Menghilang

262 14 1
                                    

Ridho POV

Keesokan Harinya...

Aku berangkat sekolah dengan mengendarai motorku. Saat dijalan, tanpa disengaja aku melihat Puput naik motor bersama laki-laki yang kemarin aku liat bersama Liana. Aku pun mengikuti mereka dari belakang. Tak ada hal yang mencurigakan dari mereka, tetapi saat sampai dari sekolah, laki-laki itu mencubit pipi Puput, mereka tampak asyik bercanda, kemudian laki-laki itu pergi, dari seragamnya dia bukan murid sekolah sini. Saat laki-laki itu pergi aku pun menghampiri puput.

"Sayang," Ucapku.

"Eh..em.. Kok kamu udah dateng sih? Biasanya belum dateng?" Ucap Puput gugup.

"Aku sengaja berangkat awal. Oiya sayang, siapa dia tadi?" Ucapku penasaran.

"Siapa apanya?" Ucap puput.

"Yang nganter kamu," Ucapku.

"Em... Dia... Dia sodaraku, iya dia sodaraku," Ucap Puput mencurigakan.

"Sodara?" Ucapku.

"Iya sodara," Ucap Puput.

"Tumben sodaramu nganter, biasanya kamu dianter Papah kamu,"Ucapku.

"Em...papah lagi tugas di luar kota jadinya aku dianter sodaraku," Ucap Puput.

"Oh gitu," Ucapku.

"Ya udah yank, kita ke kelas yuk," Ucap Puput.

"Bentar aku taroh motorku dulu," Ucapku.

Aku pun memarkirkan motorku, setelah itu aku dan puput pun ke kelas.
Liana POV

Seperti biasa aku pun berangkat dengan diantar Kak Sandi...

Sesampainya di sekolah, aku pun berjalan menuju kelasku, suasana masih agak sepi, karena aku berangkat sangat awal. Tiba-tiba...

"Hai dek, masih inget aku?" Ucap seorang perempuan menghadangku, perempuan itu adalah Kak Tata.

"Kak Tata?" Ucapku ketakutan.

"Ternyata kamu masih belum dengerin perintahku yah?" Ucap Kak Tata yang kemudian memegang tanganku dengan sangat kuat.

"Ma... Maksud kakak apa?" Ucapku.

"Lo masih deket sama Arsy, padahal gue udah peringatin lo buat jauhin dia," Ucap Kak Tata marah.

"Maaf kak," Ucapku.

"Sekarang ikut gue!" Ucap Kak Tata yang kemudian menarikku.

Aku sangat ketakutan, saat ini belum ada siswa atau pun siswi yang berangkat, Kak Tata membawaku ke sebuah gudang...

"Kak tolong maafin saya kak," Ucapku memelas.

"Udah diem kamu," Ucap Kak Tata sambil membawakan sebuah tali. Dia mengikatku.

"Kak tolong jangan iket aku, gudangnya gelap kak, aku takut," Ucapku.

"Gue ngga peduli !" Ucap Kak Tata.

Kak Tata pun mengikatku, kemudian dia menutup mulutku dengan menggunakan lakban.

"Bye bye, tinggal lah di sini ya, duduk yang manis, jangan berisik," Ucap Kak Tata tersenyum sadis yang kemudian meninggalkanku.

Aku pun menangis sejadi-jadinya di gudang itu, tanganku terikat, mulutku juga tertutupi, aku bingung harus berbuat apa.

Elisa POV

Di kelas...

"Lia mana sih? Bisanya berangkatnya gasik juga, tapi kok sekarang belum dateng yah? Udah bel masuk juga, apa dia sakit?" Batinku khawatir.

Secret Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang