17. Marahnya Radhika

514 46 90
                                    

Shakti berlari menuju kelas Radhika. Cowok itu harus menjelaskan semuanya agar Radhika tidak salah paham dengannya.

Shakti masuk kedalam kelas Radhika. Shakti mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas untuk mencari sosok Radhika. Dan ketemu, Radhika saat ini tengah duduk dikursi pojok paling belakang.

"Radhika!" Shakti memanggil Radhika.

Radhika mengalihkan pandangannya. Gadis itu langsung membuang muka saat mengetahui yang memanggilnya adalah Shakti.

"Radhika gue mau jelasin." Shakti memegang tangan Radhika, namun langsung ditepis oleh Radhika.

"Kamu salah paham sayang, itu gak seperti yang kamu lihat." mohon Shakti. Cowok itu lagi-lagi berusaha memegang tangan Radhika, namun lagi-lagi ditepis oleh pemiliknya.

"5 menit."

Shakti tersenyum mendengar ucapan Radhika. Buru-buru cowok itu menjelaskan semuannya.

"Dia Vannya Alexandra, mantan aku dulu, mantan Arjun juga. Dia cuma minta tolong sama aku, dia pengen balikan sama Arjun. Kamu jangan percaya sama apa yang di...."

"Waktu lo habis." Radhika memotong ucapan Shakti.

"Tapi Radh..."

"Keluar sekarang!"

"Radh..."

"Gue bilang keluar." murka Radhika. Gadis itu menatap tajam Shakti.

Shakti yang ditatap seperti itu ciut seketika. Cowok itu mengusap rambut Radhika sebentar. Shakti tersenyum tipis pada Radhika. "Kita nanti pulang bareng ya?"

Setelah kepergian Shakti, Radhika memegang dadanya. Jantungnya berdetak tak karuan. Harusnya Radhika marah 'kan dengan Shakti, tapi ini malah Radhika gugup.

*****

Shakti duduk diatas motor besarnya. Cowok itu memainkan kunci motornya sambil menunggu Radhika. Meski tak yakin, Shakti akan tetap menunggu Radhika untuk pulang bersama dengan gadis itu.

10 menit berlalu, namun Radhika belum muncul juga. Parkiran mulai sepi, hanya tersisa beberapa buah motor lagi yang masih terparkir rapi disana.

Menghela napasnya, Shakti turun dari atas motornya dan menuju kelas Radhika. Shakti sangat yakin kalau Radhika belum pulang, pasalnya mobil temannya yang bernama Tisha itu masih terparkir rapi diparkiran.

Shakti masuk kedalam kelas Radhika. Namun nihil, tidak ada seorang pun dikelas itu.

Shakti merogoh hp nya yang berada didalam saku celanannya. Cowok itu berniat mengirimkan pesan untuk Radhika.

Shakti
Radh, kamu dimana?

Shakti
Aku dikels kmu nih, tp kosong

Lagi-lagi Shakti harus menelan kekecewaan. LINE Radhika tidak aktif.

"Ya udah deh gue pulang aja kalau gitu." gumam Shakti lirih. Percuma saja, Radhika tak ingin pulang dengannya. Pasti gadis itu masih marah besar dengannya.

*****

Hufft

Hembusan napas lega keluar dari mulut Radhika dan kedua temannya. Mereka keluar dari bawah meja setelah Shakti meninggalkan kelas mereka.

"Thank udah bantuin gue." kata Radhika pada kedua temannya.

Riti dan Tisha menganggukan kepala mereka. "Sans aja kali Radh." ucap Tisha.

"Lo yakin sama rencana yang lo buat?" tanya Riti.

Radhika menganggukan kepalanya dengan mantap. "Yakin lah."

"Gue setuju sama rencana lo. Kakak gue pasti frustasi banget tuh." kekeh Riti.

"Jangan cemburu ya Sha." Radhika menepuk pundak Tisha.

"Sans aja."

"Lo gak khawatir gitu Radhika balikan sama dia? Setau gue Ravjeet kan belum move on dari Radhika." goda Riti pada Tisha. Tisha mendengus, sementara Radhika dan Tisha terbahak.

"Gue gak bakal nikung teman sendiri kok. Lagi pula gue setia sama dia." kekeh Radhika.

"Dih bahasa lo setia, dulu aja pas mau tunangan nolak mentah-mentah." cibir Riti.

"Dah ya kita pulang, ingat sama rencana tadi." kata Radhika.

Radhika keluar dari kelas, diikuti oleh Riti dan Tisha.

*****

Riti menggedor pintu kamar Shakti. Gadis itu berniat ingin mengajak kakaknya itu jalan-jalan. Riti kasihan melihat kakaknya yang begitu murung. Sebenarnya sih ada rencana lain, bukan hanya kasihan.

"Bang Shakti buka dong." teriak Riti didepan pintu kamar Shakti.

"Apaan sih lo, gue lagi galau nih." Shakti membuka pintu kamarnya. Cowok itu menatap berang kearah sang adik yang malah nyengir gak jelas.

"Jalan-jalan yuk." ajak Riti.

"Enggak ah malas."

"Ayolah, kasihan gue liat lo yang lagi galau gara-gara sahabat gue." kekeh Riti. Gadis itu kukuh ingin mengajak sang kakak jalan.

"Iya iya, gue ganti baju dulu." pasrah Shakti pada akhirnya. Lumayan untuk menenangkan pikirannya dari ancaman Vannya.

*****

Riti dan Shakti kini tengah berada ditaman dekat rumah Radhika. Mereka duduk disebuah kursi yang tersedi ditaman itu. Kalau dilihat-lihat mereka seperti sepasang kekasih, banyak orang yang ada ditaman itu iri dengan mereka berdua. Andai mereka tau kalau Riti dan Shakti adalah adik kakak.

"Kita ngapain disini? Bosan gue." keluh Shakti.

"Seru tau disini bang, sejuk."

"Serah lo deh."

Shakti memilih memainkan ponselnya. Sementara Riti asik melihat-lihat pemandangan disekitarnya.

"Itu Radhika 'kan ya?"

Shakti mengangkat kepalanya yang tadinya menunduk karena asik memainkan hp. Dia mengikuti arah pandang adiknya itu.

Degh

Jantung Shakti seakan berhenti berdetak. Pemandangan didepannya ini benar-benar terasa menyakitkan. Tangan cowok itu bahkan mengepal kuat.

Shakti langsung bangkit dari duduknya. Cowok itu meninggalkan sang adik yang tengah tersenyum miring.

Yes berhasil

"Radhika, ikut gue sekarang!"







---TBC---

Yeah up lagi

Ada yang nungguin gak?

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang