Liana POV
Pukul 03.30
Rasanya senang telah kembali kerumah. Aku sengaja bangun lebih awal.
Hari ini aku ingin berangkat sekolah, maka dari itu aku bangun pagi untuk mempersiapkan peralatan sekolahku.
Pukul 06.15
"Lia? Apa yang kamu lakukan nak? Kamu baru pulang kemaren lho. Masa langsung sekolah?" Ucap Mamah khawatir saat melihatku memakai seragam sekolah.
"Ngga papa lah mah, Lia pengen sekolah, lagi pula sekarang hari sabtu, sekarang di sekolah Lia cuma ada perlombaan aja," Ucapku.
"Tapi nak, mama takut kamu masih sakit," Ucap Mamah.
"Lia udah ngga sakit kok," Ucapku.
"Ya udah. Kamu sekolahnya dianter kak sandi aja ya," Ucap Mamah.
"Iya mah," Ucapku.
Setelah itu aku pun berangkat sekolah dengan diantar kak sandi. Sesampainya disekolah, aku melihat Kak Arsy sedang duduk bangku depan kelasnya, aku sengaja lewat situ.
"Pagi Kak," Ucapku menyapanya.
Tidak ada jawaban. Aku pun kemudian melanjutkan langkahku menuju ke kelas.
"Apa yang Terjadi?" Hanya pertanyaan itu yang ada dikepalaku.
Sesampainya dikelas...
"Lia," Ucap Ridho senang.
"Eh Ridho," Ucapku.
"Syukurlah lo udah berangkat, gue mau cerita sama elo," Ucap Ridho.
"Cerita apaan dho?" Ucapku.
"Tentang puput," Ucap Ridho.
"Puput?" Ucapku.
"Iya, jadi kemaren sore waktu gue habis pulang latihan lomba, gue ngajak puput pulang bareng, tapi puputnya ngga mau," Ucap Ridho.
"Lah terus?" Ucapku.
"Terus, gue tinggalin tuh puput. Terus gue ngga sengaja mampir ke apotek buat beli obat buat mamih gue. Nah disebrang apotek tuh ada rumah makan lho Li. Nah, pas gue keluar dari apotek, gue liat Puput jalan sama cowok lain," Ucap Ridho.
"What? Lo serius? Ngga mungkin dho, puput tuh baik, dia ngga mungkin kaya gitu ke kamu," Ucapku tidak percaya.
"Gue liat sendiri Li. Dan gue liat muka cowok itu dengan jelas. Rambutnya berwarna kuning campur merah, terus ditelinganya cowok itu ada tindiknya. Dan dari seragam sekolahnya dia murid SMA Bhinneka," Ucap Ridho.
"Lo serius dho?" Ucapku.
"Iya serius," Ucap Ridho.
"Lo positif thinking aja dulu dho, mungkin dia sodaranya atau..." Ucapku terpotong.
"Cowok simpenannya?" Ucap Ridho memotong pembicaraanku.
"Jangan ngawur lo dho," Ucapku.
"Ya bisa aja dia cowok simpenannya puput kan?" Ucap Ridho.
"Ya udah dari pada lo curiga terus kaya gini, mending kita selidikin siapa cowok itu," Ucapku.
"Wah boleh tuh, lo bantu gue kan?" Ucap Ridho.
"Iya," Ucapku.
Aku pun memutuskan untuk membantu Ridho untuk menyelesaikan kasus tentang puput.
Elisa POV
Pukul 06.35
Ting tong... (bel rumahku berbunyi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love (Tamat)
Teen Fiction"Ada 3 kemungkinan ketika mencintaimu.Satu kemungkinan diterima, dua kemungkinan ditolak, tiga kemungkinan untuk merelakan," By Lia. "Maaf, cinta itu tidak bisa dipaksain," By Ridho. "Aku tidak ingin kau tersakiti," By Arsy. No plagiat 🚫