Shakti berdiri dengan gagahnya didepan aula sekolah. Cowok itu memakai jas dan celana jens pas body.
Hari ini adalah hari yang dinanti nantikan kelas 12, yaitu hari kelulusan mereka. Seluruh anak kelas 12 diwajibkan memakai jas bagi cowok dan kebaya bagi cewek.
Shakti saat ini tengah menunggu Radhika. Sebenarnya Shakti malas datang pagi kesekolah, tetapi dua orang wanita yang dicintainya memaksanya datang kesekolah pagi dengan alasan hari ini adalah hari kelulusan. Siapa lagi kalau bukan Radhika dan mommynya. Memang siapa lagi yang bernani memerintahnya selain kedua wanita itu dan adek tengilnya.
Padahal bagi Shakti hari kelulusan adalah hari yang paling ingin dihindarinya. Karena dengan adanya hari kelulusan artinya dirinya akan segera pergi dari sekolah ini. Dan harus meninggalkan Radhika.
Bukannya apa-apa, hanya saja Shakti takut tunangannya itu digoda cowok lain. Pasalnya ceweknya itu cantik sekali meski jutek dan dingin.
Mata Shakti berbinar saat melihat kedatangan seorang cewek cantik yang memakai dress berwarna merah selutut. Cewek itu adalah Radhika.
Tumben sekali kan Radhika mau memaki dress, biasanya cewek itu lebih suka memaki kaos dengan celana jens.
"Cantik banget." puji Shakti saat Radhika sudah berada disampingnya.
"Gombal."
Shakti tak menghiraukan perkataan Radhika. Cowok itu masih asik menatap tunangannya.
"Ngapain sih ngeliatin gue segitunya? Risih tau gak."
"Abisnya lo cantik banget, sayang kalau dilewatin."
"Jadi biasanya gue gak cantik gitu?" kata Radhika galak. Maklum dia sekarang sedang PMS.
"Biasanya lo juga cantik banget kok yang. Cuma hari ini kan lo beda, tumben banget gitu pakai dress."
Pipi Radhika memerah. "Dipaksa mama."
Shakti tersenyum melihat pipi Radhika yang memerah. Cowok itu menusuk-nusuk kedua pipi Radhika dengan jari telunjuknya.
"Udah ah, yuk kedalam, bentar lagi acaranya mulai loh." Radhika menarik lengan Shakti dan membawa cowok itu masuk kedalam aula, tempat dilangsungkannya acara perpisahan murid kelas 12.
*****
Tak terasa acara perpisahan sudah berlalu 1 jam. Saat ini Shakti yang tengah berpidato didepan sana sebagai mantan ketua osis dan murid berprestasi.
Ya Shakti mendapat juara pertama dikelasnya. Siapa yang menyangka cowok bad boy itu akan mendapatkannya? Meski pun bukan sebagai juara umum, tapi Radhika cukup bangga dengan keberhasilan tunangannya itu.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk bapak dan ibu yang telah mengajari saya dan teman-teman saya sehingga bisa seperti sekarang. Tanpa kalian kami tidak bisa apa-apa. Ibaratkan burung yang tak bisa menerbangkan sayapnya."
"Dan juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tunangan saya, Radhika Akyildicz."
Pipi Radhika memerah saat Shakti menyebut namanya. Apalagi sekarang dia menjadi sorotan.
"Berkat dia saya sekarang bisa mendapatkan juara 1 dikelas. Ya meski pun tidak juara umum, tapi saya benar-benar bangga bisa mendapatkannya. Kalian semua jangan pandang orang sebelah mata, siapa bilang cowok bad boy seperti saya selalu mendapatkan nilai buruk? Buktinya sekarang saya bisa mendapatkan juara 1. Kalian harus ingat kata pepatah, jika ada kemauan maka disitu ada jalan. Intinya buat adik-adik kelas ku, berusahalah semampu kalian, raih lah apa yang kalian ingin kan. Jika kalian gagal, jangan menyerah. Terus kan perjuangan kalian, karena usaha tak akan menghianati hasil."
"Dan yang terakhir, I Love You More My Fiance." seru Shakti dari atas panggung yang berhasil membuat sorakan terdengar didalam ruang aula.
*****
Setelah acara selesai Shakti menghampir Radhika dan kedua orang tuanya yang tengah berada diruang kepala sekolah. Jangan sampai kalian lupa siapa pemilik sekolah ini.
"Gimana yang, bangga gak?" tanya Shakti seraya mendudukan bokongnya disamping Radhika.
"Biasa aja." sahut Radhika santai.
Shakti mengerucutkan bibirnya.
Tok tok
Pintu terbuka dan menampilkan sosok Riti, Vannya, Arjun, dan juga Gautam.
"Wihhh kakak gue selamat ya." kata Riti saat masuk kedalam ruang kepala sekolah. Riti pikir bodo amat lah, kepala sekolahnya juga gak ada kok.
"Riti gak sopan." tegur Tesha, mami Riti.
Riti terkekeh, lalu dengan santainya duduk disamping Tesha.
"Hallo camer." sapa Gautam pada kedua orang tua Shakti dan Riti.
"Hallo juga Gautam." sapa balik Tesha. Sementara Arif hanya tersenyum menanggapi.
"Om tante." kata Vannya dan Arjun berbarengan. Keduanya tersenyum sopan pada Arif dan Tesha.
Radhika yang melihat keberadaan Vannya tersenyum kecil, begitu juga dengan Vannya yang membalas senyuman Radhika.
"Selamat ya." kata Radhika pada Vannya.
Vannya menganggukan kepalanya. "Makasih."
Jika kalian penasaran siapa juara umumnya, jawabannya adalah Vannya Alexandra.
"Tisha mana?" tanya Radhika tak mendapati keberadaan sahabatnya yang satu itu.
"Lagi apel sama mantan lo."
Radhika menganggukan kepalanya mendengar jawaban dari Riti. Sementara Shakti melotot tak suka, hanya mendengar kata mantan saja Shakti sudah emosi. Apalagi kalau dia mendengar nama orangnya.
"Kenapa bang?" tanya Riti polos. Cewek itu asik memainkan ponselnya.
Semua yang ada diruangan itu sontak menatap kearah Shakti dengan raut penasaran.
"Gak papa." sahut Shakti judes lalu memainkan ponselnya.
---TBC---
Ada saran gak buat kampus Shakti dan teman-temannya nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1
FanfictionIni kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Dia di pertemukan dengan seorang gadis yang be...