23. Rumit

407 38 9
                                    

Rooftop sekolah

Hal itu terlintas dipikiran Shakti. Ya itu lah tempat satu-satunya yang akan Radhika datangi jika cewek itu sedang bersedih. Kenapa Shakti bisa melupakan hal itu? Hampir 2 jam dia berkeliling kota Jakarta untuk mencari Radhika.

Dengan segera Shakti mengendarai motornya menuju sekolah.

Hari sudah cukup sore. Keadaan sekolah sangat sepi. Dengan cepat Shakti melangkahkan kakinya menuju roftoop sekolah.

Saat sudah sampai diroftoop sekolah Shakti segera mencari keberadaan Radhika.

Shakti berhenti saat melihat sosok perempuan yang tengah berdiri membelakanginya.

Shakti tersenyum. Dia kembali melangkahkan kakinya menghampiri perempuan itu.

"Hai." sapa Shakti pada sosok perempuan itu saat dirinya sudah berada disamping perempuan itu.

Radhika yang saat ini tengah asik menikmati angin yang berhembus kencang kini terlonjak. Cewek itu menoleh kesamping. Dia mendapati sosok cowok yang telah membuat hatinya sesak.

"Ngapain lo disini?" tanya Radhika ketus.

"Gak kebalik ya?"

"Maksud lo?"

"Lo ngapain sore-sore disini sendirian? Kalau gak punya teman kan bisa telpon gue, sayang." kata Shakti lembut. Cowok itu tersenyum manis.

Radhika membuang muka kedepan. Tatapan cewek itu kembali datar. Apakah cowok itu tidak merasa salah sedikitpun setelah apa yang cowok itu lakukan tadi?

"Radhika, gue tau gue salah. Gue minta maaf."

Radhika menoleh kearah Shakti saat mendengar permintaan maaf yang keluar dari bibir Shakti. Namun tidak ada keinginan dalam diri Radhika untuk membalas omongan Shakti. Radhika hanya ingin mendengar penjelasan yang tadi dilihatnya saja.

"Lo salah paham sayang. Yang lo liat itu cuma salah paham. Tadi Vannya chat gue, dia bilang ada hal penting yang pengen dia bicarain sama gue. Taunya gue cuma dijebak, gak ada hal penting yang dia bicarain sama gue." jelas Shakti sejujurnya.

Radhika menatap kearah mata Shakti, mencoba mencari kebohongan dimata cowok itu. Tapi nihil, dia tak menemukannya.

"Gue bakal maafin lo." Shakti tersenyum cerah mendengarnya.

"Tapi ada syaratnya." lanjut Radhika lagi.

Senyum Shakti perlahan memudar. Cowok itu menatap kearah Radhika dengan penasaran.

"Kalau Vannya sudah mendapatkan maunya, gue bakal maafin lo." kata Radhika lalu melenggang pergi dari hadapan Shakti.

Shakti terdiam. Keinginan Vannya hanya satu, yaitu balikan dengan Arjun. Dan Shakti harus membuat mereka berdua balikan.

*****

Keesokan harinya disekolah, Shakti memulai aksinya mendekatkan Arjun dan Vannya kembali. Mulai dari menukar buku milik Arjun dan Vannya sampai mendorong Arjun agar mengenai Vannya.

Namun aksinya tidak ada yang berhasil. Arjun hanya tersenyum pada Vannya, begitu pun sebaliknya. Tidak ada pembicaraan yang terjadi diantara keduanya. Mereka berdua seakan kompak menggagalkan rencana yang dibuat Shakti.

Shakti berdecak. Apalagi yang harus dia lakukan untuk mendekatkan kembali sepasang kekasih itu?

Kenapa begitu susah? Rasanya Shakti ingin menyerah saja jika tidak ingat kalau itu adalah syarat yang diberikan oleh Radhika padanya agar cewek itu memaafkan kesalahan yang sebenarnya bukan salahnya itu.

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang