2. Queen Race

957 92 66
                                    

Shakti melempar tas sekolahnya sembarang di atas ranjangnya. Cowok itu mengusap wajahnya kasar menggunakan kedua tangannya. Kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang itu.

"Pokoknya gue harus dapet no dia." Shakti menganggukan kepalanya. "Ya, itu harus." ucapnya lagi, kemudian bangkit dari ranjangnya dan keluar dari kamarnya tampa mengganti baju seragamnya.

Tujuan Shakti sekarang hanya satu, kamar sang adik.

Tokk tokkkk

Riti yang saat ini tengah membaca novelnya di dalam kamar, menyeritkan keningnya saat mendengar gedoran di pintunya. Riti sangat yakin ini ulah sang kakak.

"Ya bang, tunggu bentar." Riti berjalan membukakan pintu kamarnya yang memang di kunci.

Shakti menatap sang adik, lalu masuk ke kamar sang adik tampa izin yang punya kamar. "Cepetan kesini!" Riti memutar bola matanya malas. Demi apa Abangnya ini? Inikan kamarnya, kok dia yang ngatur?

"Is, udah main nyelonong, sekarang nyuruh-nyuruh." gerutu Riti tak habis pikir. "Jalan lama banget sih, kaya putri keraton aja." lagi-lagi Riti memutar bola matanya mendengar ucapan sang abang.

"Apaan sih Bang?"

"Minta no Radhika dong!" kata Shakti to the point.

"Minta sendiri sama orangnya."

"Kok lo jadi adek jahat banget sih."

"Gak usah anggep gue adek, biasanya juga lo gak nganggep gue." Shakti terkekeh, cowok itu menggelitiki pinggul sang adik membuat gadis itu tertawa karenannya. "Ih, adek abang ngambekan ternyata."

"Aduh Bang, sudah ih." rengek Riti, tetapi Shakti tak menghentikannya, malahan cowok itu semakin semangat menggelitiki sang adik.

"Kasih no Radhika ya." Riti menganggukan kepalanya di sela-sela tertawannya. "I...iya bang."

"Adik baik deh, abang jadi tambah sayang."

Begitulah Shakti dan Smriti, adik kakak itu memang sering kali bertengkar tetapi akhirnya mereka baikan juga dalam waktu yang bisa di bilang singkat.

*****

Shakti menatap pantulan dirinya di depan cermin besar, cowok itu saat ini mengenakan celana jens berwarna hitam dan baju kaos polos hitam putih. Malam ini Shakti dan kedua sahabatnya akan pergi ke balapan mobil itu.

Shakti menuruni anak tangga, cowok itu berdehem cukup kencang untuk menyadarkan ketiga orang yang tengah asik menonton televisi itu. Mereka adalah mama, papa, dan adik Shakti.

"Mau kemana kamu?" tanya sang papa terkesan dingin.

"Mau keluar pa."

"Iya, kemana?"

"Kok papa kepo." jawab Shakti sambil terkekeh pelan. Arif, papa Shakti menggeram kesal mendengar jawaban putranya ini. "Au ah, papa pusing sama kamu."

"Ma, papa ngambekan." adu Shakti pada sang mama. "Dih, adu'an dia." cibir Arif. Shakti hanya terkekeh melihat wajah sebal sang papa.

Smriti dan Tesha, mama Shakti tak memperdulikan pertengkaran anak dan ayah itu. Mereka berdua masih fokus menonton acara televisi kesukaan mereka. Bagi mereka pertengkaran ayah dan anak itu sudah biasa, jadi gak perlu campur tangan lagi ntar juga baik sendiri.

"Bisa telat Shakti. Papa sih pakai ajak berantem."

"Berangkat dulu mam, dek, dan papa."

Shakti berlari meninggalkan sang papa yang tengah menggerutu hebat karenanya tadi. Biarkan saja papahnya itu, sesekali diginiin. Batin Shakti.

*****

Shakti dan kedua sahabatnya sudah sampai di area balapan mobil malam ini. Hanya Shakti yang ikut balapan ini, sedangkan kedua sahabatnya hanya mensuport dan menontonnya.

"Kok lama ya, nungguin siapa sih?" kesal Shakti. Pasalnya ini sudah lewat 10 menit dan katanya satu orang pembalap lagi yang belum datang. Sebenarnya itu niat balapan atau enggak sih.

Sebuah mobil sport berwarna hitam tepat berhenti di samping mobil ferrari hitam milik Shakti. Seorang gadis keluar dari mobil sport hitam itu. Gadis itu berpakaian serba hitam dan topeng berwarna hitam yang menutupi mata indahnya, tidak ada yang tau siapa gadis itu sebenarnya.

Setelah kehadiran gadis bertopeng itu, seluruh orang-orang yang berada di area balapan itu menyebut-nyebut Queen Race. Bahkan kedua sahabat Shakti juga menyebut-nyebut nama itu. Hanya Shakti yang tak tau.

"Dia siapa sih?" tanya Shakti pada kedua sahabatnya.

"Dia Queen Race, ratu balapan yang tak terkalahkan sekalipun." jawab Arjun. "Queen Race? Hah, gue yakin bisa kalahin dia." kata Shakti sombong. Tampa mereka tau, gadis yang di sebut Queen Race itu mendengar ucapan mereka. Dia mencibir dalam hati, punya nyali juga dia.

"Weh lo jangan songong ya, gue yakin lo pasti kalah." ujar Gautam yakin. "Berani taruhan?"

"Oke." Shakti yakin dia bisa mengalahkan gadis itu. "Kalau gue menang, kalian harus traktir gue bakso dalam 1 minggu. Tapi kalau gue kalah, gue juga bakal traktir kalian bakso selama 1 minggu, gimana?" tanya Shakti.

Gautam dan Arjun saling pandang, keduanya mengangguk bersamaan. "Okelah kita setuju." lumayankan bisa makan gratis seminggu.

Seorang gadis seksi berdiri memegangi bendera di depan mereka, yang berarti perlombaan itu akan segera di mulai. Sebelum masuk kedalam mobilnya, mata Shakti sempat saling tatap dengan gadis yang di panggil Queen Race itu. Gadis itu menatap remeh kearah Shakti begitupun sebaliknya, Shakti menatap remeh gadis itu.

Gadis seksi tadi kini berdiri di tengah-tengah mereka sambil mengibarkan bendera dan......

1....2....3

Mobil-mobil itu mulai melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Shakti tersenyum miring saat mobilnya berhasil mengalahkan mobil Queen Race itu, kini dirinya tepat berada di posisi pertama.

Gadis yang memiliki gelaran Queen Race itu mengulum senyumnya. Cowok yang berada di posisi pertama itu tak sadar bahwa itu hanyalah jebakan semata darinya.

Mobil Shakti perlahan mengurangi kecepatannya saat dia melihat melalui kaca spionnya, mobil Queen Race itu tertinggal jauh darinya. Sementara di belakang sana gadis bertopeng itu mengulum senyumnya saat melihat kebodohan dari lawannya itu. Dengan gampangnya gadis itu menaikan gasnya dan akhirnya dia berhasil mengalahkan Shakti.

Shakti mengacak-acak rambutnya frustasi saat dirinya sekarang memenangkan juara kedua. Cowok itu menatap kearah gadis bertopeng itu yang tengah menatpnya dengan senyuman mengejek. Tak bisa di pungkiri gadis bertopeng itu memang sangat hebat, bahkan bisa mengalahkan dia sekaligus yang nyatanya adalah raja balapan.

Shakti menghampiri gadis itu. Tangannya terlulur memberi selamat pada gadis itu. Tapi sayangnya, tangannya itu tak di sambut oleh gadis bertopeng hitam itu.

"Selamat buat lo, Queen Race."


---TBC---

Mohon vote dan comennya

Kira-kira ada yang bisa nebak siapa itu Queen Race?

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang