"Istri saya koma dok?" Shakti bertanya untuk memastikan. Rasanya semua bagai mimpi.
"Iya. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ini sudah kehendak Tuhan."
"Saya boleh masuk kedalam?"
"Silahkan." Dokter itu mempersilahkan Shakti masuk kedalam ruang operasi.
Shakti menatap wanitanya yang tengah terbaring lemah diatas brankar. Para suster sudah membersihkan bekas-bekas operasi tadi.
"Sayang." Shakti berkata lirih. Tangannya menggenggam erat tangan sang istri.
"Anak-anak butuh kamu. Aku juga butuh kamu sayang. Cepat bangun."
Shakti tak bisa berkata apa-apa lagi. Cowok itu memilih mencium tangan sang istri yang ada digenggamannya.
Shakti benar-benar syok. Kemaren mereka masih asyik bercanda, dan sekarang istrinya itu tengah terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Takdir memang tak ada yang tahu.
Shakti merasakan tangan Radhika yang ada digenggamannya bergerak. Apakah istrinya itu sudah sadar?
Baru saja Shakti hendak memanggil dokter, sebuah tangan menahannya. Didalam ruangan ini hanya ada dirinya dan Radhika, berarti yang menahannya itu adalah Radhika.
Shakti berbalik dan mendapati sang istri tengah tersenyum manis padanya. "HAPPY BIRTHDAY SAYANG."
Shakti syok. Benar-benar syok. Ada apa ini? Bukannya istrinya itu tadi koma?
Tak lama pintu operasi terbuka dan masuklah keluarga dan para sahabatnya. Raisha bahkan membawa sebuah kue.
"Selamat ulang tahun Daddy."
"Anak papa udah besar. Selamat ulang tahun ya."
"HBD Shak, cieee tua."
"Ada apa ini?" Shakti bertanya dengan kaget.
"Sorry yang, ini surprise buat kamu." Radhika nyengir.
Shakti bahkan sampai lupa jika hari ini dirinya ulang tahun.
"Kamu gak koma yang? Tapi tadi kata dok..."
"Ya enggaklah. Coba lihat, aku baik-baik ajakan. Aku udah minta dokternya buat boong sama kamu, terus dokternya ngasih tau sama yang lain bahwa ini surprise buat kamu." jelas Radhika.
"Pantes kalian gak panik sama sekali."
Semuanya nyengir. Shakti yang melihat itu mendengus.
"Jangan bikin surprise kaya gini lagi ya. Untung aku gak punya riwayat penyakit jantung, kalau gak bisa-bisa aku mati ditempat."
"Jangan ngomong gitu dong, anak-anak masih kecil."
"Iya sayang. Makasih ya surprise nya." Shakti mencium kening Radhika.
"Shak, lo gak mau adzan nin anak lo apa?" tegur Arjun.
Shakti berbalik kearah mamanya dan mama mertuanya yang tengah menggendong bayi merahnya.
Tesha tengah menggendong cucu laki-lakinya, sedangkan Rani menggendong cucu perempuannya.
Setelah selesai mengadzani bayi kembarnya, Shakti membawa bayi perempuannya kepada Radhika. Bayi laki-lakinya sekarang tengah berada digendongan sang adik, Riti.
"Kita kasih nama siapa?" tanya Shakti pada Radhika.
"Kali ini kamu yang kasih nama. Kan aku udah kasih nama Raisha." Radhika tersenyum.
Shakti ikut tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Yang perempuan ini aku kasih nama Keyra Diren, dan yang laki-laki aku kasih nama Kendra Diren. Gimana sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1
Fiksi PenggemarIni kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Dia di pertemukan dengan seorang gadis yang be...