Kring kring
Bel pulang menggema disekolah SMA Pelita Bangsa. Para murid mulai berhambur keluar dari kelas mereka masing-masing. Ada yang menuju parkiran sekolah untuk mengambil motor atau mobil mereka dan ada juga yang menuju halte bus didepan sekolah untuk menunggu angkutan umum atau jemputan.
Shakti
Maaf sayang, gue gak bisa anter lo pulang. Gue ada rapat osis. Maaf ya 😔😘
Radhika menghembuskan napasnya kasar saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Shakti. Tanpa berniat membalasnya, Radhika memasukan ponselnya kedalam saku roknya.
Radhika berjalan menuju halte bus. Terpaksa deh Radhika naik bus atau gak angkutan umum lainnya. Sekolah sudah cukup sepi, tinggal dirinya dan beberapa murid lagi yang sepertinya menunggu jemputan.
Radhika menyeritkan keningnya merasa heran saat melihat sebuah mobil Audi berwarna hitam berhenti tepat didepannya. Tak mungkin kan itu Shakti? Bukankah Shakti tadi pagi berangkat menggunakan motor ninja kesayangan cowok itu?
Pemilik mobil Audi itu keluar dari dalam mobilnya. Tersenyum manis pada Radhika.
"Hai cantik, mau gue antar pulang gak?"
Radhika sedikit kaget saat tau ternyata pemilik mobil Audi hitam itu adalah orang yang paling Radhika benci sekarang.
"Gak usah malu-mau. Yuk gue anterin." ucap Ravjeet kemudian menggengam tangan Radhika.
Radhika berusaha melepaskan tangannya yang digenggam oleh Ravjeet. Tapi percuma, genggaman Ravjeet begitu kuat.
"Taksi atau angkot jam segini gak bakal ada, lebih baik lo pulang sama gue deh. Lebih aman." Ravjeet menarik paksa lengan Radhika, mendorong tubuh gadis itu agar masuk kedalam mobilnya.
Ravjeet menutup pintu mobil. Cowok itu mengitari mobilnya dan masuk kedalam mobilnya lalu mengendarainya.
Diperjalanan pulang, didalam mobil Ravjeet hanya terdapat keheningan. Baik Radhika ataupun Ravjeet sama-sama bungkam. Merasa keadaan mulai canggung, Ravjeet menoleh kearah Radhika. Mengajak bicara gadis itu.
"Gimana kabar lo?" tanya Ravjeet, menatap kearah Radhika dengan tatapan kerinduan.
"Baik." jawaban singkat yang keluar dari bibir Radhika cukup membuat Ravjeet senang.
"Lo gak nanyain kabar gue?"
Radhika menoleh sekilas kearah Ravjeet, kemudian kembali menatap lurus kedepan. "Kalau lo gak baik, gak mungkinkan sekarang lo ada disini." ucap Radhika, sinis.
Nada sinis itu yang paling dibenci oleh Ravjeet. Semenjak Ravjeet kembali dari pertukaran pelajar, sikap Radhika benar-benar berubah padanya. Itu semua memang salahnya, salah Ravjeet yang meninggalkan gadis itu tanpa kabar. Dulu Ravjeet pikir Radhika tau tentang dirinya yang akan pergi ke Prancis untuk pertukaran pelajar. Ravjeet benar-benar lupa dengan sikap cuek kekasihnya itu. Ravjeet sengaja pergi tanpa memberitahu Radhika agar gadis itu tak sedih nantinya. Namun perkiraan Ravjeet salah, Radhika justru terpuruk setelah kepergiannya. Dari mana Ravjeet tahu? Selama di Prancis Ravjeet menyewa mata-mata untuk mengawasi sang kekasih. Dan sekarang semua sudah berubah. Radhika bukan milik Ravjeet lagi, gadis itu sekarang menjadi milik Shakti, rivalnya. Jika ingin egois mungkin Ravjeet bisa, diantara keduanya belum ada kata putus. Yang otomatis Radhika masihlah kekasih Ravjeet. Tapi Ravjeet tak ingin melihat Radhika sedih, Ravjeet sadar, Radhika mulai menaruh rasa pada Shakti.
"Ravjeet, rumah gue lewat." teriak Radhika.
Ravjeet sadar dari lamunannya. Cowok itu segera menghentikan mobilnya dan memundurkannya secara perlahan. Untung saja lewatnya hanya sedikit, kalau jauh harus putar balik deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1
FanfictionIni kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Dia di pertemukan dengan seorang gadis yang be...