungguh Radhika benar-benar lelah. Perlahan mata cewek itu mulai terpejam.

*****

Tak terasa sudah tiga hari Radhika pulang ketanah kelahirannya. Berarti tinggal empat hari lagi hari pernikahannya akan diberlangsungkan.

Sekarang Radhika dan Shakti tengah berada dibutik langganan keluarga Diren. Untuk fitting baju pengantin.

"Ini calon kamu Shak? Cantik banget." kata Maura kagum. Maura merupakan pemilik butik sekaligus tantenya Shakti.

"Harus dong tan. Cowok ganteng jodohnya pasti cewek cantik." kata Shakti sambil terkekeh.

Sementara Radhika hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan Maura.

"Muka ancur gitu kamu bilang ganteng?" canda Maura. Shakti dan Maura memang sudah terbiasa bercanda. Jadi Shakti tak akan tersinggung.

"Tante jahat deh sama keponakan sendiri."

"Cowok ganteng gak boleh ngambek. Entar makin ganteng."

"Tante mah. Kalau gini kapan fitting nya."

Maura terkekeh. Wanita itu pun mengajak Shakti dan Radhika agar mengikutinya. Maura memilih mendahulukan gaun Radhika, karena kemeja Shakti mudah saja dipilihnya. Kalau gaun kan ribet.

"Gimana kalau ini?" tanya Maura sambil menyerahkan sebuah gaun pengantin berwarna putih. Panjang gaun itu hanya selutut dan bagian dadanya terlalu terbuka.

"Enggak, terlalu terbuka." protes Shakti.

Maura mengangguk dan mencari gaun lainnya.

Sudah 10 gaun yang ditunjukan oleh Maura, namun Shakti menolak semuanya. Alasannya satu, terlalu terbuka. Entah dibagian dadanya, pinggangnya, atau belakangnya.

Radhika sedari tadi hanya diam. Dia membiarkan saja Shakti yang memilihnya. Lagi pula Radhika juga tidak suka dengan gaun yang ditunjukkan oleh Maura.

"Terus yang mana Shak? Dari tadi gak suka semua?"

Shakti terlihat berpikir. Kemudian senyuman terbit dibibirnya. Dia melihat sebuah gaun yang menurutnya cocok untuk dipakai Radhika. Yang tidak terlalu terbuka dan simple namun tetap mewah.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang