Ridho POV
Aku pun pulang mengantar Lia, diperjalanan aku selalu memikirkan tentang perasaanku ini. Sejak bersama Lia aku bingung mengapa hatiku berdegub kencang saat melihat senyumannya.
Hari ini aku bersama Lia, mengapa timbul perasaan aneh saat ada di dekatnya? Atau jangan-jangan aku telah menyukainya? Ngga mungkin, dia sahabat gue, gue ngga boleh suka sama dia, apa lagi dia telah mencintai orang lain.
Aku pun pulang ke rumah...
"Ridho pulang," Ucapku sambil memasuki Rumah.
"Eh... Jawab salam dulu," Ucap Mamah.
"Oiya lupa, Asalamu'alaikum," Ucapku.
"Wa'alaikumsalam. Kamu yah udah gede tapi masih aja kalo pulang kerumah ngga ngucap salam," Ucap Mamah.
"Iya mah, maaf-maaf, lain kali Ridho ngga ngulangin lagi deh," Ucapku sambil terkekeh.
Mamah pun hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat sikapku.
"Oiya mah, Mamah dulu punya sahabat yah mah?" Ucapku.
"Punya, tapi sahabat mamah cuma satu doang, dan itu pun mamah sama dia ngga pernah ketemu lagi sejak 10 tahun yang lalu," Ucap Mamah.
"Ngga ketemu karena apa?" Ucapku.
"Jadi sejak mamah menikah terus sahabat mamah juga menikah itu kami berdua putus kontak, kami sibuk sama dunia kami sendiri. Nah 10 tahun yang lalu kita pindah rumah. Dulu rumah kita ngga disini dho, begitu juga sahabat mamah rumahnya bukan disini tapi di Jogja, nah sekarang mamah pindah disini karena urusan pekerjaan papah, nah jadinya," Ucap Mamah.
"Oh gitu toh ceritanya, mamah ngga bilang sama Ridho kalo kita pindah kesini itu karena urusan pekerjaan papah, padahal Ridho kangen sama Jogja lho mah," Ucapku.
"Iya maaf ya sayang," Ucap Mamah sambil mengelus kepalaku.
"Oiya mah, kayanya Ridho tau deh dimana sahabat mamah sekarang," Ucapku.
"Emang kamu tau beneran?" Ucap Mamah heran.
"Tau lah," Ucapku.
"Dimana rumahnya?" Ucap Mamah.
"Rahasia," Ucapku.
"His kamu lho mama kepo tau. Oiya terakhir kali mamah liat sahabat mamah itu dia lagi sama anaknya, anaknya cewe tau dho, umurnya seumuran sama kamu," Ucap Mamah.
"Iya anaknya cewe dan itu adalah temen sekelas Ridho," Ucapku."Wah serius kamu? Ajak mamah ketemu sama sahabat mamah dong, mamah kangen," Ucap Mamah.
"Iya, kapan-kapan Ridho aja mamah," Ucapku.
"Besok aja napa," Ucap Mamah.
"Ya ngga tau mah, kalo Ridho ngga sibuk Ridho bakal ngajak mamah ketemu sama sahabat mamah," Ucapku.
"Oke ship," Ucap Mamah sambil mengacungkan jempol.
Liana POV
Skip
Keesokan Harinya...
"Mah Lia ngga mau dianter Kak Sandi, Lia naik angkot aja," Ucapku.
"Lho kenapa?" Ucap Mamah.
"Ngga papa. Ya udah Lia berangkat dulu ya," Ucapku berpamitan.
"Iya ati-ati," Ucap Mamah
"Iya," Ucapku.
Aku pun berangkat. Aku sengaja berangkat naik angkot agar bisa ketemu Kak Arsy.
Aku pun menunggu angkot. Tak lama kemudian angkot pun datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Novela Juvenil"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫