18. Cemburunya Shakti

544 55 39
                                    

Jangan lupa baca cerita gue yang HUSBAND dan ReLia

Happy Reading! 😙

***

Ravjeet tersenyum manis pada Radhika yang tengah berjalan disampingnya. Ravjeet merasa benar-benar senang Radhika mengajaknya jalan-jalan. Ravjeet tau pasti ada alasan tertentu yang membuat Radhika mengajaknya jalan-jalan. Biarpun dia dimanfaatkan oleh Radhika, yang penting dia bisa jalan dengan gadis itu.

"Radhika itu dirambut kamu apa?" Ravjeet menyentuh rambut Radhika. Ravjeet bukan modus atau apa, tapi memang ada dedaunan dirambut Radhika.

"Hah emangnya ada apa?" tanya Radhika balik.

Ravjeet hendak mengambil dedaunan itu. Namun gerakannya terhenti saat mendengar suara yang cukup keras dan dikenalnya.

"Radhika, ikut gue sekarang!"

Ravjeet tentu mengenal suara itu. Suara rivalnya, Shakti.

"Maaf anda siapa ya?" tanya Radhika ketus.

Ravjeet membelalakan kedua matanya, sementara Shakti mengeram kesal.

"Radhika ikut gue pulang! Lo ngapain sih disini sama mantan lo lagi, selingkuh hah?" tanya Shakti galak.

Radhika menatap tajam Shakti, hal itu membuat nyali Shakti menciut. "Emang cuma lo doang yang bisa selingkuh? Gue juga bisa."

"Ayo Ravjeet." Radhika menarik tangan Ravjeet, gadis itu menggenggam tangan Ravjeet. Ravjeet sontak terkejut dengan perlakuan Radhika, tapi dia menikamatinya.

Shakti mengepalkan kedua tangannya erat. Pemandangan didepannya ini benar-benar menyakiti hatinya. Shakti berbalik badan, cowok itu meninggalkan Radhika dan Ravjeet dengan emosi yang memuncak.

"Ayo pulang." ajak Shakti tak santai pada sang adik.

Riti segera bangkit dari duduknya, dia sedari tadi hanya diam melihat adegan kakak dan sahabatnya itu. Sebelum mengejar langkah sang kakak yang panjang, Riti mengedipkan sebelah matanya pada Radhika, yang dibalas dengan senyuman dari gadis itu.

Setelah kepergian Shakti dan Riti, Radhika langsung melepas genggaman tangannya pada Ravjeet.

"Sorry, jangan baper ya." setelah mengucapkan itu Radhika melenggang pergi dari hadapan Ravjeet.

Ravjeet tersenyum miris menatap kepergian Radhika. Benarkan dugaannya, dirinya hanya dimanfaatkan oleh gadis yang masih dicintainya itu.

"Gak papa lo manfaatin gue, asal lo bahagia Radh."

*****

Shakti membanting pintu kamarnya keras. Emosi masih menguasai diri cowok itu. Apa sih maksud dari Radhika? Gadis itu sukses membuatnya emosi berat. Kalau ditanya cemburu atau tidak, sudah pasti Shakti cemburu. Siapa sih gak cemburu melihat kekasih sendiri jalan sama cowok lain, apalagi itu mantannya.

Radhika itu cinta pertamanya Shakti. Shakti memang terkenal playboy, dia sering gonta ganti pasangan, tapi Shakti tak pernah mencintai mereka. Shakti hanya mempermainkan mereka, namun setelah bertemu Radhika entah kenapa dia langsung tertarik dengan wajah dingin milik gadis itu. Gadis itu lah yang pertama kali menolaknya, dan gadis itu juga yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Gadis yang dia temui ketika hujan-hujanan dulu. Selama bersama Radhika, Shakti tak pernah sekalipun bermain dengan gadis lain lagi, dia begitu setia.

*****

Sementara itu didalam kamarnya Riti, gadis itu tengah melakukan video call bersama dengan kedua temannya.

"Keren banget akting lo Radh." puji Riti pada Radhika diseberang sana.

Radhika hanya tersenyum kecil menanggapi.

"Duh gue gak bisa lihat sih, harusnya tadi lo ngajak gue Rit." timpal Tisha cemberut.

"Kalau lo ikut yang ada rencana kita gagal Tisha sayang." hardik Riti.

Tisha cemberut. Sementara Radhika dan Riti tertawa.

"Eh Radh kayanya tadi Ravjeet baper deh sama lo." Riti tertawa, dia tidak menyadari jika kedua temannya menegang mendengar penuturan Riti.

Dari layar ponsel Riti, dapat dilihat wajah Radhika yang tegang, sementara Tisha tersenyum kecut.

"Tisha maaf..gue.."

"Gak papa kok Radh, gue paham kok. Yang penting rencana kita..."

Cklek

Pintu kamar Riti terbuka. Ternyata Shakti yang masuk kedalam kamar adiknya itu. Riti gelagapan sendiri.

"Siapa Rit?" tanya Radhika diseberang sana.

"Eh udah dulu ya ada abang gue, bye." Riti mengakhiri video call nya. Gadis itu segera menyembunyikan ponselnya dibawah bantal.

"Eh abang." Riti cengengesan, ketahuan sekali kalau gadis itu tengah menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa lo?" tanya Shakti heran.

"Hehe gak papa kok bang."

Shakti merebahkan tubuhnya diatas ranjang sang adik. Cowok itu mejadikan paha sang adik sebagai bantalannya.

"Radhika kok bisa sama Ravjeet sih?" tanya Shakti pada Riti.

"Mana gue tau, makanya bang jangan suka selingkuh." cibir Riti.

"Gue gak selingkuh ya, dia cuma salah paham."

"Apanya yang gak selingkuh, makan berdua gitu dikantin."

"Gue bisa jelasin."

"Jelasin sekarang."

Shakti pun menceritakan semuanya. Mulai dari yang dicafe waktu itu sampai yang dikantin.

"Jadi kak Vannya ngancem lo?" tanya Riti.

"Iya, gue bisa apa Rit, cuma dua minggu." Shakti menghela napasnya kasar. Rasanya dia begitu lega setelah menceritakan semuanya pada sang adik.

"Gue tau ucapan kak Vannya gak pernah main-main."

"Lo juga sih dulu kenapa misahain kak Vannya sama kak Arjun, dapat masalahkan lo." hardik Riti.

"Ya gue hilaf waktu itu."

"Hilaf hilaf, alasan." cibir Riti.

"Bangun lo, penat gue." Riti mendorong kepala Shakti yang rebahan diatas pahanya.

"Kok gue kangen ya sama Radhika."

"Idih tadinya aja marah-marah sama Radhika, lah sekarang udah kangen aja."

Shakti menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Shakti nyengir, cowok itu juga tak tau kenapa dia tidak pernah bisa marah dengan gadis itu. Mungkin karena cintanya sudah terlalu besar untuk gadis itu.

"Keluar lo, gue mau telponan sama ayang beb." usir Riti.

Shakti melotot kearah sang adik. Lalu cowok itu berlalu pergi dari kamar sang adik. Shakti membanting pintu kamar Riti.

"Heh abang luknut rusak itu pintu gue."




---TBC---

jangan lupa vote dan comennya ya 😍😍

Terimakasih yang sudah setia baca cerita gue ini

Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang