21. Ada Apa Dengan Radhika?

407 36 8
                                    

"Shakti Vannya, kalian ngapain berdua disini?" Arjun menyeritkan kedua keningnya saat melihat kekasih dan sahabatnya tengah makan berdua disebuah cafe. Keduanya terlihat seperti sepasang kekasih.

"Terserah gue dong, kan Vannya sekarang pacar gue." seringai terbit dari bibir Shakti.

"Pa...car?" tanya ulang Arjun. Kali aja dia salah dengar gitu.

"Lo gak salah dengar kok. Ya gak sayang?" tanya Shakti pada Vannya. Cowok itu menggenggam tangan Vannya.

Kini pandangan Arjun beralih menatap kearah sang kekasih. "Kamu selingkuhin aku?"

"Maaf, tapi aku bisa jelasin."

Vannya bangkit, gadis itu berjalan kearah Arjun. Dia hendak menyentuh hidung mancung milik Arjun, namun segera ditepis oleh Arjun.

"Gue pikir lo cewek baik-baik. Taunya lo cewek murahan." kata Arjun kasar, lalu meninggalkan Vannya dan Shakti.

Vannya mulai terisak. Bahkan panggilan 'aku kamu' sudah berganti menjadi 'lo gue.' Apalagi kata cewek murahan itu masih sangat membekas diingatan Vannya saat cowok yang dia cintai mengatakan itu.

Bukan tanpa sebab Vannya melakukan ini semua. Gadis itu diancam oleh Shakti. Vannya tak pernah menyangka kalau selama ini sahabat kekasihnya itu amat sangat licik. Shakti mengancam akan menghancurkan perusahaan milik orang tua nya karena pada saat itu perusahaan orang tua nya memang sedang berada diambang kebangkrutan. Vannya mau tak mau menerimanya, dia masih memikirkan kedua orang tua nya. Kalau Vannya sendiri dia tidak apa-apa kalau tinggal gelandangan. Tapi orang tua nya? Vannya tak akan tega.

Vannya berbalik kearah Shakti. Gadis itu menampar pipi sebelah kiri Shakti.

"Sudah puas lo hah? Puas lo ngehancurin hubungan gue sama Arjun? Kalau bukan karena orang tua, gue lebih memilih jadi gelandangan daripada harus jadi pacar lo Shak dan nyelingkuhin Arjun."

"Gue cinta sama Arjun Shak, bukan sama lo. Gue yakin yang lo rasain sekarang bukan cinta, tapi obsesi. Cinta gak ada yang seperti itu."

"Gue harap setelah ini lo nyesel Shak." kata Vannya lagi sebelum meninggalkan Shakti dengan penyesalnnya.

Shakti duduk termenung diatas roftoop sekolah. Benar kata Vannya dulu, Shakti amat sangat menyesal.

Dia melakukan itu semua dulu karena dia tidak suka melihat Arjun yang selalu bahagia. Dia selalu berusaha merebut semua kebahagiaan milik cowok itu. Sampai-sampai dia menggunakan cara licik.

Dan soal Vannya, Shakti memang tidak pernah mencintai gadis itu.

Arjun

Lo dimana Shak?

Shakti menatap layar ponselnya, cowok itu segera mengirim balasan untuk Arjun.

Shakti

Roftoop

Arjun

Gw kesana sama Gautam

Shakti tidak membalasnya lagi. Cowok itu segera memasukan kembali ponselnya kedalam saku celanannya.

Tak lama kemudian Arjun dan Gautam datang menghampiri Shakti.

"Lo ngapain disini?" tanya Arjun.

"Cuma nenangin diri."

"Lo ada masalah Shak?" tanya Gautam hati-hati.

"Gue cuma keinget kelakukan gue dulu. Gue sampai ngancem Vannya, cuma gara-gara gue iri sama lo Jun." Shakti menundukan kepalanya.

"Udah Shak, jangan dipikirin lagi. Itu cuma masa lalu." Arjun tersenyum kearah Shakti. Dia tak ingin sahabatnya itu terus-terusan mengingat masa lalu mereka.

Menurut Arjun, buat apa masa lalu dikenang kalau masa depan lebih menyenangkan.

*****

Radhika menunggu Shakti dikantin sekolah seorang diri. Kedua temannya sudah pulang.

Radhika memainkan ponselnya.

"Lo Radhika kan?"

Tepukan dipundaknya membuat Radhika mendongakan kepalanya. Kening gadis itu menyerit heran saat mendapati kakak kelasnya yang makan dikantin dengan Shakti waktu itu kini tengah berdiri dihadapannya.

Yah, dia Vannya.

"Gue Vannya." kata Vannya memperkenalkan dirinya. Gadis itu mengulurkan tangannya, tapi tidak disambut oleh Radhika.

Vannya mengeram kesal.

Ah gosip yang dia dengar dari teman-teman sekelasnya itu ternyata benar. Radhika amat sangat dingin dan judes.

"Lo tunangan Shakti bukan?" Vannya masih berusaha mengajak Radhika berbicara.

"Ya." jawab Radhika singkat. Malas dia meladeni kakak kelasnya yang katanya bernama Vannya itu.

"Gue punya perjanjian sama Shakti. Kalau Shakti gak bisa nempatin janjinya sama gue, siap-siap aja lo Shakti bakal gue rebut balik." Vannya tersenyum miring. Dia yakin ancamannya tadi pasti membuat Radhika kepikiran.

"Silahkan, itu pun kalau bisa." Radhika tersenyum miring pada Vannya yang kini nampak kaget. Radhika berjalan keluar dari kantin, meninggalkan Vannya yang mengeram kesal.

Sialan, niat ingin mengancam Radhika kini malah dirinya yang dibuat takut oleh gadis itu.

*****

"Kamu dari mana?" tanya Shakti saat melihat Radhika menghampirinya.

Shakti menyerit melihat raut wajah Radhika yang nampak sangat dingin, tidak seperti biasanya.

"Gak usah pakai aku kamu, geli gue dengernya." balas Radhika ketus.

Gadis itu berjalan mendahului Shakti yang terbengong. Ada apa dengan tunangannya itu sebenarnya?

"Sayang tungguin gue dong." Shakti berlari mengejar langkah lebar Radhika.

"Makanya gak usah banyak tingkah."

Whattt? Apa tadi katanya? Gak usah banyak tingkah? Perasaan sedari tadi Shakti gak banyak tingkah deh. Shakti cuma nanyanin dari mana gadis itu.

'Mungkin dia lagi PMS' batin Shakti berpikir positif.








---TBC---

Maaf lama up nya

Tapi aku janji setelah ini aku bakal sering update Baarish deh hehee

Makasih yang udah setia baca cerita ini

Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyaknya ya😊

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang