Sesampainya disekolah....
Aku pun langsung turun dari angkot dan langsung menuju ruang OSIS karena ada sedikit urusan yang harus aku kerjakan.
Liana POV
"Aduh, kenapa gue ketemu sama ini cowo coba? Dia diem banget lagi," Batinku.
"Kenapa dia harus pake jaket segala sih? Kan gue jadi ga bisa liat namanya di badge bajunya, sial," Ucapku.
Sesampainya disekolah aku langsung buru-buru turun dari angkot dan langsung berlari menuju kelasku. Sesampainya dikelas...
"Lha kok sepi?"Ucapku lirih.
Aku pun langsung duduk dibangku nomor tiga, seperti biasa aku pun langsung mengeluarkan novelku.
Tiba-tiba...
"Dor!!!!" Ucap seseorang mengagetkanku.
Seketika aku langsung tersentak kaget.
"Ishh Ridho!!! Kaget tau," Ucapku kesal.Ternyata yang mengagetkanku adalah Ridho.
"Jiah... Kaget lu," Ledek Ridho.
"Hmmm," Gumamku kesal.
"Ih ngambek nih yeh, udah ih jangan ngambek nanti pulang sekolah gue ajak lo jalan-jalan mau?" Ucap Ridho.
"Jalan-jalan? Kemana?" Ucapku.
"Kemana aja, mau ga?" Ucap Ridho.
"Emmm gimana yah? Gatau gue bingung," Ucapku.
"Mau lah, please, gue mau ngomong sesuatu sama lo nanti," Ucap Ridho meyakinkan.
"Em ya udah deh gue mau, tapi btw lo mau ngomong apaan ke gue? " Ucapku.
"Emm ada deh, ya udah nanti habis pulang sekolah kita langsung jalan-jalan, oke?" Ucap Ridho.
"Oke," Ucapku.
Ridho pun kemudian pergi, setelah Ridho pergi, Elisa pun datang...
"Hai Lia," Ucap Elisa yang kemudian duduk disebelahku.
"Hai," Ucapku membalas sapanya.
"Kok lo senyum-senyum gitu sih? Ada apa koh?" Ucap Elisa yang menyadari aku sedang senyum-senyum sendiri karena memikirkan ajakan Ridho jalan-jalan bersamaku.
"Ga papa, gue lagi seneng aja," Ucapku.
"Ya ceritain kenapa lo seneng?"Ucap Elisa penasaran.
"Ridho mau ajak gue jalan-jalan habis pulang sekolah," Ucapku dengan tersenyum.
"Terus?" Ucap Elisa.
"Menurut lo si Ridho suka sama gue apa ga?" Ucapku.
"Apa yang bikin lo yakin kalo si Ridho suka sama lo?" Ucap Elisa.
"Kemaren waktu gue pulang jalan kaki, tiba-tiba dia ngajakin gue pulang bareng, naik motor lagi, terus tadi, sebelum lo berangkat, si Ridho ngagetin gue terus ngajakin gue jalan-jalan," Ucapku.
"Ya mungkin aja kalo si Ridho suka," Ucap Elisa.
"Beneran?" Ucapku senang.
"Mungkin," Jawab Elisa meyakinkan.
"Tapi, btw lo suka sama Ridho?" Sambung Elisa.
"Emm.. Iya gue suka sama Ridho," Ucapku malu-malu.
"Ouh pantes, kalo ada Ridho rasanya kamu seneng banget," Ucap Elisa.
Aku pun hanya tersenyum malu.
***
Arsy POV
Diruang OSIS
"Arsy, kamu mau ga nyalon jadi ketos?" Ucap Ka Kiki.
"Apa kak? Ketos?" Ucapku bingung.
"Iya jadi ketos, soalnya kamu yang paling rajin disini, mau yah," Bujuk Ka Kiki.
"Emm gimana yah kak? Ya udah deh, isnyaallah aku mau nyalonin jadi ketos," Ucapku.
"Nah gitu dong, ya udah nih formulir buat nyalon jadi ketos, kamu isi ya, nanti kalo udah kamu isi formulirnya kasih ke kakak ya," Ucap Kak Kiki.
"Iya kak," Ucapku sambil mengambil formulir itu.
Setelah itu aku pun langsung kembali ke kelas...
***
Liana POV
Kring.... (Suara Bel)
"Yey, akhirnya bel pulang bunyi, gue deg deg an El," Ucapku menatap Elisa.
"Yaiya lah lo deg degan kalo ga deg degan ya lo otomatis mati," Ucap Elisa.
"Hmmm," Ucapku.
Tiba-tiba...
"Lia ayo," Ucap Ridho menghampiriku.
"Emm, gue pulang dulu ya, bye," Ucap Elisa sambil berbisik kepadaku.
Elisa pun meninggalkanku, kemudian aku pun pergi bersama Ridho.
"Ayo naik," Ucap Ridho.
"Oke," Ucapku senang sambil menaiki motor Ridho.
"Btw, kita mau kemana dho?" Ucapku.
"Emm.. Ada deh, lo ikut aja," Ucap Ridho."Oke," Ucapku.
30 menit kemudian, aku dan Ridho sampai di suatu tempat.
"Kita dimana ini dho?" Ucapku bingung.
"Ini taman, lo suka ga tempatnya?" Ucap Ridho sambil tersenyum kearahku.
"Suka banget dho, banyak bunga disini," Ucapku senang.
"Ouh yah, bagus deh," Ucap Ridho.
"Em.. Li, gue mau ngomong sesuatu sama lo," Ucap Ridho sambil memegang tanganku.
"Ngomong apaan dho?" Ucapku.
"Lo mau ngga jadi pacar gue?" Ucap Ridho sambil menatap kearahku dan tersenyum.
Seketika hatiku berdegup sangat kencang.
"A.. Apaan sih dho," Ucapku tersipu malu.
"Iya, lo mau ngga jadi pacar gue?" Ucap Ridho untuk yang kedua kalinya.
Sungguh rasanya terasa seperti mimpi. Aku sangat bahagia.
"Kalo gue mau jadi pacar lo gimana?" Ucapku.
"Berarti ekting gue berhasil dong? Yes!!" Ucap Ridho.
"Maksud lo apaan dho?" Ucapku bingung.
"Jadi gini Li, niat gue ajak lo kesini itu cuma buat pemanasan gue mau nembak si Puput. Sebenernya udah dari kemaren gue pengen nembak si Puput, tapi gue gugup, gue belum siap mental. Makanya gue ngajak lo kesini, gue cuma mau pemanasan aja sama lo," Ucap Ridho.
"Ouh gitu yah dho," Ucapku.
"Iya," Ucap Ridho.
Sungguh sakit, harapanku akan Ridho sekarang sudah pupus. Dia telah mencintai orang lain, yaitu puput, temen sekelas ku dan Ridho...
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Teen Fiction"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫