Ketua Osis

412 21 5
                                    

Liana POV

Memang, ada tiga kemungkinan jika mencintai seseorang, yaitu, kemungkinan diterima, ditolak, atau kemungkinan untuk merelakan. Hal itu yang aku rasakan ketika mencintai Ridho.

***

Hari telah berganti hari. Kini harapanku tentang Ridho telah pupus. Kini Ridho dan Puput sudah menjadi sepasang kekasih.

Di kantin...

"Hai Li," Ucap Elisa.

"Hai Lis, ada apa?" Ucapku.

"Lo kenapa sih? Dari kemaren murung terus, terus kemaren lo sakit apa?" Ucap Elisa.

"Demam," Ucapku.

"Lah terus, kenapa lo murung?" Ucap Elisa khawatir.

"Lis, lo kan udah tau kalo gue suka sama si Ridho," Ucapku.

"Ouh iya, gue tau, mesti lo murung karena Ridho jadian sama si Puput kan?" Ucap Elisa

"Iya," Ucapku.

"Yaelah cuma gitu doang, tak kira kenapa," Ucap Elisa.

"Gue sakit hati tau Lis," Ucapku.

"Udahlah lupain aja, lagian ngapain sedih cuma gara-gara cowok yang kaya Ridho," Ucap Elisa.

Tiba-tiba...

Kringg... (bel masuk)

"Udah bel tuh, yuk masuk," Ucap Elisa.

"Yuk," Ucapku.

(Dikelas)

"Bu Sri dimana sih? Tumben telat," Ucapku.

"Enak dong palah kalo Bu Sri telat, kan kita ngga pelajaran," Ucap Elisa terkekeh.

Tiba-tiba Bu Sri datang...

"Selamat siang anak-anak," Ucap Bu Sri.

"Selamat Siang Bu," Ucap Murid.

"Hari ini kalian beruntung sekali, karena dari jam pelajaran 4,5, sampai pulang kalian tidak ada pelajaran, hal ini dikarenakan akan diselenggarakan pemilihan ketua osis, kalian bisa menghadirinya di lapangan tengah," Ucap Bu Sri.

"Hore!!" Teriak Murid-murid.

"Silahkan kalian berkumpul dilapangan tengah untuk mengahadiri pemilihan ketua osis," Ucap Bu Sri.

"Baik bu," Ucap seluruh murid.

Semuanya pun berkumpul dilapangan tengah, suasana disana telah ramai oleh banyak murid yang sedang mengantri untuk pemilihan ketua osis.
"Ampun dah... Rame banget, gila," Ucap Elisa.

"Iya nih rame banget, gue males kalo disuruh ngantri kaya gini," Ucapku.

"Btw calon ketosnya siapa aja sih?" Ucap Elisa.

"Entah, coba tanya," Ucapku.

Aku pun bertanya kepada salah satu siswi disebelahku.

"Maaf, boleh nanya ngga?" Ucapku.

"Boleh, tanya apa?" Ucap siswi itu.

"Siapa aja sih calon ketosnya?" Ucapku.

"Lho, kamu ngga tau? Padahal kemaren kan pidato calon-calon ketos," Ucap siswi itu.

"Aku ngga tau, kemaren aku ngga masuk sekolah," Ucapku sedikit terkekeh.

"Ouh gitu, calon ketosnya itu, Kak Marco, Kak Ismi, sama Kak Arsy," Ucap Siswi.

Secret Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang